06

247 45 5
                                    

Setelah mendapat penjelasan dari kakaknya, setiap malam matanya sulit sekali terpejam, selama berhari-hari hatinya dipenuhi keraguan. Bagaimana tidak, selama ini ia hanya perlu mendapatkan jawaban atas alasan apa Yerin tiba-tiba meninggalkannya agar hatinya bisa dengan tenang melanjutkan hidupnya tanpa bayang-bayang masa lalu yang terus menyiksanya. Tapi setelah semua jawaban itu ia dapatkan hatinya tak kunjung tenang dan membaik, hatinya seperti menuntut sesuatu yang ia sendiripun tidak tau.

Tokk... Tokkk... Tokkk

Suara ketukan terdengar dari balik pintu kamar Taehyung

"Masuklah... "

Yoona masuk dengan segelas susu hangat di tangannya. Ia menghampiri Taehyung setelah meletakkan susu hangatnya diatas meja.

"kenapa belum tidur?"

"noona sendiri juga belum tidur" alih-alih menjawab pertanyaan Yoona, ia jutru bertanya balik. Yang direspon Sinis oleh Yoona.

"kejar dia... " ucap Yoona dengan serius menatap wajah Taehyung.

"Eh?" Taehyung menoleh bingung dengan ucapan Yoona yang langsung to the point.

"aku tau apa yang sedang kau pikirkan. Aku tau kau masih mencintai Yerin... Setelah aku pikirkan lagi memang akulah yang salah dalam hal ini. Aku sendiri yang sudah mendorong namjoon melakukan semuanya. Aku sudah melukai harga dirinya, jadi bukan kewajibanmu ataupun Yerin untuk menanggung semua dosa yang sudah noona lakukan dimasa lalu. Sekarang kau sudah mengetahui semuanya dan lanjutkan hidupmu dengan bahagia bersama Yerin. Jangan siksa dirimu lagi Tae" Yoona berusaha meyakinkan Taehyung

"kejarlah dia atau kau akan menyesal selamanya Tae" Yoona menepuk pelan punggung Taehyung lalu beranjak pergi begitu saja dari kamar itu.

***

Ini sudah tiga hari semenjak pertemuannya dengan Yoona di Area columbarium waktu itu. Sepulangnya dari sana yerin berusaha menekan perasaannya agar tak terlalu terpengaruh dengan kehadiran Yoona waktu itu. Hari ini cuaca cukup cerah untuk memulai menata hatinya yang kemarin sempat berserakan seperti kepingan puzzle, meskipun susah untuk disusun kembali tapi harus ia lakukan untuk  melihat hasil akhir yang indah dan sempurna.

"aisshhh tidak biasanya jalanan semacet hari ini, aku jadi terlambat menjemput Beomgyu. Aku harap dia tidak marah karena kelamaan menungguku" Yerin melepas seatbelt sambil bergumam sendiri lalu mengambil tas dan turun dari mobil putihnya yang sudah terparkir dihalaman sekolah Beomgyu dengan tergesa-gesa . Hanya tinggal beberapa orangtua yang nampak menjemput anak-anak mereka pulang. sepertinya sebagian besar sudah pulang dari tadi. Ia melambaikan tangannya ketika melihat senyum anaknya sudah menyambut didepan gerbang sekolah tapi senyuman Yerin luntur saat melihat atensi seorang pria yang masih mengenakan setelan kantornya tengah berdiri menggandeng tangan Beomgyu.

"eomaaa..... " suara nyaring itu berhasil memecah perhatian Yerin yang sedari tadi menatap heran pada pria disamping Beomgyu, kenapa pria itu bisa berada disini dan terlihat sok akrab sekali dengan anaknya?.

"maafkan eomma ya, tadi macet jadi eomma terlambat sampai sini" Yerin menekuk lututnya berusaha mensejajarkan tinggi badannya dengan Beomgyu.

"Tidak masalah eomma karena ada paman  tampan yang menemaniku disini. Tadi Bamiie juga dibelikan es krim enak sekali" jawab Beomgyu dengan antusias menceritakan seseorang yang kini tengah berdiri memperhatikan mereka berdua dengan senyum manisnya.

"haii Yerin" Ucap Taehyung melambaikan tangannya sembari memasang senyum kotak andalannya dengan santai tanpa beban.

"Bamiie lain kali jangan berbicara dengan orang asing jika eomma belum datang menjemputmu" alih-alih menjawab sapaan Taehyung, Yerin justru memberi peringatan kepada anaknya dengan tatapan sinisnya yang tak lepas dari wajah Taehyung seolah ingin memberi peringatan pada Taehyung  secara tidak langsung.

"eomma tapi paman Tae adalah Temannya eomma jadi tidak apa-apa kan?"

"eomma tidak pernah bilang seperti itu. Ayo cepat pulang. Habis ini eomma harus kekantor lagi" Yerin meraih tangan Beomgyu dan menuntunnya dengan terburu-buru. Sebenarnya hari ini jam kerjanya hanya sampai siang hari tapi itu hanya dia jadikan sebuah alibi untuk menghindari Taehyung. Kenapa hatinya jadi tidak karuan seperti ini.

Yerin membukakan pintu untuk Beomgyu terlebih dulu sebelum dirinya ikut menyusuk melalui pintu sampingnya. Sementara Taehyung masih setia berdiri memperhatikan keduanya.

Selesai Yerin memasang seatbelt nya ia dibuat geram karena  pemandangan didepannya, dimana Taehyung masih berdiri melambaikan tangannya dan direspon Beomgyu dengan melakukan hal yang sama. mereka berdua kelihatan sangat akrab. Entah apa yang sudah dilakukan pria itu tadi sebelum dirinya datang sehingga anaknya dengan mudah terlihat begitu akrab. Memang Beomgyu adalah type anak yang mudah dekat dengan orang baru. Meskipun dia masih anak-anak tapi bukan hal yang sulit untuknya dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan maupun orang baru.

Yerin membuang nafasnya dengan kasar

"apa yang sudah dikatakan paman itu tadi padamu?"

"paman Tae bilang dia adalah temannya eomma"

"lain kali jangan berbicara dengannya lagi jika dia datang. Dia bukan teman eomma."

"tapi Bamiie sangat menyukai paman Tae..." Jawab Beomgyu dengan nada kecewa.

"jadi kau tidak mau menuruti kata eomma?"

"iya eomma Bamiie tidak akan berbicara dengan paman Tae... " dengan polosnya anak itu langsung menuruti kata-kata Yerin meskipun dalam hati ia sangat kecewa tapi ia tidak mau membuat ibunya marah.

Yerin yang melihat ekspresi sedih Beomgyu dalam hati tidak tega tapi ia harus melakukan ini. Ia heran kenapa pria itu datang lagi dengan cara mendekati anaknya seperti ini...semua situasi ini terlalu aneh baginya.

Kenapa akhir-akhir ini semua orang dari masa lalunya datang mengusik ketenangan hidupnya.

Taehyung pun menyingkir ketika Yerin menjalankan mobilnya. Ia faham ketika melihat Yerin berusaha memperlihatkan  sifat acuh yang ditunjukkan untuknya karena rasa sakit yang telah ia dapatkan dari Yoona. Jadi ia tak sedikitpun merasa sakit hati atau berniat ingin mundur hanya karena hal itu. Bibirnya melengkung keatas ketika melihat Beomgyu masih sibuk melambaikan tangannya bahkan sampai memutar badannya untuk melihat Taehyung dari kaca belakang.

"aku akan membuatmu kembali membuka hatimu untuku lagi rin" ucap Taehyung berjanji pada dirinya sendiri. Taehyung menatap mobil Yerin yang mulai menghilang dari pandangannya. ia tersenyum ketika merogoh kantong celana untuk mengambil ponselnya dan menilik nomor telepon Yerin yang sudah ia dapatkan dari wali kelas Beomgyu tadi. Jika kalian bertanya bagaimana bisa dengan mudah ia mendapatkannya maka jawabannya adalah semua orang tidak akan bisa menolak perintah Taehyung sebagai pengusaha muda yang cukup berpengaruh di korea.

TBC~

Still Want You [KTH-JYR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang