20. Beloved.

250 58 1
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Saat Haruto masuk ke kelas dirinya malah melihat ada Juyeon yang saat ini sendirian di kelas.

Aneh, biasanya cewek ini bakalan kemana-mana sama teman-temannya, secara cewek itu memiliki banyak teman di kelas.

Haruto bersikap biasa saja dan duduk di bangkunya sambil melihat kearah jendela, ada anak-anak sekolahan yang sedang bermain di lapangan.

Waktu istirahat memang cukup lama, wajar kalau masih banyak yang ada di luar saat ini.

"Bahiyyih ulang tahun hari ini, kamu tidak mengucapkan ulang tahun kepadanya?"

Juyeon yang hanya duduk diam di bangkunya reflek menoleh kearah Haruto yang masih menatap kearah jendela.

Dia tidak tau sama sekali hal itu.

"Kamu belum mengucapkannya bukan?" lanjut Haruto sambil melihat dari sudut matanya kalau Juyeon saat ini sedang menganggukkan kepalanya.

Cewek itu tentu saja mana tau sih, kalau hari ini ulang tahun Bahiyyih.

"Lagipula bagaimana bisa kamu tau Bahiyyih ulang tahun hari ini?" tanya Juyeon dengan bingung ketika menyadari kenapa mantan pacarnya itu bisa tau ulang tahun Bahiyyih.

Haruto saat mendengar itu memutarkan kedua bola matanya, saat itu dia pergi ke ruang guru karena ingin memastikan kalau Bahiyyih itu sama sepertinya yang berasal dari masa depan.

Saat dirinya menemukan sebuah data-data Bahiyyih, dia malah melihat ulang tahun cewek tersebut, sampai sekarang malah terus teringat makanya dia sekalian aja ngucapin tuh cewek.

Dia pikir Marin yang sepertinya teman dekat Bahiyyih bakalan mengucapkan hal itu duluan, ternyata cewek itu malah kaget.

Haruto berpikir jika dia sepertinya orang pertama yang mengatakan hal itu.

"Dia tidak sengaja menjatuhkan kartu perpustakaannya," balas Haruto yang tentu saja berbohong, dia mana mungkin memberitahu Juyeon masalah dia mencari data Bahiyyih di ruang guru.

Lagipula untung saja di kartu perpustakaan ada tanggal lahir mereka juga.

"Aku akan mengucapinya saat pulang sekolah nanti," balas Juyeon pada akhirnya sambil menoleh kearah depan lagi.

Cewek itu gak bakalan bersikap posesif ke dirinya lagi bukan? Sepertinya cewek itu lebih berpikir positif lebih baik kehilangan cowok di bandingkan kehilangan Bahiyyih.

Ya kalau cewek itu tau Bahiyyih adalah anaknya, dia yakin kalau Juyeon tentu saja akan memilih Bahiyyih sampai kapanpun.

"Oh iya, aku gak akan bersikap konyol lagi, kamu kalau suka sama Bahiyyih lebih baik langsung di tembak sebelum di rebut oleh Keeho," ucap Juyeon tiba-tiba membuat Haruto langsung melongo saat mendengar itu.

Wait, kenapa semuanya berpikir jika dia ada sesuatu sama Bahiyyih coba?

Dan apa itu tadi? Bahiyyih bakalan di rebut oleh Keeho? Oleh papanya sendiri?

Jika hal itu terjadipun, Bahiyyih sepertinya langsung menolak Keeho duluan, diakan selalu berkata kalau dia gak gila suka sama papanya sendiri.

"Aku tidak ada hubungan apapun dengan Bahiyyih."

Juyeon hanya tertawa kecil saat mendengar itu, berbeda dengan Haruto yang mengernyitkan dahinya saat mendengar tawaan kecil dari Juyeon ke dirinya.

"Biasanya yang bicara begitu bakalan punya hubungan, kamu bersikap berbeda dengan Bahiyyih, tidak seperti sikapmu ke aku, ya wajar sih, kamu menerimaku karena kasihan aja, berbeda dengan saat ini, kamu perhatian ke Bahiyyih karena kamu memang suka melakukannya," balas Juyeon lalu dia menoleh kearah belakang lagi.

Complicated - Haruto × Bahiyyih✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang