"Apaan sih, pagi-pagi udah ribut banget?" Gumam Seulgi dengan kerutan di dahi nya. Bagaimana tidak kesal? Baru datang ia sudah ditabraki oleh murid-murid yang berlarian entah kemana tujuannya.
Karena gadis ini penasaran, setelah menaruh tasnya ia langsung mengikuti semua murid itu untuk melihat yang terjadi. Dan sepertinya dia tahu apa yang terjadi.
Tepat di kelas Fashion, terjadi sebuah pertarungan. Itu pasti antara Lee Zin dan Park Hyung seok. Kupikir apa tadi.
Karena merasa tak tertarik, Seulgi pergi dari sekitar sana dan duduk di bangku halaman sekolah. Akhirnya setelah sekian lama ia bisa bernafas lega.
Seulgi menyandarkan tubuhnya pada bangku itu dan tanpa sengaja menangkap pemandangan yang menarik perhatiannya.
Seorang laki-laki Jaewon ditarik oleh segerombolan preman kedalam lorong sempit yang buntu. Itu bukan pemandangan aneh. Ku dengar kasus seperti ini sangat marak di Korea.
Seulgi tak mengacuhkan hal itu, lagi pula dia tidak bisa membantu. Ia tidak sekuat itu, yang ada nanti dia juga ikut ditindas.
TUINGG
Sebuah tong sampah terbang kearah salah satu preman itu dan, "SKAKMAT!! YAHAHAHA!" Kepala preman itu masuk kedalama tong sampah yang melayang, membuat nya terguyur sampah-sampah didalam nya.
Preman itu menggeram kesal, "Pak! Mereka di sini pak! Cepat tangkap mereka!" Seulgi berteriak kearah samping, seolah ada guru yang siap menghukum murid-murid nakal itu disana.
Para preman itu tak sempat melakukan apapun, dan kabur melompat dinding sekolah yang cukup tinggi. Ketika keadaan terpantau aman, Seulgi mendekati bocah yang menjadi sasaran mereka.
"Kau tidak apa?" Tanya seulgi sambil mengulurkan tangannya dan sedikit membungkuk.
Seulgi tak menyangka ini, "Jiho...?" Bola matanya membulat sempurna, ketika tahu bocah ini adalah korban penindasan mereka.
"... Kau tahu nama ku?" Tanyanya, menerima uluran tangan Seulgi dan berdiri.
"Ah, itu ... Name tag mu. Aku tak sengaja membacanya." Alasan Seulgi sambil menggaruk tengkuknya. "Tapi kenapa kau disini?" Seharusnya kan dia sedang dikelas fashion melihat pertarungan Zin dan Hyung seok.
"Itu ... Saat ke toilet, tiba-tiba mereka menarik ku paksa." Balas Jiho ragu-ragu.
Hm. Kalau begitu pertarungan mereka pasti sudah selesai kan? Cepet juga gelud nya.
Kalau dilihat lagi. Dia memang seperti bocah bodoh biasa. Aku tak bisa menduga dia akan menjadi seorang kriminal nantinya ... Dan mati.
"Kalau begitu aku pergi dulu ya," pamit Seulgi setelah memastikan tidak ada luka pada Park Jiho.
Jujur saja. Aku sedikit kasian pada nya. Dia mati begitu saja. Aku sampai mogok makan ketika dia mati.
Seulgi tak menyadarinya, " dia ... Anak kemarin kan?" Gumam seorang lelaki yang menatap punggung Seulgi menjauh.
•••
Vasko
.
.Bel istirahat telah berbunyi. Sungguh kelas yang melelahkan!!!
Seulgi meletakkan kepalanya dimeja sebagai tanda penderitaan, "Kau tidak mau kekantin?" Tanya seseorang yang sudah tidak asing lagi bagi nya.
"Aku nanti aja." Seulgi mengalihkan pandangannya kesamping untuk menghindari tatapan Janghyun.
Laki-laki itu tidak menggubris dan menarik tangan Seulgi untuk pergi bersama nya, "kalau kau menolak terus, nanti kau malah kejadian kayak kemarin," ucap Janghyun mengungkit kejadian saat ia dikantin bersama anak-anak kelas Arsitektur.
"Itu kan kemarin. Sekarang udah ngerti kok. Lepasin Jajang!" Gerutu Seulgi menarik-narik lengan nya yang digenggam oleh Janghyun. Kekuatan lelaki ini tidak kalah kuat dengan Hyung seok.
Seulgi pasrah saja mau dibawa kemana. Lagian lumayan kan digandeng cogan hehe. Baiklah, sekarang dia lupa dengan tujuan awalnya.
Seulgi duduk bersebelahan dengan Janghyun. Ia ingin duduk ditempat lain, namun Janghyun menahannya. Terpaksa dia duduk disini. Seulgi mengunyah makanannya dengan perasaan kesal, dia bukan tipe orang yang suka disuruh-suruh.
"Hyun! Itu Park Hyung seok!" Ucap gadis yang duduk berhadapan dengan kami. Meski sudah melihatnya kemarin, mereka tetap saja takjub begitu. Yah, aku juga akan seperti itu jika diposisi mereka. Tapi teringat dia yang menjadi botak membuat ku sedih.
Seulgi bangkit dari tempat duduknya untuk menaruh nampan nya dan keluar dari kantin.
Saat keluar kantin dia tidak ada pekerjaan sama sekali. Jadi hanya menghabiskan waktu untuk keliling sekolah. Seulgi kembali duduk di bangku halaman sekolah tadi pagi, entah kenapa dia merasa nyaman disini.
Tidak lama, Seulgi mendengar suara dari balik semak-semak. Dengan modal rasa penasaran, ia mendekati itu dan, "loh? Kok ada anak anjing disini?" Ia mengelus bulu putih bersih milik anjing itu, "kau manis sekali. Jadi keinget temen."
Tapi bukan cuma anak anjing yang ada disana. "Vasko?" Seulgi spontan menjauh beberapa langkah.
Pria berotot itu memandang Seulgi beberapa saat dan melirik ke arah anak anjing itu, "itu anjing mu?" Tanya gadis itu.
Laki-laki itu menggeleng dan membungkuk untuk mengangkat anak anjing itu, "bukan. Tadi aku melihatnya berkeliaran disini."
"Kau..." Laki-laki itu kembali melirik Seulgi. Gadis itu tahu bahwa Vasko telah mengenali wajahnya.
Sempat tersirat pikiran untuk memukul kepala laki-laki ini agar dia lupa ingatan dan melupakan dirinya, tapi itu tidak mungkin.
"H-hallo... Kita pernah bertemu sebelumnya, kau ingat?" Ucap Seulgi dengan senyum tipis. Ya, sudah terlanjur begini.
Vasko bukan tipe orang yang akan menyeret perempuan kedalam perkelahian kan? Ku rasa tak masalah jika aku 'hanya' sekedar kenal dengannya
"... Iya. Kau yang di kantin itu?" Tanya Vasko sambil mengelus kepala anjing itu dan dibalas anggukan oleh Seulgi.
Vasko menatap Seulgi dalam jangka waktu yang cukup lama tanpa komunikasi. Seulgi bahkan tak tahu yang dia pikirkan.
"Kenapa...?" Tanya gadis itu untuk memecahkan keheningan ini, Vasko menggeleng dan membalikkan badannya, berniat pergi dari tempat itu.
"Terimakasih karena saat itu telah memberi ku tempat duduk di kantin."
Seulgi membeku. Sangat. Apa-apaan itu? Dia memandang ku seolah ingin cari ribut cuma untuk berkata begitu? Tidak. Pasti ada yang dia pikirkan. Aku tidak peduli deh.
Melihat kepergian lelaki itu, Seulgi juga berbalik untuk pergi ke kelas nya.
Vasko pov
Aku melihat nya saat dia menyelamatkan anak tadi pagi. Berbeda dengan yang lainnya, dia sangat baik. Ternyata ada orang yang sangat baik begitu.
Vasko meneteskan air mata terharunya setelah pertemuan singkatnya dengan Seulgi.
•••
Tadi mau ku sambungin dengan salah satu arc gitu, tapi pas aku baca ulang lookism nya, ternyata hari nya beda gitu loh. Jadi yaudah deh. Di chapter selanjutnya aja.
Fyi untuk sekarang ini bakal fokus dengan interaksi Seulgi dengan para tokoh-tokoh Jaewon dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
NPC-LOOKISM x OC
FanfictionAku akan menjadi seorang npc disini. Lim Seulgi, gadis yang memiliki stamina di bawah rata-rata, tiba-tiba memasuki Webtoon kesukaan nya, Lookism, dan hal yang paling buruk adalah itu komik bertarung. Seulgi yang lemah tak berdaya, apakah mampu untu...