DICARI CALON ISTRI
Syarat dan Ketentuan:
- Umur 20-26
- Tidak/belum bersuami
- Tidak memiliki anak
- Tidak ada catatan kriminal
- Minimal lulusan SMA/sederajat
- Bersedia tinggal di rumah mempelai pria saat sudah menikah
- Mampu mengurus rumah tangga di bawah tekanan
- Pandai mengurus rumah
- Diutamakan perawan
Yang berkenan untuk menjadi istri Rezwandra Gibran Jayaskara, silahkan kirim lampiran berikut:
- Fotocopy KTP
- Fotocopy Kartu Keluarga
- Fotocopy Ijazah terakhir
- Foto ukuran 2x4 (5 lembar)
Hubungi 083812345678 (Niel)Rezwan memijat pelipisnya pelan. Akhir-akhir ini sangat pusing karena Mamanya sering kali menyuruhnya untuk menikah. Siapapun boleh, dari kalangan manapun juga boleh, asal jangan cowok. Begitu kata Mamanya.
Mamanya ngebet sekali ingin menikahkannya dengan para tetangga atau anak teman arisannya. Karena tidak kunjung cocok dengan pilihan Mamanya, Rezwan pikir tidak akan ada disuruh menikah lagi. Ternyata hal yang tidak terduga terjadi, Mamanya justru membuat pengumuman seakan-akan anaknya ini tidak laku sama sekali.
"Ini kayak lowongan kerja, Ma."
"Beda loh itu, Kang! Tulisannya dicari calon istri! Bukan dicari karyawan!"
"Ma, Rezwan belum mau menikah."
"Lagi?!" Rezwan menutup mata. Sudah menduga Mamanya akan bereaksi seperti ini. "Mama aja nikah muda, loh! Masa Akang nikah tua?!"
"Ma.." Rezwan memelas. "Rezvan aja belum lulus kuliah."
"S3, Kang! Sedangkan Akang sudah lulus! Tunggu apa lagi? Akang sudah siap mental dan finansial! Sudah punya banyak uang, banyak properti, sudah gak muat lagi kartu-kartu Akang diisin duit! Sekarang giliran Akang bagi-bagi duit ke istri!"
"Suruh Rezvan aja yang nikah. Akang gak mau."
Renata merampas kertas yang sejak tadi dipegang anaknya lalu menjewer telinganya. "Nih! Rasain!"
"Aduh, Ma, sakit!"
"Mama tuh gak habis pikir sama kamu, ya, Kang! Kok bisa diumur segini belum menikah? Umur kamu 28, Kang!"
"Terus kenapa kalo 28, Ma?"
"Mama pengin punya cucu! Mau gendong bayi!"
"Kenapa gak suruh Papa aja bikin bayi sama Mama?"
"Akang! Mama itu khawatir sama kamu, ya! Jangan-jangan kamu suka sesama? Amit-amit, Kang! Jangan sampe!"
"Mama ngawur! Yang harus dicurigai itu Rezvan di luar negri sana!"
"Yang disini aja gak bisa diatur!"
Rezwan geleng-geleng, sebelum lembar itu disebar Mamanya, Rezwan kembali merebut kertas itu dari Mamanya lalu menyimpannya.
"Eh, kok?"
"Ma, jangan disebar luaskan. Kesannya kayak Rezwan gak laku."
"Memang!"
"Ma, nantj Rezwan bawa calon istri ke rumah."
"Kapan?"
"Ya, nanti."
"Nanti itu kapan?!"
"Setahun lag--"
"Dua bulan!" Potong Renata. "Dalam dua bulan Akang belum punya calon istri, Mama sebarluaskan lowongan istri tadi!"
Rezwan menghela nafas panjang lalu kembali memijat pelipisnya. Sudah kesekian kalinya Mamanya menyuruhnya untuk menikah. Rezwan bukannya tidak ingin, hanya saja menurutnya lebih baik sendiri lebih dulu. Paling tidak sampai adiknya menikah baru dia akan menikah.
Mamanya tidak main-main dengan ancamannya. Pasti kalau ia dalam waktu dua bulan tidak membawa calon istri ke hadapan Mamanya, kertas lowongan istri itu benar-benar akan disebar entah itu melalui media sosial atau koran. Benar-benar ajaib Mamanya itu.
Mencari istri tidak semudah mencari rekan kerja. Rezwan tidak ingin kawin cerai terjadi padanya. Pernikahan hanya sekali dan itu pastinya dengan orang yang tepat untuknya. Bagaimana dia mencari istri dalam waktu dua bulan?
12/03/2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Before Marriage
Teen FictionMencari istri tidak semudah mencari rekan kerja. Itu yang ada di pikiran Rezwan. Tetapi, Mamanya terus saja menyuruhnya menikah dan selalu mencarikan wanita untuknya. Wanita yang sangat jauh dari tipe Rezwan. Apakah Rezwan akan menikah dengan wanita...