Renjun sekarang tengah memasakkan makan malam untuknya dan suaminya itu, karena mereka menginap di villa milik jaemin yang tak jauh dari pantai makanya renjun harus memasak. Walauoun sedikit sulit untuk melepaskan diri dari jaemin tapi dia harus melakukannya dari pada mereka kelaparan saat bangun nanti.
Setelah beberapa menit, renjunpun selesai menata makan malam mereka berdua di meja makan lalu diapun masuk kedalam kamar untuk membangunkan suaminya itu.
*Nana, ayo bangun sayang." Ucap renjun lembut sembari mengelus kepala jaemin. Jaemin menggeliat dan diapun memeluk perut renjun yang duduk disebelahnya itu.
*Nana, aku tau kau sudah bangun. Ayi sekarang bangun, kita harus makan malam. Aku tak mau kalau kau sampai sakit loh." Ucap renjun. Jaemin lantas melonggarkan pelukannya dan menatap renjun dengan mata sendu nya karena baru saja terbangun.
"Cantik." Ucap jaemin tersenyum.
"Jaemin, ayo cepat. Aku tunggu di meja makan." Ucap renjun malu lalu diapun segera pergi menuju meja makan lebih dulu. Jaemin tersenyum lebar melihat istrinya yang masih saja malu itu. Lalu diapun melihat layar ponselnya yang menyalah dan melihatnya.
Uknow.
Na Jaemin tunggu saja kau tak akan bahagia setelah ini.
Jaemin mengabaikan pesan itu, karena dia sudah tau kalau itu adalah dari sih keluarga buangan Kakek dan nenrknua, Guan Lin. Lalu diapun segera menyusul istrinya yang ada di meja makan.
Di meja makan.
"Wah, apa kau membuat semua ini?"
"Tentu saja. Ayo duduk dan makan sekenyang-kenyangnya."
"Kenapa kau memasak makanan banyak sekali, apa kita akan melakukan hal berat setelah ini nantinya?"
"Maksudmu Na?"
"Apa aku boleh meminta jatahku?"
"Hmm." Ucap renjun dengan pose berpikirnya itu.
"Ayolah sayang." Rengek jaemin.
"Bagaimana jika besok saja. Aku sedikit lelah Na."
"Baiklah, tapi besok janji ya."
"Iya, ayo kita makan malam segera." Dan keduanya langsung makan dengan tenang dan sesekali saling menyuapi satu sama lainnya.
At. Mansion utama keluarga Na.
Jaeyong saat ini tengah makan malam dengan kelima cucunya, anak jaemren.
"Ayo makan yang banyak." Ucap taeyong membetikan lauk-pauk di piring cucu nya itu.
"Halmonie?"
"Kenapa Ayden?"
"Apa setelah makan aku bisa menghubungi Mama dan papa?"
"Bukannya halmonie sudah mengatakan, papa dan mama pasti sudah lama ingin menghabiskan waktu berdua bukan? Jadi, akan lebih baik kalau Ayden juga yang lainnya tak mengganggu, lagian tak lama juga kan?"
"Sudah lah Ayden, hanya sebentar kok. Setelah Mama pulang kita akan memonopoli Mama dari papa. Oke?" Ucap Minhee.
"Aku setuju dengan Minhee oppa. Kita akan memonopoli Mama dari papa." Ucap sulyoon.
"Hmm." Angguk ayden sembari tersenyum sedangkan Jun Lin dan sunghoon hanya diam saja karena keduanya benar-benar mewarisi sifat jaemin lebih banyak.
"Sudah sekarang kita makan saja. Cucj halbojie dan halmonie harus makan dengan banyak." Ucap jaehyun dan semuanya makan dengan tenang karena memang sudah sering diajarkan begitu.
At. Mansion chenji.
Chenji dan jichen tengah makan malam bersama bahkan anak mereka berdua sangat lahap sekali memakan makan malamnya saat ini.
"Apa enak Jichen?"
"Hmm, sangat enak Mama. Masakan Mama yang terbaik. Bukan begitu Daddy?" Ucap Jichen menatap jisung.
"Iya sayang, sangat lezat sekali." Ucap jisung tersenyum lalu chenlepun ikut tersenyum..
"Apa Mama dan Daddy besok bisa mengantar dan menjemput Jichen?"
"Tentu jagoan Mama."
"Daddy?" Jichen menatap jisung dengan tatapan memohon nya.
"Tentu, Daddy akan melakukan apapun keinginan jagoan Daddy." Ucap jisung tersenyum dan jichen benar-benar sangat senang sekali, sedangkan chenle hanya diam saja karena dia sangat tau kalau jisung sedang ada masalah, dia akan bertanya nanti pada suaminya itu.
∆∆∆Up nih reader-nim😁
Gimana suka gak sama kelanjutannya?🤔
Semoga suka ya😁
Maaf up nya kelamaan😁
Jangan lupa votement nya ya😁
Jangan lupa jaga kesehatan😁
We love you💚😍😘
KAMU SEDANG MEMBACA
My Everything (jaemren)~ Sequel Of Married
FanfictionSequel of "Married" biar paham sebelum membaca ini disarankan untuk membaca "Married" lebih dulu😁