Juni 2002
"Halo, namaku Aini Maheswara. Salam kenal, semoga kita dapat berteman baik," Aini yang berumur tujuh tahun tersenyum manis dan mengulurkan tangannya pada kedua anak laki – laki berumur sembilan tahun dan sepuluh tahun di depannya.
Sebenarnya, Aini sudah tahu mereka berdua. Aini sudah menaruh perhatian kepada dua anak laki – laki ini sejak memasuki taman tempat pesta teh berlangsung. Atas permintaan orang tuanya, Aini harus bisa berteman dengan mereka.
Anak laki – laki yang berumur sembilan tahun tampak menyambut uluran tangan Aini dan tersenyum ramah. "Halo, Aini! Namaku Pramana Ganendra. Salam kenal, ya,"
Uluran tangan itu selesai, Aini berniat mengulurkan tangan ke anak laki – laki yang berumur sepuluh tahun namun berakhir tangannya hanya menggantung begitu saja. "Aku Aditya Ganendra. Salam kenal," lalu anak laki – laki bernama Aditya itu meninggalkan Pramana dan Aini begitu saja.
Sudut perempatan muncul di pelipis Aini. Kesal karena tidak pernah ada anak – anak sepantaran yang menolak berkenalan dengannya.
Dasar anak sombong! Pikirnya.
Di sisi lain, Pramana tampak menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal sambil tersenyum kikuk. "Maafkan Adit ya, Aini. Kakak sepupuku memang seperti itu dari bayi. Tapi sebenarnya dia baik kok, nanti kamu juga akan terbiasa,"
Melihat Pramana yang repot – repot meminta maaf atas nama Aditya, membuat rasa kesal Aini entah hilang kemana. Pramana terlihat tulus dan ikut menyesali apa yang baru saja terjadi. Akhirnya, Aini mengangguk sambil tersenyum.
"Mau main denganku?" ajak Pramana sambil tersenyum cerah, kali ini dia yang mengulurkan tangan pada Aini.
Seketika Aini terpaku, bisa – bisanya senyum Pramana terlihat begitu manis! Aini merasa wajahnya memerah karena gugup dan bingung, tetapi dia tetap menyambut uluran tangan Pramana sehingga mereka bergandengan tangan sekarang.
"Mau," jawab Aini.
---
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Aini yang Bersemi Indah
Любовные романы"Aini yang Bersemi Indah" : Pramana & Aini Ganendra Series #2 Aini tumbuh dengan caci maki dari orang tuanya sehingga tidak tahu apa itu kasih sayang. Yang Aini tahu, dia harus membanggakan orang tuanya bagaimanapun caranya. Dia sudah bersahabat lam...