14

13K 1.3K 36
                                    

Typo bertebaran

Enjoying

Cklek

Pintu ruangan bernuansa hitam itu terbuka menampilkan sosok Antares dengan luka lebam di beberapa bagian tubuhnya.

"Dari mana saja kamu anak nakal? "

"Tawuran"

Antares merebahkan dirinya di sofa panjang tanpa peduli dengan Zara yang menatapnya penuh kesal.

"Huh... Antares kalau kakak bicara tatap wajah kakak, "

"Iya iya. Ada apa sampai kakak manggil gue ke sini? "
Dengan enggan Antares membetulkan posisi duduknya dan menatap wajah serius Zara.

Antares merasa sedikit heran karena tak biasanya Zara memanggilnya ke ruangan pribadi miliknya itu. Biasanya Antares lah yang dengan sengaja masuk dan mengacak acak semua dokumen yang ada di ruangan itu.

"Kakak punya berita bagus dan berita buruk, terserah kamu mau tahu yang mana dulu"

"Kabar baik? "Tanyanya sambil memakan cemilan yang memang tersaji di meja.

"Kakak membawakan mainan yang bagus untuk adek nakal kakak. Benalu itu ada di ruang bawah tanah"

Antares sedikit menyeringai menanggapi ucapan Zara. Dia tak habis pikir, kakaknya ini selalu saja peka dengan apa yang dia inginkan. Terutama saat dirinya berada di mood terburuk. Tak jarang Zara menyiapkan apa yang di inginkan Antares bahkan sebelum Antares memintanya.

"Kabar buruknya, beberapa bawahan kakak bilang kalau baby Aga terlibat kecelakaan dan keadaannya sekarang masih kritis"

Raut wajah Antares berubah seketika. Dia menatap tajam ke arah Zara guna mencari tahu kakanya ini mengerjai nya atau tidak.

"Jangan bercanda kak, gue gak suka"

"Apa wajah kakak terlihat seperti sedang bercanda? "

Antares berdiri dari duduknya, dia hendak pergi namun Zara dengan keras menahannya.

"Sebaiknya kau jangan pergi Ares, kakak tidak akan memberimu izin"

"Bodo amat sama izin, gue mau ketemu adek gue"

Zara menghela nafasnya pelan kemudian memberi kode kepada beberapa bodyguard yang berjaga di ruangan itu.

Mereka mengangguk mengerti kemudian menahan dua tangan Antares.

"LEPASIN GUE BRENGSEK. GUE MAU KETEMU ADEK GUE"

"Huh... Kurung dia ,jangan biarkan Ares kabur dari mansion"

"Baik nyonya"

Dua bodyguard itu menunduk hormat ke pada Zara kemudian menyeret Antares menuju kamarnya.

"LEPASIN BANGSAT, GUE TANDAIN LO KAK. AWAS AJA BESOK GUE HANCURIN SEMUA DOKUMEN KAKAK"

Zara memijat pangkal hidungnya, tak habis pikir dengan kelakuan Antares yang begitu keras kepala sama seperti mendiang ayahnya.

Zara kembali memfokuskan diri pada tumpukan dokumen yang ada di mejanya. Tak bisa dipungkiri Zara juga merasa khawatir dengan keadaan Krisar, namun dia hanya bisa diam mengingat Samuel, musuh bisnis keluarganya ada di sana.

Antares di duduk kan di tepi ranjang oleh dua bodyguard tadi.

"Tolong tuan muda mengerti dengan maksud nyonya. Nyonya Zara tidak bermaksud un... "

"Iya gue ngerti. Geo, ikut gue ke ruang bawah tanah. Dan juan bilang sama kakak, untuk tidak mengganggu kesenangan gue"

"Baik tuan muda"

{Krisar} Alexis or Agatha |End√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang