Arc 2: Bagian Keempat

144 37 1
                                    

"Aku mencintaimu."

Seorang gadis muda yang mengatakan itu.

Rupa wajahnya tak terlihat jelas, tertutup oleh garis-garis hitam tak  beraturan yang menutup setengah wajahnya bagian atas menyisakan setengah wajah dengan garis lengkung yang tak pernah turun dari bibirnya.

Pemuda yang menerima pernyataan cinta dari gadis tadi baru saja akan memberikan jawabannya.

Namun, ketika dia mengangkat bibirnya untuk berbicara, dia tidak dapat mengeluarkan suaranya.

Dia mencoba lebih keras namun masih tidak ada satu kata pun yang dapat terucap ke luar dari bibirnya.

Dia pun berusaha meraih gadis itu. Berusaha untuk menyampaikan perasaannya lewat tindakan.

Namun tangannya tak dapat menjangkau gadis itu. Yang ia temukan hanyalah bayangan gadis itu yang perlahan pudar dan berganti dengan pemandangan teramat mengerikan baginya.

Tidak ada senyum yang menghias di wajah gadis itu.

Tubuhnya yang sudah dingin terbaring di atas lantai.

Gadis itu tergeletak tanpa nyawa.

Dia mati.

🌙🌙🌙

Levi terjaga dari tidurnya dengan keringat dingin membanjiri dahinya.

Mengapa aku memimpikan hal itu?

Itu sebenarnya bukan mimpi.

Vampir tidak bisa bermimpi.

Apa yang dilihatnya dalam tidur tadi bukan sekedar bunga tidur biasa melainkan potongan ingatan dari memori lamanya. Ingatan tentang seorang gadis manusia yang sudah lama mati setelah berada di sisinya.

Sebelah tangan Levi menutup kedua matanya.

Badan Levi mendadak gemetar hebat.

Sebagai makhluk abadi yang tidak mengenal mati, kehidupan manusia sangatlah singkat baginya.

Karena itu harusnya dia dapat dengan mudah melupakan gadis yang hanya singgah sebentar dalam hidupnya.

Tapi mengapa untuk makhluk yang hanya singgah sesaat itu, Levi merasa kalau gadis itu selalu ada di sisinya selalu mengawasinya.

Levi mendongakkan kepalanya tinggi-tinggi. Dia menarik napas dalam untuk berusaha menenangkan diri.

Gadis itu sudah mati. Akulah yang sudah membunuhnya.

Tapi meskipun dia sudah berusaha untuk tetap tenang, ingatan tentang peristiwa naas seratus tahun lalu itu perlahan kembali menguasai pikirannya.

"Aku tidak akan membiarkan hal yang sama terjadi dua kali."

🌙🌙🌙

Mikasa sudah bangun pagi-pagi sekali dan dia langsung mencari Levi setelah selesai mandi dan berpakaian.

Tapi bahkan setelah matahari telah naik hingga ke posisi puncak, Mikasa tak kunjung menemukan keberadaan Levi.

Mikasa mencari di kamarnya, namun yang ditemukannya hanyalah sebuah kamar kosong tanpa penghuni. Bahkan kondisi kamarnya seperti tidak tersentuh sama sekali. Tak ada tanda-tanda Levi berada di sana.

Ke mana perginya Levi?

Mikasa turun ke lantai dasar dan menemukan Isabell sedang menyiram bunga di luar kastil. Dia langsung menanyakan keberadaan Levi pada Isabell.

I Wanna be With You (ARC 3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang