Itu adalah hari di mana dia bangun kembali tanpa ingatan yang pernah dia miliki.
Dan pada saat itu, kelopak mata yang baru saja terbuka itu menemukan dunia yang jauh berbeda dari dunia yang diketahuinya.
Dunia yang lebih terang dan lebih indah daripada yang melekat pada memorinya.
Seolah-olah dirinya terbutakan sebelumnya, semua yang tertangkap oleh matanya dapat dilihatnya bahkan hingga pada celah-celah kecil antar papan yang harusnya tak kasat mata.
Terkesima oleh keindahan yang baru pertama kali dilihatnya membuatnya sama sekali tidak menyadari sosok yang sedari tadi, ah bukan, sudah sejak lama dengan setia menunggunya terbangun dari tidur panjangnya.
"Cih, akhirnya kau bangun juga."
Suaranya jelas mendengungkan leguhan sekaligus keluhan. Tapi tercetak jelas dari wajah pria yang duduk di samping tempat tidur itu raut bahagia karena sang putri tidur akhirnya sudah bangun.
"Di mana ini? Apakah aku pingsan?" suaranya sama sekali tak terdengar serak seperti orang yang baru saja bangun malah terdengar merdu hingga dia sendiri berpikir apakah benar pemilik suara merdu itu adalah dirinya.
Namun tidak ada kesempatan untuk terkejut sebab hal berikutnya yang akan dikatakan oleh pria berambut coklat agak keriting dengan wajah masam itu membuat dia, Petra harus bertanya beberapa kali untuk membuatnya yakin bahwa apa yang didengarnya itu bukanlah candaan belaka.
"Kau sudah tidur sepuluh tahun."
Bisakah seseorang tidur tanpa bangun sama sekali selama sepuluh tahun? Tanpa makan tanpa minum dan hanya berbaring sepanjang waktu.
Bahkan jika itu memungkinkan, sepuluh tahun adalah waktu yang terlalu lama untuk bersabar menunggu seseorang bangun dari tidurnya.
Sangat sulit bagi Petra untuk menerima apa yang Oruo katakan hingga rasa haus tidak tertahankan tiba-tiba membuatnya hilang kendali.
Tenggokannya seperti terbakar langsung di bara api.
Lalu entah bagaimana secara naluriah Petra merasa kalau dia sangat menginginkan darah segar untuk membebaskannya dari panas yang membara itu.
Dia sangat ingin meminumnya sekarang!
🌙🌙🌙
Petra melupakan segalanya.
Yang dia ketahui sekarang hanyalah bahwa dia manusia yang bertransformasi menjadi vampir. Dan karena itulah dia jadi sangat menginginkan darah pada saat pertama kali dia bangun.
Lalu alasan kenapa dan siapa yang mengubahnya menjadi vampir, Petra sama sekali tidak bisa mengingatnya.
Dia kehilangan semua ingatannya.
Oruo mengatakan ini bisa saja terjadi karena transformasi menjadi vampir bukanlah hal yang mudah.
Ada banyak energi yang dihabiskan dalam proses transformasi dan Petra menghabiskan sepuluh tahun hingga dia bisa sadar kembali.
"Lagipula kau punya banyak waktu untuk menemukan ingatanmu kembali," kata Oruo ketika mereka membicarakan tentang ingatan Petra yang hilang.
Sejak saat itu Petra tinggal bersama Oruo dan kelompok vampirnya di dataran tinggi yang jauh dari tempat pertama kali dia ditemukan oleh Oruo.
🌙🌙🌙
Petra menyukai saat matahari tenggelam. Baik itu sebelum dirinya menjadi vampir atau bahkan setelahnya. Walau harus berlindung dari matahari siang karena sinarnya yang membuat kulitnya jadi berkilau, dia tetap menyukai momen ketika sang jingga kuning perlahan kembali ke peraduannya.
Di balik jendela dalam ruangan yang berada di lantai dua kastil, Petra menyaksikan sunset pertamanya setelah bertemu kembali dengan Levi.
Setelah kehilangan ingatan, membutuhkan waktu hampir seratus tahun bagi Petra untuk memperoleh kembali ingatannya.
Dan meski seratus tahun sudah berlalu sejak terakhir kali mereka bersama, ada perasaan senang yang melimpah ruah di dalam dadanya.
Rasa senang itu menghadirkan perasaan nostalgia yang mengalirkan ingatan-ingatan lama dalam benaknya.
Tidak bisa dipungkiri, Petra begitu merindukan saat-saat yang dulu
Dia ingin waktu kembali seperti dahulu.
Ketika mereka bersama-sama, tanpa ada waktu yang terlewat.
Akan tetapi Petra menyadari bahwa semuanya takkan bisa kembali begitu saja.
Dia sudah pergi terlalu lama.
Lalu diantara waktu yang panjang itu, ada waktu di mana Petra tidak mengetahui hal-hal apa saja yang sudah terjadi pada Levi dan yang lainnya.
Hal itu menciptakan kerenggangan diantara mereka.
Namun itu bukan masalah, sebab sekarang Petra punya waktu tak terbatas utuk mengembalikan mereka dari kekosongan yang pernah terjadi.
🌙🌙🌙
Ketika malam Mikasa bergegas kembali ke kamarnya di lantai satu dan melewatkan makan malam.
Isabell sempat menahannya sebentar untuk tetap di ruang makan hingga dia selesai membuat makan malam. Tapi Mikasa mengatakan kalau dia sudah mengantuk dan ingin tidur saja.
Belakangan ini, Mikasa memang lebih mudah merasa lelah dan agak kekurangan istirahat.
Meski sedikit cemas, Isabell membiarkan Mikasa kembali ke kamarnya dan mengatakan kalau dia dapat mengambil makan malam kapanpun.
"Terimakasih, Isabell," kata Mikasa diiringi senyum tipis.
Tanpa menunggu balasan Isabell, Mikasa langsung pergi ke kamarnya.
Mikasa berubah menjadi begitu lesu sejak siang tadi. Seperti ada yang sedang dipikirkannya, dia bahkan tak menyahut ketika Farlan mengajaknya bicara dan hanya berlalu begitu saja.
Begitu pula pada Levi.
Levi mengatakan kalau dirinya sedang ingin sendiri setelah Mikasa masuk ke kamarnya.
Kedatangan Petra mengejutkan semua orang di Kastil Terkutuk.
Isabell menarik napas dan berjalan mundur hingga punggungnya menyentuh dinding. Dia mengacak rambutnya kasar dan mengatakan, "apa yang akan terjadi di rumah ini, astaga?!"
Farlan menatap Isabell dengan tatapan teduh. Dia mendekati Isabell dan berkata, "tenanglah, tidak akan ada hal buruk yang akan terjadi di rumah ini."
Bola mata Isabell terlihat lelah. Dia memeluk Farlan dan menenggelamkan wajahnya di dadanya.
"Aku sangat mengkhawatirkan apa yang akan terjadi nanti," kata Isabell dengan suara yang hanya bisa didengar oleh Farlan.
Farlan memeluk tangan Isabell yang melingkar di depan dadanya dan mengatakan dengan lembut, "apapun yang terjadi aku yakin semuanya akan baik-baik saja."
"Bagaimana jika tidak?" tanya Isabell.
"Jika pun tidak, maka aku akan membuatnya menjadi baik-baik saja. Kau tidak perlu khawatir. Baik pada Levi, Petra ataupun juga pada Mikasa. Kau mengerti?"
Isabell mengangguk kecil.
Dalam keadaan seperti ini Farlan akan menjadi sosok yang bisa diandalkan. Sama seperti seratus tahun yang lalu, pada saat Levi kehilangan kendali akibat transformasi Petra yang mereka kira gagal dan gadis kesayangan Levi itu pun meninggal.
Sebuah tragedi yang menyebabkan Levi memutuskan untuk beristirahat dalam tidur panjang selama seratus tahun.
Sebelum Levi benar-benar memutuskan untuk tidur panjang, Farlan lah yang menenangkan Levi dan menyuruhnya berulang kali memikirkan tentang keputusannya.
Farlan juga mengatakan kalau dirinya dan Isabell akan selalu menunggu sebanyak apapun waktu yang diperlukan Levi di dalam tidurnya.
"Semuanya akan baik-baik saja, jika tidak, aku akan membuatnya menjadi demikian."
🌙🌙🌙
Ranisa
Published: 31 Oktober 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
I Wanna be With You (ARC 3)
FanficDalam kehidupanku yang singkat ini aku bertemu dengan makhluk abadi yang disebut vampir. === BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA :) First published: 02 Juli 2022 Arc 2 Finished: 11 Februari 2023 Bersambung ke arc 3! Stay tuned! === PLAGIATOR MENYINGKIR S...