10

457 49 5
                                    

Media sosial tampak ramai dengan berita kehamilan Wei wuxian. Setelah bertemu dengan dokter, Wei wuxian mengunggah foto USG dan sebuah alat tes kehamilan di media sosial nya. Juga vidio singkat bagaimana Yuan begitu senang melihat hasil USG Wei wuxian. Dan malam ini pun, keluarga Lan membuat pesta di sebuah hotel mewah dan mengundang para mitra kerja mereka.

"Malam ini, ku harap kau tidak melakukan hal yang memalukan Hua Cheng." Xie Lian merapikan kembali penampilan nya di depan cermin.
"Kau fikir aku apa." Hua Cheng menyahut dengan nada datar. Sedangkan Xie Lian  hanya diam dan segera keluar dari dalam kamar.

"Kau sudah siap? Para tamu sudah datang." Lan WangJi menghampiri Wei Wuxian yang masih di dalam kamar yang mereka tempati bersama Yuan.

"Apa tidak papa? Dia pasti akan datang juga." Wei wuxian tampak khawatir
"Ada kami, tidak akan ada yang terjadi." Lan WangJi

"Em, baiklah. Yuan pastikan kau selalu dekat dengan ayah atau papa." Wei wuxian mengelus kepala Yuan
"Apa ayah juga akan datang?" Yuan
"Itu mungkin saja, apa Yuan tidak mau bertemu Ayah?" Wei wuxian

"Ayah dulu sangat membenci Yuan. Apa sekarang akan berbeda?" Yuan menjawab setelah diam beberapa saat.
"Yuan bisa bicara dengan ayah jika Yuan mau. Tapi, jika Yuan tidak mau. Tetap bersama ayah WangJi saja, mengerti sayang?" Wei wuxian
"Em, Yuan mengerti papa." Yuan mengangguk

Mereka pun menuju tempat pesta. Dan benar saja, tempat pesta telah di penuhi oleh para mitra bisnis keluarga Lan.

Lan Xichen tampak menyambut dan mengobrol dengan para tamu yang hadir.

"Ah, Presdir Lan selamat untuk kehamilan istri mu." mitra bisnis
"Terimakasih sudah datang." Lan WangJi menjabat tangan nya, Wei wuxian tersenyum sedangkan Yuan tampak memegangi tangan Wei wuxian

"Anak anda? Manis sekali. Siapa nama nya?" Mitra bisnis
"Perkenalkan nama mu." Lan WangJi
"Halo, saya Lan Yuan." Yuan maju sedikit dan membungkuk sopan.
"Kau sangat sopan, juga manis." mitra bisnis

Sikap sopan dan wajah manis Yuan mengundang beberapa orang untuk berbicara dengan nya. Walau begitu Lan WangJi memahaminya. Tidak semua di antara mereka sungguh sungguh ingin berbicara dengan Yuan. Mereka hanya melakukan nya sebegai formalitas. Tapi, walau begitu Lan WangJi senang ia dapat mengenalkan anak sambung nya kepada semua orang.

"CEO Hua, dan Tuan Xie saya senang anda datang." Wei wuxian

Hua Cheng sangat terkejut saat melihat Wei wuxian lah yang menyambut dan mengajak nya bicara lebih dulu.

"Pesta yang mewah ya Wei wuxian." Hua Cheng tersenyum tipis, sedangkan Wei wuxian hanya memasang senyum palsu nya

"Tentu saja, hari ini adalah hari bahagia keluarga Lan. Tentu harus di lakukan sedikit lebih mewah." Wei wuxian
"Papa." Yuan tiba tiba datang ia tampak lesu dan bosan.

"Ada apa sayang? Apa kau bosan?" Wei wuxian mengelus kepala nya
"Em, aku pikir akan ada anak kecil lain ternyata tidak ada." Yuan menunduk sedih  Wei wuxian tertawa kecil
"Anak ku yang malang." Wei Wuxian

Hua Cheng terdiam melihat tawa kecil Wei wuxian. Dulu, tawa itu selalu ia perlihatkan pada nya, tetapi jangan kan tertawa. Saat ini ia selalu memasang wajah datar dan tatapan mengusir padanya.

Sedangkan Xie Lian tampak sibuk dengan fikirkan nya sendiri.

'Dia sungguh terlihat sebagai ibu yang baik. Apakah suatu saat nanti aku pun bisa memiliki anak ku sendiri?' Xie Lian

Pesta berlanjut dengan baik, Semua undangan tampak menikmati hidangan dan obrolan mereka. Kebanyakan di antara mereka membicarakan tentang pekerjaan.

Hua cheng memainkan gelas angur nya. Sejak tadi, matanya tidak bisa lepas dari meja Lan WangJi dan Wei wuxian.

Tawa Yuan, senyuman hangat Wei wuxian membuat dirinya merasa cemburu dengan Lan WangJi.

"Berhenti menatap mereka, kau tidak akan bisa memiliki mereka lagi." Xie Lian
"Tidak bisakah kau diam." Hua Cheng
"Apa aku harus diam saat suami ku menatap istri orang lain." Xie Lian, Hua Cheng menggengan kuat gelas anggur nya.

"Sejak tadi dia terus melihat kita. Apa dia punya rencana lain." Wei wuxian
"Ada banyak mata dan penjaga. Dia tidak akan melakukan hal bodoh." Lan WangJi

"Papa, aku mau kekamar kecil." Yuan
"Mau ayah temani?" Lan WangJi

"Presdir, pemimpin dari perusahaan xx ingin berbicara dengan anda." bawahan Lan WangJi datang dengan seorang lelaki cukup tua.
"Tidak papa ayah, aku bisa sendiri kok. Papa juga duduk saja kasihan nanti adik ku lelah berjalan." Yuan turun dari kursinya dan berlari menuju arah toilet.

"Hahah, anak anda sangat lucu Presdir Lan." Pemimpin perusahaan xx itu tertawa melihat Yuan. Sedangkan Wei wuxian dan Lan WangJi terkejut dan senang di saat bersamaan.

Xie Lian yang melihat Yuan tampak berjalan sendiri ke toilet. Segera menyusulnya saat Hua Cheng sedang sibuk berbicara dengan orang lain.

"Kau, Lan Yuan bukan?" Xie Lian mendekati Yuan yang sedang mencuci tangan nya.
"Anda.. Istri ayah ku yang sekarang?" Yuan

Ucapan Yuan sangat menusuk hati Xie Lian.

"Maaf kan aku untuk itu." Xie Lian
"Apa kau membenci ku?" Xie Lian

"Tidak, karna ayah yang memilih pergi." Yuan
"Tapi, mengapa kau harus memilih ayah ku? Dan membuat papa ku sangat menderita." Yuan
"Aku.. Tidak..." lidah Xie Lian terasa sangat kelu. Ia sama sekali tidak menyangka, anak sekecil Yuan akan bertanya seperti itu kepada nya.

"Tidak papa jika kau ingin bersama ayah ku. Tapi, aku mohon kepada mu tuan. Jangan rebut ayah WangJi dari ku dan papa juga." Yuan
"Papa sedang mengandung adik ku. Aku tidak mau adik mengalami apa yang aku alami dulu. Aku mohon kepada mu." Yuan membungkuk dalam

"Y-yuan kau tidak perlu melakukan itu. Aku tidak akan merebut ayah WangJi mu." Xie Lian hampir menangis mendengar seluruh kata kata Yuan.

Ia merasa harga dirinya sungguh telah di injak dan merasa sangat malu mendapatkan kata kata seperti itu dari anak berusia 10 tahun.

"Kenapa Yuan lama sekali ya?" Wei wuxian
"Aku akan menyusul nya." Lan Wangji bangun dari duduk nya. Dan segera menuju toilet.

namun, saat di depan toilet Xie Lian tidak sengaja menabrak nya namun tidak mengatakan apa apa dan terus berlari keluar.

"Yuan?" Lan WangJi
"Ayah!" Yuan segera mengandeng lengan Lan WangJi

"Kau berbicara dengan orang tadi?" Lan WangJi
"Em." Yuan mengangguk
"Apa yang kalian bicarakan?" Yuan

"Aku bertanya, mengapa dia merebut ayah Hua dan meminta kepada nya agar tidak merebut ayah WangJi juga. Dulu ayah Hua pergi membuat aku dan papa kesulitan. Aku tidak mau adik ku juga kesulitan." Yuan

"Ayah, apa aku salah bicara? Jika ia apakah aku harus minta maaf?" Yuan
"Kau tidak salah, tapi Yuan urusan ini biarkan ayah dan papa yang menyelesaikan nya." Lan WangJi
"Baik ayah." Yuan

Mereka pun kembali ke tempat acara.

TBC !!

Take Me Home Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang