3

1.2K 97 10
                                    

Update ...

Sorry banget telat update nya...














Happy reading...



*****









13.45...

Kantor Singto.

Sudah 1 jam lebih Krist berada di kantor Singto , dirinya pamit untuk kembali ke rumah sakit untuk kembali bekerja.

" Phi Kamis besok akan ada acara keluarga , phi datang kan ??" Tanya Jane kepada Krist .

"Eum tentu saja " jawab Krist mengangguk.

" Kalau begitu aku pamit dulu " ujar Krist , lalu meletakan kotak bekalnya kedalam tas .

" Eum singto , aku pergi dulu "ujar Krist .

" Hmm hati hati di jalan " jawab singto .

" Phi sing , antarin phi kit sampai depan kantor dong , masa suami tega gak ngantarin istrinya " ujar Jane .

" Eum tidak usah Jane , phi bisa sendiri " sahut Krist menolak .

" Tidak apa apa Krist , aku antar kamu sampai depan kantor ya " mendengar itu Krist pun mengangguk.

" Ya begitu, aku akan menunggu disini " ujar Jane .

Krist dan Singto pun pergi keluar dari ruangan , di jalan tak ada pembicaraan yang terjadi antara , bahkan di lift pun sama sunyinya .

Setelah sampai di lantai bawah , keduanya di perhatikan oleh beberapa karyawan karena singto tidak pernah mengantar tamunya sampai depan kantor , jadi ini adalah pemandangan yang langka.

" Disini saja singto, aku akan ke parkiran " ujar Krist yang sudah berada di depan pintu keluar masuk kantor .

" Tunggu sebentar" singto memegang pergelangan tangan Krist, Krist kaget dengan itu .

" A-ada apa singto??" Tanya nya sedikit gugup , tak ada jawaban singto mendekati Krist lalu mengecup kening Krist sesaat , Krist yang kaget hanya diam ditempat nya tak bisa berkata apa pun lagi , bukan hanya Krist beberapa penjaga yang menjaga pun kaget akan hal itu .

" Hati hati " ujar singto , mendengar itu Krist pun berusaha untuk tetap tenang .

" Eum , iya " jawab Krist malu, Krist pun pergi dari hadapan singto dengan cepat , wajah Krist sekarang sudah Semerah tomat .

" Dia istri saya , biarkan dia masuk lain kali , kalau kalian mencegah atau menghentikan dia masuk seperti tadi , akan saya pastikan kalian tidak bisa melihat matahari lagi " ujar singto yang di tunjukkan pada penjaga di depan gerbang itu , mereka pun menunduk ketakutan sedangkan singto pergi kembali ke dalam kantor .

Di sisi lain Krist yang berada di dalam mobil masih terdiam dan masih mencerna apa yang barusan terjadi.

" S-s-singto mengecup kening ku??" Batin Krist yang masih tidak percaya .

" Krist kamu gak boleh kepedean, siapa tau singto hanya iseng saja " monolog nya sendiri, meskipun begitu tetap saja pipi Krist masih Semerah tomat, tanpa mempedulikan hal itu Krist pun melajukan mobilnya pergi dari sana .



*
S

K

I

Moon Flower ( SINGTOKRIST)[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang