5. Can You Explain?

120 6 0
                                    

Setelah sampai, Mark dan Jaemin langsung masuk kedalam hotel bernintang 5 yang terkenal di Canada.

'Orang kaya.' Batin Jaemin, yang terus menatap punggung pria yang ada di depannya, yang saat ini tengah berjalan.

*grep* tangan Jaemin yang dipegang oleh Mark, guna mensejajarkan jalannya. Mark gak suka kalo Jaemin ini jalan di belakangnya.

Sampai di kamar hotel milik Mark, mereka berdua langsung duduk di sofa ruang kamar miliknya. "Mau ramyeon?" Tanya Mark.

"Kau ada?" Tanya Jaemin, yang dibalas anggukan kepala oleh pria ini.

"Kau mau? Atau kau mau makanan yang lain? Biar aku pesankan." Tawar Mark, yang sudah standby memegang ponselnya, guna memesan makanan.

Jaemin langsung menggelengkan kepalanya. "Aniya, aku mau ramyeon saja." Tolak Jaemun. Tidak enak dia kalau minta ini itu kepada pria ini. Menurutnya, Mereka kan baru saja kenal, masa iya langsung minta ini itu.

"Aku saja yang buatkan." Ujar Jaemun yang ingin membantu pria ini, tapi ditolak pria ini.

"Tidak usah. Kau tunggu saja. Aku akan membuatkan ramyeon yang spesial untuk dirimu." Tolak Mark.

"Eoh, spesial apanya? Rasa dan bumbu Ramyeon sama saja. Tidak usah mengada!" Jelas Jaemin.

"Aish, kau lihat saja. Tidak usah berkomentar sebelum jadi." Ujar Mark, menyuruh wanita ini diam.

Sedangkan Jaemin hanya mengedihkan bahunya acuh. Ia langsung menatap sekitar. "Marj, aku akan berkeliling kamar hotel ini ya?" Pinta Jaemin, yang dibalas dehaman oleh pria yang ia panggil.

Jaemin mulai menelusuri kamar hotel ini. Kamar hotel ini bukan hanya sekedar kamar, tapi banyak ruangan didalamnya. Ruangannya juga tidak sempit, melainkan luas. Bagaimana tidak kalau hotel ini hotel bintang lima dan terbaik di wilayah Canada.

Jaemun terhenti tepat didepan nakas milik Mark. Tangannya terulur untuk mengambil bingkai foto yang ada disana. Senyumnya terbit ketika melihat foto kecil Mark yang sangat menggemaskan, bersama dengan satu orang Pria, yang ia yakini itu Appanya. Serta satu orang Wanita, yang ia yakini bahwa itu Eommanya.

"Sepertinya aku tidak asing melihat wanita ini. Tapi dimana ya?" Gumam Jaemin, tiba-tiba sekelebat bayangan tentang dirinya, dan juga seorang wanita muncul.

Ia tersentak kaget, ketika pikirannya melihat interaksi random antara dirinya dan seorang wanita. "Aw." Rintih Jaemun, memegangi kepalanya yang sakit karena terlalu memaksakan ingatannya.

"Jaemin-ah, sudah matang." Teriak Mark.

"Ah, Ne." Balas Jaemin yang juga berteriak. Ia langsung menaruh kembali bingkai itu ke tempat semula, dan langsung menghampiri Mark.

"Daebak! Mengapa terlihat mewah sekali?" Tanya Jaemin, ketika melihat Ramyeon buatan pria ini yang sangat cantik.

"Bahkan aromanya sudah tercium dari jauh." Tambah Jaemun. Sungguh! Aroma ramyeonnya tercium dari jauh. Ia benar-benar tidak melebihkan omongannya.

"Ck! Bukan kah aku sudah bilang bahwa ini ramyeon yang sangat spesial? Kaunya saja yang tak percaya." Desis Mark.

"Arraseo. Bolehkah aku memakannya?" Tanya Jaemin.

"Tentu saja." Balas Mark. Jaemin langsung duduk dihadapan Mark, dan langsung memakannya penuh lahap.

"Pelan-pelan. Kau bisa tersed---"

*uhuk-uhuk* Batuk Jaemin, sebelum Mark menyelesaikan omongannya. Sementara Mark yang melihatnya pun lansung mendengus kasar, ia langsung memberikan wanita ini minum, dan membantu wanita ini mengurangi tersedaknya.

NA JAEMIN 2 - NOMINMARKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang