4. Little Confuse

148 6 0
                                    

"Kau kenapa?" Tanya Renjun, begitu mereka sudah ada di apartemennya saat ini.

Setelah selesai menjalankan ospek, Renjun dan Jarmin langsung pulang, dengan Jeno yang menjemputnya.

Jeno tadi menjemput mereka, dan mengajak mereka untuk makan, dan berkeliling kota Cambrige dulu. Tapi Jaemin malah menolak, ia ingin langsung pulang kerumah.

Otaknya berkecamuk, memikirkan hal negative saat ini. Namun, hatinya berusaha membantah dan berfikir positif.

Iya, Jaemin penasaran dengan wanita yang ada di kedai ice cream. Perawakan wanita itu bukan seperti orang sini. Melainkan orang seperti mereka, Asia. Dan ia juga yakin bahwa wanita itu berasal dari Korea.

Otaknya terus berfikir kenapa tunangannya ini tidak memperkenalkan wanita itu? Apakah itu wanita yang tunangannya sukai? Masa iya? Mereka baru pertama masuk sekolah loh, masa iya tunangannya ini udah membuka hati untuk mahasiswi lain.

Sedangkan hatinya berusaha membantah itu semua. Hatinya mengatakan bahwa perempuan itu merupakan kakak ospek tunangannya, dan hatinya berkata bahwa tunangannya inu sedang menjalani ospek yang kaka seniornya berikan.

Namun tetap saja! Ia tuh khawatir dan cemas, takut tunangannya ini berpaling dari dirinya. Dirinya tau bahwa dia tidak mengingat tunangannya. Namun tunangannta selalu ada di dekatnya, dan membantunya untuk sembuh. Tunangannya juga selalu menciptakan rasa nyaman untuk dirinya. Terlebih mereka sudah bertunangan minggu lalu. Tepat sebelum mereka pergi ke Canada, dihadiri oleh keluarganya dan keluarganya Jeno.

Jaemin semakin khawatir, ketika tunangannya ini tidak memberikan penjelasan juga, ketika mereka pulang. Tunangannya tidak menjelaskan apapun kepada dirinya, dan membuat dirinya ini semakin cemas.

"Hei, kau kenapa? Kenapa terlihat cemas sekali?" Tanya Renjun sekali lagi, menatap saudaranya dengan raut wajah khawatir.

Sementara Jaemin, ia langsung tersentak ketika merasakan hawa dingin dari tangan saudaranya ini. "Ah Ne? Aku tidak apa-apa." Sahut Jaemin.

Renjun yang mendengarkan jawaban dari saudaranya pun langsung mendecak kesal. "Kau tidak bisa membohongi diriku, Na. Dari oancaran mata kamu saja, aku bisa tau kalau kau sedang merasakan cemas." Kesal Renjun.

"Ceritakan, apa yang mengganggu dirimu." Pinta Renjun, yang emang sedikit memaksa.

Jaemin berfikir sejenak. Apakah ia bercerita kepada saudaranya, atau tidak? Setelah berfikir, akhirnya ia memutuskan untuk bercerita. Siapa tau saudaranya ini bisa membantu dirinya. "Tadi aku ke kedai ice cream bersama Mark, lalu aku bertemu dengan Jeno di kedai ice cream." Ujar Jaemin.

"Terus, apa yang menganggu dirimu?" Tanya Renjun, yang sebenarnya lebih terkejut di saat Mark dan Jeno sudah bertemu satu sama lain.

"Dia membawa seorang wanita. Tapi yang anehnya, dia tidak memperkenalkan wanita itu kepada diriku. Sedangkan aku, aku memperkenalkan Mark kepada dirinya." Jelas Jaemin.

"Kau cemburu dan khawatir kalau Jeno meninggalkan dirimu, hanya karena kedatangan wanita itu?" Tanya Renjun, yang sepertinya paham akan ke khawatiran saudaranya ini.

Jaemin hanya menghembuskan nafasnya kasar. Sedangkan saudaranya malah terkekeh. "Untuk apa kau khawatir? Kau tunangannya, Jaemin. Sedangkan dia bukan siapa-siapa. Masa hanya karena dia tidak mengenalkan dia kepada dirimu, kau menjadi khawatir. Mungkin saja dia tidak mengenalkan perempuan itu, hanya karena menurut dia tuh tidak penting. Jadi, dia enggan memperkenalkannya." Jelas Renjun, memberikan pengertian serta pemikiran positif kepada saudaranya.

"Hmm, semoga." Gumam Jaemin, yang entah kenapa masih tidak yakin.

"Kalau kau masih tidak yakin atau khawatir, kau bisa tanya langsung kepadanya." Saran Renjun.

NA JAEMIN 2 - NOMINMARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang