1. Wellcome to Canada

510 15 0
                                    

Sebelum kalian baca cerita ini?
Aku mau kasih tau kalau cerita ini hanya sampai 11 Chapter. Selebihnya akan di pindahkan ke versi PDF.

Dan untuk kalian yang mau baca PDF-nya secara langsung?

Kalian bisa pesan melalui :
- Instagram : gsnctarea_ (Dm Insta)
- Whastapp : 085777297491 (Only Chat)

Dengan Format Pembelian :

Judul PDF           :
Alamat Email    :
Bukti Transaksi :

Pembayaran melalui :

- BCA : 5750675559 An. Khairani Azzahra
- Cimb Niaga : 705278454300 An. Khairani Azzahra
- Nobu : 10511259415 An. Khairani Azzahra
- Shopee Pay : 081513926010
- Dana : 081513926010
- Ovo : 081513926010
- Gopay : 081513926010

⚠️ Khusus pembayaran melalui Shopee Pay, Dana, Ovo & Gopay +3.000 u/biaya admin

Warning! Pdf akan dikirim apabila Bukti Transfer sudah dikirim!

Harga PDF : Rp. 65.000
Halaman PDF : 200 halaman.
***

"Jeno, Renjun. Cepetan dong jalannya!" Protes Jaemin ketika mereka sampai di bandara Internasional Canada.

Setelah menyelesaikan studynya. Mereka bertiga memutuskan untuk kuliah di luar negeri, jauh dari kota kelahirannya Seoul, Korea Selatan.

Ah, sebenarnya tahun lalu Jaemin ini sudah kuliah. Namun ia harus mengulang kelas lagi karena harus menjalankan berbagai macam terapi untuk menormalkan jalannya.

Iya! Ia sempat mengalami lumpuh akibat kecelakaan itu. Selain amnesia, dia juga lumpuh, dan harus menjalani kemoterapi untuk melatih otot-otot kakinya. Maka dari itu ia harus mengulang kelasnya lagi. Sedangkan Jeno dan Renjun? Ia lebih memilih untuk menunggu dirinya lulus. Agar mereka bisa kuliah bersama.

Lumpuh Jaemin sembuh, tapi tidak dengan amnesianya. Renjun, Jeno dan yang lainnya sudah berusaha semampu mungkin untuk mengembalikan ingatannya. Tapi nyatanya sudah setahun ia menjalani pengobatan, tidak ada yang berubah dari memorynya, amnesianya masih tak kunjung hilang.

"Iya iya ish! Sabar!" Protes Renjun, menggeret kopernya.

"Lagian siapa suruh bawa koper sebanyak itu sih?!" Protes Jaemin, kepada saudaranya.

"Kita kan akan tinggal disini, Jaemin. Bukan mau liburan. Yakali bawa baju sedikit." Balas Renjun.

"Tinggal beli saja disini. Kenapa harus repot-repot bawa baju banyak?!" Balas Jaemin.

"Kau enak mempunyai banyak uang! Aku miskin kalau kau tau!" Balas Renjun.

"Stop bilang kau miskin! Kau dan aku sama! Tidak ada istilah miskin dan menumpang. Kita sama-sama anak Appa!" Sewot Jaemin, ia tak suka mendengar kalimat saudaranya.

"Sudah, sudah. Jangan bertengkar. Ayo masuk mobil." Seru Jeno, memisahkan pertengkaran antara kakak dan adik ini.

Mereka semua mulai memasukkan kopernya ke bagasi. Lalu masuk kedalam mobil, setelah menaruhnya. Mobil pun berjalan meninggalkan area bandara, setelah mereka bertiga masuk. Menuju apartemen yang akan mereka tinggali selama beberapa bulan, sampai mereka lulus.

Sampai di apartemen mereka masing-masing, mereka segera merapihkan bajunya. Menaruh baju dan peralatan serta perlengkapan lainnya ditempatnya masing-masing.

Ah, kamar antara Jaemin dan Jeno dipisah. Jaemin dan Renjun memilih lantai di atas Jeno. Sedangkan Jeno berada satu lantai di bawahnya.

Awalnya mereka ingin satu lantai. Namun kamar di apartemen ini sudah penuh. Alhasi mereka beda lantai. Yuta sang appa maupun Jaehyun yang merupakan ayahnya Jeno, tidak mengijinkan mereka untuk tinggal bertiga didalam satu ruangan. Bahaya kalo kata ayahnya, perempuan dan laki-laki dijadikan satu. Hasrat dan hormon laki-laki berbeda dengan perempuan, katanya.

NA JAEMIN 2 - NOMINMARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang