Mikasa membantu Isabell menyapu halaman.
Badannya yang sudah kembali bugar membuatnya ingin melakukan aktivitas selain hanya berjalan-jalan tidak jelas mengelilingi mansion. Selain itu, Mikasa memerlukan apapun yang dapat mengalihkannya pikirannya barang sesaat.
Jelas ia risau.
Mikasa memikirkan tentang Levi yang masih saja belum pulang padahal dia berjanji akan cepat kembali.
Tentu Mikasa tahu kalau Levi bisa menjaga dirinya sendiri dengan baik. Bahkan harimau pun hanya akan terkapar jika bertemu dengan Levi.
Tapi tetap saja, Mikasa tidak bisa menahan rasa penasarannya tentang kemana sebenarnya Levi pergi hingga berhari-hari lamanya.
Namun sayangnya, meski rasa penasarannya sudah membumbung hingga setinggi atap tertinggi di kastil yang ia tinggali, Mikasa harus menelan sendiri rasa penasarannya.
Tak seorang pun di kastil tekutuk yang mau bekerja sama memecahkan rasa penasaran Mikasa dan memberitahu kemana perginya Levi.
Mikasa gusar. Ia sangat yakin kalau baik Isabell dan juga Farlan tahu ke mana perginya Levi tapi mereka selalu saja menghindar saat Mikasa mulai membicarakannya.
Mungkinkah ini ada kaitannya dengan kedatangan Petra?
Dalam pikirannya terbersit pertanyaan seperti itu.
Mikasa berusaha untuk tidak menebak-nebak hingga berspekulasi sendiri. Walau bagaimanapun, Petra adalah seseorang yang berharga untuk Levi.
Bahkan Mikasa pun sudah tahu sekarang bahwa alasan yang membuat Levi mengambil keputusan ekstrim untuk tidur panjang seratus tahun waktu itu adalah karena ia mengira Petra, gadis manusia yang dicintainya waktu itu mati akibat perbuatannya sendiri.
Karena itu, Mikasa sebagai seseorang yang baru datang tidak berhak menyimpulkan apa-apa.
Dia hanyalah penonton untuk tirai cerita yang baru saja terbuka.
🌙🌙🌙
Seusai menyapu halaman, Mikasa menyimpan kembali sapu ke gudang yang ada di halaman belakang.
Saat dia hendak membuka pintu untuk ke luar dari gudang, gerakannya terhenti ketika mendengar seseorang sedang berbicara dari balik pintu.
Mikasa mengenali pemilik suara tersebut. Meski tidak mendengarnya selama beberapa hari, Mikasa tahu pasti kalau itu adalah suaranya Levi.
Mikasa bergegas untuk menghampiri Levi namun tertahan oleh suara tawa yang terdengar dari balik pintu.
"Bagaimana sekarang, apakah Isabell masih mengomel kalau kau memetik bunga-bunganya?"
Tanpa perlu menengok untuk memastikan siapa di sana, Mikasa sudah bisa menebak dengan siapa Levi sedang berbicara saat ini. Terlebih dengan kata 'bunga' yang menjadi topik pembicaraan.
Dia adalah Petra.
Jantung Mikasa berdetak tidak karuan. Perasaan tidak nyaman perlahan menggerogotinya.
Untuk sesaat Mikasa merasa oksigen yang keluar masuk otomatis ke dalam tubuhnya berhenti berjalan hingga membuatnya menahan napas.
Entah kenapa tiba-tiba dia merasa tidak suka mengetahui kalau Levi dan Petra sedang bersama.
Mikasa ingin bergegas pergi darisana.
Namun di satu sisi, Mikasa juga penasaran dengan jawaban yang akan Levi berikan atas pertanyaan yang barusan Petra ajukan kepadanya.
Untungnya, rasa penasaran itu segera terjawab.
Levi mengatakan kalau dirinya tidak pernah lagi memetik bunga.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Wanna be With You (ARC 3)
FanfictionDalam kehidupanku yang singkat ini aku bertemu dengan makhluk abadi yang disebut vampir. === BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA :) First published: 02 Juli 2022 Arc 2 Finished: 11 Februari 2023 Bersambung ke arc 3! Stay tuned! === PLAGIATOR MENYINGKIR S...