13

380 34 5
                                    

Apartemen Xiao Xingchen

Xiao Xingchen tampak menghelang nafas. Sejak kejadian ia waktu itu. Song Zichen selalu mengajak nya bertemu. Seperti malam ini, ia mengajak nya untuk makan malam dan mengatakan ia telah memesan tempat.

"Ada apa dengan pak Song, sejak hari itu ia selalu mencari cara agar kami bertemu." Xiao Xingchen tampak memilih pakaian yang ia pakai. Ia sangat bingung pakaian apa yang akan dia pakai untuk makan malam kali ini. Dan rasanya, ia hampir mengeluarkan seluruh isi lemari pakaian nya.

"Tunggu dulu! Mengapa aku sampai membuat kekacauan ini hanya karna undangan makan malam!" Xiao Xingchen menghelang nafas lelah melihat banyak nya pakaian yang berserakan di lantai dan kasur tidur nya.

"Ayo bereskan ini dan pakai saja pakaian yang pantas." Lagi lagi ia menghelang nafas.

Lokasi makan malam

'Sungguh?! Kami akan makan di sini?! Hotel bintang lima?' Xiao Xingchen terkejut saat taxi yang ia naiki berhenti di sebuah hotel ternama di kota.

'Apa dia sedang pamer jika dia banyak uang! Dasar.' Xiao Xingchen memasuki hotel dengan langkah yang di hentakan dengan kesal.

"Permisi, saya sudah membuat janji untuk makan malam di sini. Atas nama Song Zichen." Xiao Xingchen berbicara dengan resepsionis

"Atas nama Tuan Song? Silahkan lewat sini Tuan." Resepsionis itu segera mengantar Xiao Xingchen menuju meja yang telah di pesan.

'Apa ini restoran keluarga? Banyak sekali keluarga yang makan di sini.' Xiao Xingchen

"Guru!" A Qing tampak senang saat melihat Xiao Xingchen berjalan kearah, panggilan A Qing membuat Xiao Xingchen kaget dan senang.

"A Qing." Xiao Xingchen tersenyum lembut.
"Restoran nya tidak sulit di temukan kan." Song Zichen, resepsionis membungkuk dan pergi setelah mengantar Xiao Xingchen
"Duduklah." Song Zichen

"Ya tidak sulit kok, apa lagi ini restoran yang akhir akhir ini ramai di bicarakan di tv." Xiao Xingchen tersenyum namun, dapat Song Zichen lihat. Jika senyuman itu tidak hanya senyuman. Ada rasa kesal juga di sana.

"Guru, ayo pesan makanan yang mahal. Ayah mengatakan kita bisa memesan apa saja yang kita mau." A Qing tersenyum lebar
"Benarkah? Kalo begitu bagaimana jika A Qing yang memilih menu nya." Xiao Xingchen membuka buku menu dan menunjukan nya kepada A Qing

"Ya! Aku mau memilih!" A Qing tampak serius memilih menu sedangkan Xiao Xingchen tampak mendengarkan nya dengan sabar dan menjelaskan beberapa kata yang tidak di pahami oleh A Qing

"Wah, seperti nya kalian sungguh akan menguras isi dompet ku." Song Zichen terkekeh melihat menu menu di atas meja. Walau kebanyakan adalah daging dan makanan laut yang di sukai oleh A Qing. Ada juga salad dan potongan buah segar yang di pesan oleh Xiao Xingchen.

"Ayo makan!" A Qing menyantap udang dengan lahap.
"Eemm! Ini enak." A Qing, Xiao Xingchen terkekeh melihat raut bahagia A Qing.

"A Qing, kau terlihat seperti ayah tidak pernah memberimu makanan enak." Song Zichen memakan steak daging nya dengan tenang.
"Ayah memang sering membelikan nya. Tapi, sangat jarang makan bersama." raut A Qing menjadi cemberut.

"Baik baik, ayah minta maaf. Pekerjaan ayah sudah berkurang ayah akan selalu pulang sebelum makan malam sekarang." Song Zichen
"Benarkah?" A Qing
"Ya, sekarang lanjutkan makan mu." Song Zichen

"Tentu saja, ini udang yang enak aku akan makan semua nya." A Qing
"Kau tidak membaginya dengan gurumu." Song Zichen
"Oh! Guru!" A Qing

"Tidak papa, guru miliki alergi dengan beberapa jenis makanan laut. A Qing bisa memakan semua udang nya." Xiao Xingchen
"Kau punya alergi?" Song Zichen menghentikan gerakan tangan nya.

"Ya, begitulah." Xiao Xingchen membersihkan saus di ujung bibir A Qing
"Lihat, kau hanya memperhatikan dirimu saja. Kau tidak taukan jika guru mu alergi dengan udang." Song Zichen
"Ayah juga tidak tau kan!" A Qing tidak terima di salahkan.

"A Qing, tidak papa guru bisa makan yang lain. Lihat, masih banyak hidangan lain nya." Xiao Xingchen menenangkan A Qing dan melorot kearah Song Zichen seakan menyuruhnya untuk diam.

"Apa? Aku tidak melakukan hal yang salah." Song Zichen
"Oh astaga..." Xiao Xingchen menyentuh dahinya. Diam diam, Song Zichen tersenyum tipis. Ia semakin tertarik dengan Xiao Xingchen.

Apartemen dimana Xiao Xingchen tinggal

"Pak song, Terimakasih untuk makan malam nya." Xiao Xingchen membungkuk sedikit. Setelah selesai makan malam Song Zichen mengantar nya pulang.

"Dan juga A Qing. Terimakasih untuk makan malam nya." Xiao Xingchen tersenyum lembut.
"Em! Lain kali kita harus makan bersama lagi guru." A qing
"Ya tentu." Xiao Xingchen tersenyum lembut.

"Selamat istirahat guru Xiao." Song Zixhen
"Hati hati di jalan Pak Song." Xiao Xingchen.

Setelah mobil Song Zichen menghilang di tikungan jalan. Xiao Xingchen memasuki gedung apartemen. Tanpa di sadari oleh siapa pun. Seseorang tampak memperhatikan mereka.

"Tunggu! Tunggu izinkan saya naik." Xiao Xingchen menekan kembali tombol lift agar seseorang yang berlari kearah nya dapat masuk kedalam lift.

"Haaahh.. Terimakasih banyak aku tertolong tuan." Seorang wanita tampak menghelang nafas lega.

"Ya, sama sama. Dimana kau tinggal?" Xiao Xingchen.
"Ah saya di lantai 11. Dan nama saya Lou QinYang." Lou QinYang
"Xiao Xingchen, dari lantai 12." Xiao Xingchen menekan lantai 11.

"Ini sepertinya pertemuan pertama kita ya? Apakah anda baru saja makan malam di luar?" Lou Qinyang
"Ah, saya baru saja makam malam di luar." Xiao Xingchen

Lift telah berhenti di lantai 11

"Terimakasih tuan Xiao semoga kita bertemu lagi aku pasti akan membalas kebaikan mu hari ini." Lou QinYang

"A, semoga bertemu lagi." Xiao Xingchen menekan angka 12. Dan pintu lift kembali tertutup

'Apa hubungan nya dengan  Song Zichen, sampai Song Zichen mengantarnya dan mengajaknya makan malam.' Lou Qinyang mengepalkan tangan nya.

Sejak makan malam hari itu, Song Zichen semakin sering mendatangi Xiao Xingchen. Jika dulu ia sering membawa A Qing. Sekarang, ia selalu sendiri bertemu dengan nya. Hal itu membuat Xiao Xingchen berfikir sedikit lebih dewasa.

"Pak Song, anda semakin sering menemui saya. Apakah anda tertarik dengan saya sebagai seorang pria?" Xiao Xingchen meremas cup kopi di tangan nya.

"Kau benar, aku tertarik dengan mu sebagai pria. Sebelum bertemu dengan mu. Sudah beberapa kali ada wanita atau type B lain yang mencoba akrab dengan A Qing. Namun, A Qing selalu mengabaikan mereka. Dia tidak pernah mengatakan alasan nya. Dia hanya mengatakan dia tidak suka." Song Zichen.

"Tapi, saat bersamamu. Ia selalu senang dan tersenyum lebar. Dapat mengatakan semua hal dengan bebas. Dan bersikap layak nya anak berusia 10 tahun." Song Zichen

"Saya tau anda sedang mencari sosok ibu baru untuk A Qing. Tapi, dalam hal ini bukan hanya tentang A qing tapi juga tentang anda. Apakah anda juga merasakan hal yang sama seperti yang A Qing rasakan tentang saya? Jika tidak, itu hanya akan menjadi hubungan palsu." Xiao Xingchen

"Aku tau, pertemuan kita masih sangat singkat. Maka dari itu mari lebih sering bertemu. Agar kita lebih memahami satu sama lain." Song Zichen menatap nya dengan tulus. Membuat Xiao Xingchen tidak bisa menolak nya. Dan akhirnya, ia hanya bisa mengangguk tipis.

Spesial Song Zichen dan Xiao Xingchen END !!

Tbc !!!

Take Me Home Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang