10

442 56 0
                                    

Disini sekarang Sunghoon dan sunoo berada di depan minimarket dengan minuman yang sangat berbeda karena Sunghoon adalah pecinta kopi seperti sang ayah dan sunoo sih pecinta susu.

"Kau sudah lebih baik?" Ucap sunghoon datar.

"Hmm, terimakasih." Ucap sunoo menunduk.

"Hmm." Angguk Sunghoon lalu sunoo pun mengangkat kepalanya dan menatap Sunghoon yang sedang meminum kopinya.

"Kau tak ingin bertanya apapun padaku?" Ucap sunoo.

"Untuk apa? Lagian aku tak perduli." Datar Sunghoon.

"Maaf karena merepotkan mu." Ucap sunoo.

"Tak masalah, kalau begitu aku pergi dulu." Ucap sunghoon tapi belum sempat dia bangun dari duduknya. Sunoo sudah menahan tangannya.

"Bisakah kau menemaniku?" Ucap sunoo sembari menatap Sunghoon dengan berlinangan airmata. Ntah kenapa Sunghoon merasa sangat terganggu saat ini.

"Hmm." Angguk Sunghoon dengan wajah datarnya lalu duduk kembalikan dan sunoo yang melepaskan tangannya lalu menatap pengendara yang berlalu lalang.

"Kau tau Sunghoon? Dunia sangat tak adil untukku. Aku bahkan berharap tak pernah lahir ke dunia." Sunghoon hanya menatap kearah sunoo. Sunoo tau kalau Sunghoon menatapnya kaget walaupun ekspresi nya tak berubah sama sekali.

"Lucu bukan?" Ucap sunoo tertawa.

"Kau pikir ini semua terlihat lucu?" Datar sunghoon.

"Lucu, karena sejak awal hidupku memang sudah lucu. Kau tau, aku baru saja bertengkar dengan ibuku, karena aku bertanya soal ayahku. Ibuku selalu mengatakan kalau ayahku adalah orang yang paling brengsek dan aku disuruh untuk melupakannya. Dan tetap beranggapan kalau aku hanya hidup dengan ibu." Sunghoon hanya menatapnya saja tanpa mengatakan apapun karena dia merasa tak berhak mengatakan apapun saat ini. Jadi, dia lebih baik mendengarkan karena sepertinya sunoo hanya butuh sosok pendengar.












At. Han gang.

Yun Seong dan Minhee telah berada di sungai Han sembari duduk ditempat yang langsung menghadap kearah sungai yang tenang itu. Yun Seong hanya diam dan Minhee juga hanya diam karena sekarang dia sedang memikirkan liburan orangtuanya.

"Kau senang?" Datar Yun Seong.

"Tentu saja karena kau mengajakku keluar. Tapi, aku juga sedih " Ucap Minhee membuat Yun Seong menatapnya.

"Karena Mama njun dan Daddy jaemin pergi liburan?" Ucap Yun Seong datar.

"Hmm, lagian berat rasanya berpisah dengan Mama. Karena Mama pasti akan datang kekamarku dan mencium kening ku sebelum tidur, atau bahkan menemani kami." Ucap minhee dengan airmata yang berlinangan. Yun Seong lantas membawa kepala Minhee menyandar pada bahunya.

"Menangislah. Tak apa, aku akan menjagamu." Ucap Yun Seong datar dan ntah kenapa itu membuat Minhee sangat bahagia juga tenang.








At. Taman.

Min Jun, Junlin, sulyoon, dan ayden saat ini tengah berjalan-jalan di taman sembari memakan gulali yang tadi dibelikan oleh min Jun.

"Bagaimana? Kalian suka?" Ucap min Jun menatap ketiganya.

"Tentu saja." Ucap sulyoon dan Ayden sedangkan Junlin hanya berwajah datar.

"Kau suka Junlin?"

"Lumayan." Datarnya dan itu membuat min Jun tersenyum sangat senang.

"Baiklah, kalau kau menyukai hal semacam ini, aku pasti akan mengajakmu nantinya." Ucap min Jun. Tapi, Junlin hanya diam saja.

"Apa kami berdua pulang saja?" Ucap sulyoon dan Ayden yang mengangguk.

*Jangan. Lagian halbojie dan halmonie taunya kita pergi bertiga."

"Benar kata Junlin, kita jalan-jalan saja lagi, ayo." Ucap min Jun lalu berjalan lebih dulu.

"Kau sangat tidak peka Junlin." Ucap sulyoon.

"Ini tidak ada hubungan sama sekali sulyoon." Ketus Junlin lalu berjalan lebih dulu mengikuti min Jun.

"Sudahlah noona seperti tidak tau Junlin ge saja."

"Kau benar." Ucap sulyoon menyetujui perkataan adik bungsunya itu.









18+

Keesokan paginya, jaemin lebih dulu bangun dari pada sang istri. Dia hanya tersenyum menatap istrinya yang tidur dengan tenang itu. Lalu diapun mulai mengganggunya dengan menciumi leher mulus yang terpampang secara percuma dihadapannya. Sekarang posisinya adalah jaemin diatas rubub renjun yang tidur telentang saat ini.

Renjun merasa terganggu, diapun membuka matanya secara perlahan karena cahaya yang dia terima, lalu diapun kaget karena suaminya lah yang tengah melakukannya.

"Nanahhhhh......mhhhhh....." Desah renjun begitu saja bahkan dia sampai menutup mulutnya sendiri. Jaemin menghentikan kegiatannya saat ini dan menatap renjun sembari tersenyum manis.

"Sepertinya aku tak bisa menunggu sampai nanti malam lagi sayang." Ucap jaemin dan renjun hanya menatap polos padanya. Lalu jaeminpun kembali mencium leher mulus itu bahkan membuat tanda disekitarnya.

"Ahhhh.... nanahhhhh...." Jaemin menatapnya lalu diapun mencium bibir sang istri. Renjun hanya menerima ciuman dari suaminya itu bahkan tangannya melingkar dengan apik di leher sang suami. Ciuman itu semakin dalam dan liar seketika. Bahkan menuntut.

"Mhhh..." Jaemin tentu sangat senang mendengar desahan sang istri lalu diapun terus memberikan sentuhan pada tubuh mungil dibawahnya itu hingga kegiatan yang sangat disukai oleh jaemin terjadi bahkan dalam kurun waktu yang cukup lama. Karena alasan jaemin yang sudah lama tak meminta jatahnya pada sang istri yang semakin menggoda.










Sekarang renjun sedang mendiami suaminya itu, karena suaminya dia tak bisa berjalan dengan benar saat ini. Dia hanya diam saja tanpa memperdulikan jaemin.

"Sayang?~" rengek jaemin tapi renjun tetap mendiaminya saja.

"Sana, jauh-jauh. Aku kesal sama Nana." Ketus renjun dan jaemin tersenyum kecil karena istri mungilnya itu sangat menggemaskan jika marah seperti saat ini.

"Sayang, mianhe hmm? Aku kebablasan tadi, aku minta maaf ya ya ya? Aku akan menuruti semua permintaanmu. Bagaimana?" Ucap jaemin membujuk renjun. Tapi renjun hanya diam saja.

"Aku akan membelikan moomin terbaru yang sangat besar. Gimana?" Renjun lantas melihat suaminya itu dengan tatapan berbinar dan jaemin sangat tau kalau itu tandanya dia berhasil.

"Oke. Tapi, aku ingin kau menuruti permintaanku selama liburan ini. Oke?"

"Iya sayang." Ucap jaemin lalu diapun memeluk renjun.

"Sakit." Ucap renjun dan jaeminpun memijat pinggang istrinya itu sembari memeluk sang istri. Sedangkan renjun hanya diam saja sembari menikmati pelukan suaminya yang membuatnya hangat itu.































∆∆∆







Up nih reader-nim😁
Gimana suka gak sama kelanjutannya?🤔
Semoga suka ya😁
Jangan lupa votement nya ya😁
Jangan lupa jaga kesehatan😁
We love you💚😍😘

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Everything (jaemren)~ Sequel Of MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang