Seperti rencana yang tadi ia buat. Jaemin akhirnya pergi ke gedung fakultas milik Jeno, tunangannya. Ia ingin melihat langsung interaksi antara tunangannya dan seorang wanita bernama Kim Yeri, yang merupakan senior kampus tunangannya.
Sampai di tempat yang tidak jauh dari kelas tunangannya, ia terus menunggu tunangannya untuk keluar dari kelasnya.
Setelah menunggu kurang lebih 10 menit, tunangannya akhirnya keluar dari kelasnya. Ia pun langsung mengikuti kemana tunangannya pergi.
'Tidak ada Yeri.' Batin Jaemin, yang terus mengikuti tunangannya.
Tidak ada kegiatan dan interaksi antara tunangannya dan juga seniornya itu. Setelah kelas selesai, tunangannya ini langsung menuju parkiran.
'Kau lihat sendiri bukan? Tunangan kamu langsung ke parkiran gedung! Jadi, jangan membuat diriku gelisah lagi!' Batin Jaemin, yang sedang berbicara kepada hatinya, yang terus saja meragukan tunangannya.
"Jeno-ya." Panggil Jaemin kepada tunangannya yang ingin masuk kedalam mobil.
Jeno yang dipanggil namanya pun menoleh. Ekspresi terkejut yang saat ini wajahnya berikan, begitu melihat kedatangan tunangannya yang datang tiba-tiba inu. Tidak biasanya tunangannya ini datang ke gedung fakultasnya. "Eoh, Jaemin? Ada apa? Kenapa tiba-tiba kemari?" Tanya Jeno, menghampiri tunangannya.
"Aniya, tidak ada apa-apa. Kelasku sudah berakhir, dan aku bingung ingin kemana. Jadinya aku berkunjung ke gedung fakultas milikmu. Tapi ketika aku ke kelas kamu, senior kamu memberi tahu bahwa kelas kamu sudah berakhir." Jelas Jaemin, yang lebih memilih untuk berbohong kepada tunangannya ini.
"Ah, aku kira ada sesuatu yang penting. Kau kesini naik apa?" Tanya Jeno, merangkul tunangannya, dan membantu tunangannya masuk ke dalam mobil.
Setelah tunangannya masuk, ia langsung masuk ke dalam kursi kemudi, dan menjalankan mobilnya meninggalkan area kampus.
"Aku kesini naik taksi." Jawab Jaemin, begitu mobil yang telah tunangannya kendarai ini sudah pergi dari are gedung fakuktasnya.
"Kau sudah makan? Kita makan dulu ya?" Ajak Jeno, yang langsung di angguki kepala oleh tunangannya.
"Kau mau makan apa?" Tanya Jeno lagi, membiarkan tunangannya memikih restaurant mana yang ingin ia pilih.
"Steak!" Sahut Jaemin tanpa berfikir.
Jeno langsung menjalankan mobilnya menuju salah satu mall terbesar di Canada, dengan restaurant steak yang paling terkenal.
"Bagaimana ospek kamu? Apakah menyenangkan?" Tanya Jeno, dengan tangan kanan yang memegang tangan tunangannya.
"Menyebalkan. Senior aku pada tidak jelas." Jawab Jaemin, diiringi dengusan kasar, begitu ia mengingat hari-hari yang ia jalani ketika ospek.
"Bagaimana dengan dirimu? Kau sudah memasuki tahap materi?" Tanya Jaemin, yang menanyakan kembali mengenai hari yang telah di lalui tunangannya ini.
"Heum. Tadi para senior memberiku materi singkat. Makanya tadi aku di kelas." Jawab Jeno.
"Enak sekali." Balas Jaemin yang merasakan keirian terhadap tunangannya.
Mereka berdua terus mengobrol bersama, sampai akhirnya mereka sampai di salah satu mall terbesar di Canada.
Setelah memarkirkan mobilnya, Jeno dan Jaemin pun keluar bersama, dan masuk ke dalam mall secara bersama juga.
Mereka berdua langsung melangkahkan kakinya menuju restaurant steak yang terkenal itu, karena mereka sudah sangat lapar. Memesan makanan, lalu mereka duduk di bangku yang tersedia.
KAMU SEDANG MEMBACA
NA JAEMIN 2 - NOMINMARK
Fiksi PenggemarCERITA INI KHUSUS NOMINMARK (JENO, JAEMIN, MARK) SHIPPER! APABILA KALIAN TIDAK SUKA DENGAN SHIPPER YANG BERSANGKUTAN? DIMOHON UNTUK TIDAK BERKOMENTAR NEGATIF DI KOLOM KOMENTAR! ATAUPUN DI KEHIDUPAN PRIBADI LEE JENO, NA JAEMIN, DAN MARK LEE. SERTA P...