3. Story.

342 56 0
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Bahiyyih makan dengan perlahan walaupun canggung karena makan bersama orang-orang yang baru dia kenal.

Maksudnya baru kenal disini, bukan kenal di masa depan.

Kalau di masa depan, dia mah pasti sudah bertingkah biasa aja, orang dia aja cucu kesayangan.

Sekarang dia harus bersikap seperti orang baru kenal aja.

Daripada sok akrab jatuhnya malah aneh, maka sebelum hal itu terjadi, lebih baik bersikap seperti emang-emang baru ketemu.

Ada mamanya, neneknya, dan juga kakeknya di meja makan ini, Bahiyyih cuma bisa ikutan makan dengan pelan.

Anggap saja dia orang baru, walaupun memang orang baru sih jika disini.

"Jadi selama ini kamu kerja paruh waktu di minimarket?"

"Iya, om," jawab Bahiyyih dengan cepat saat di tanya oleh laki-laki paruh baya yang ada di hadapannya itu.

"Sekarang masih kerja?"

Bahiyyih menggelengkan kepalanya, dia memang gak pernah kerja sih selama ini, kan semuanya memang hasil karangan dia aja.

"Mungkin Bahiyyih akan cari kerja nanti."

"Eh gak perlu," tolak neneknya yang langsung menyuruhnya untuk tidak bekerja itu.

"Tapi uang sekolah bagaimana kalau gak kerja."

"Tenang aja, lagipula biaya sekolah juga gak mahal-mahal banget, kamu gak perlu bekerja, ok? Uang saku ataupun uang sekolah kamu gak usah dipikirkan, kami yang akan mengurusnya."

Bahiyyih benar-benar berada di keluarga yang tepat sepertinya, enak ya ketemu orang kaya, apalagi baik hati, gak perlu susah mikirin uang deh.

Tapi dia malah seperti numpang hidup aja dong, walaupun ini kan memang keluarganya di masa depan.

Juyeon tampak tersenyum kearahnya, ah mamanya, dia harus bersyukur karena bertemu dengan mamanya.

Makan malam sudah usai, maka Bahiyyih berjalan menuju ke kamarnya, Juyeon katanya ada pr makanya dia langsung ke kamarnya juga.

Dia duduk di atas kasurnya sambil memperhatikan sebuah foto yang ada di kamar ini.

Ada foto keluarga, di sana ada foto mamanya, neneknya, dan juga kakeknya.

Karena mamanya anak tunggal, jadi kelihatan sekali kalau mamanya itu benar-benar di sayang sekali, ya anggap saja mamanya itu harapan keluarga.

Terbukti mamanya memang sukses saat di masa depan.

Lalu dia melirik kearah foto yang lain, heran ini kamar tamu atau kamar kedua mamanya coba? Kebanyakan ada foto-foto mamanya.

Bahiyyih langsung bangkit berdiri menuju ke foto yang tidak asing baginya, pernah lihat foto ini tapi lupa di mana.

Foto mama dan papanya, bukan foto berdua sih, ini foto sekelas, padahal dulu dia pernah di ceritakan oleh mamanya tentang mamanya saat sma dulu, tapi dia lupa.

Mama dan papanya adalah teman sekelas, cinta bersemi di sma, bukan?

Kenapa saat di masa depan mereka malah tidak harmonis sama sekali, Bahiyyih menatap sendu foto yang ada di hadapannya itu.

Dia langsung berjalan cepat ke atas kasur ketika mendengar suara pintu kamarnya yang di buka.

"Eh ada apa?" tanya Bahiyyih saat melihat mamanya yang masuk ke kamarnya itu.

"Cuma mau lihat aja, kamu nyaman kan di kamar ini?"

Bahiyyih mengangguk saat mendengar pertanyaan itu, aduh yang penting dia bisa tidur, di bandingkan dia harus tidur di jalanan.

Complicated - Haruto × Bahiyyih✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang