16

445 35 1
                                    

'Lan Zhan, yuan bagaimana dia? Apa sudah kau temukan?' Nada panik terdengar jelas dari suara Wei wuxian di sebrang telfon.

"Ya, aku sudah bersama nya sekarang." Lan WangJi mengelus kepala Yuan.

'Dimana kalian aku akan kesana juga.' Wei wuxian

"Tidak Wei Ying, kau tidak sendirian. Juga, malam sudah larut kau tidur lah. Yuan akan pulang esok hari." Lan WangJi

'Bagaimana aku bisa tidur setelah anak ku mengalami hal itu.' Wei wuxian terduduk lemas di tepian ranjang.

"Yuan aman bersama ku, kau juga harus pastikan diri mu dan adik Yuan juga baik baik saja sampai kami kembali." Lan WangJi

'Tolong segera bawa Yuan pulang.' Wei wuxian

"Tentu sayang, tunggu kami di rumah." Lan WangJi menghelang nafas sambil menatap ponsel di tangan nya.

Suara serak dan bergetar Wei wuxian membuat nya ingin segera pulang dan mendekap tubuh nya erat erat.

"Dia pasti sangat khawatir." Guman Lan WangJi

"A-ayah.." Lihir Yuan. Lan WangJi menoleh dengan cepat.

"Yuan kau bangun? Ya ini ayah, ayah di sini." Lan WangJi segera kembali duduk di kursi dan menggenggam tangan kecil Yuan.

"Ayah.. Hiks.. Aku takut." Yuan kembali menangis, dan Lan WangJi segera memeluk nya.

"Ayah di sini, kau sudah aman." Usapan halus ia berikan di punggung Yuan.

"Ayah, bawa aku pulang. Aku ingin papa." Yuan
"Besok, besok kita akan pulang. Untuk malam ini istirahat di sini." Lan WangJi.
"Aku takut." Yuan memeluk Lan WangJi lebih erat
"Ayah ada di sini." Lan WangJi


"Yuan..!" Wei wuxian segera memeluk Yuan.
"Papa." Yuan pun tak kalah erat memeluk papa nya.

"Bagaimana keadaan mu? Kau baik baik saja? Apa kah ada yang luka?" Wei wuxian memeriksa tubuh Yuan.
"Aku tidak papa." Yuan kembali memeluk Wei wuxian.

"Yuan sudah baik baik saja. Dan sampai ia sungguh tenang, Yuan untuk sementara akan belajar di rumah." Lan WangJi mengecup kening Wei wuxian

"Kau mau kemana?" Bingung Wei wuxian
"Menyelesaikan apa yang harus aku selesaikan." Lan WangJi berjongkok menyamakan tinggi dengan Yuan.

"Jaga papa dan adik untuk ayah, oke? Papa mu sangat panik sejak semalam." Lan WangJi
"Em, Yuan mengerti. Hati hati ayah." Yuan
"Ya tentu." Lan WangJi

"Kau tidak perlu merasa bersalah, itu bukan salah mu." Song Zichen merasa bingung dan kehabisan akal. Sejak penculikan Yuan. Xiao Xingchen tidak berhenti menyalahkan dirinya sendiri.

"Harus nya hari itu aku tidak mengizinkan nya untuk menunggu di luar. Harusnya aku tetap membuatnya berada di dalam sekolah." Xiao Xingchen mengusap kasar wajah nya.
"Itu kelalaian ku." Xiao Xingchen

"Tidak bukan salah mu." Song Zichen
"It-hmph...?!" Seketika mulut Xiao Xingchen terbungkam saat Song Zichen membungkam mulut nya dengan ciuman.

"Pwah! K-kau! Apa yang kau lakukan!" Wajah Xiao Xingchen merona merah.
"Membuat mu diam." Song Zichen
"Apa!" Xiao Xingchen

"Jika kau sangat khawatir. Ayo pergi besuk dia malam ini." Song Zichen
"Lalu, apa yang akan ku katakan kepada orang tuanya?" Xiao Xingchen
"Tidak ada, itu bukan salah mu! Apa kau ingin ku cium lagi?" Song Zichen
"Tidak!" Xiao Xingchen
"Ayolah sepertinya aku ketagihan." Sing Zichen
"Hentikan omong kosong mu dan menjauh." Wajah Xiao Xingchen semakin merona dan berusaha melepaskan diri dari pelukan erat Song Zichen.

Take Me Home Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang