Bagian 3

10 0 0
                                    

Happy Reading 💐

Inara memutuskan untuk kembali ke kelas yang sebelumnya berada di kantin. Ia tak tahu ada dimana kelas nya, ia terus mencari sampai ia berpapasan dengan guru yang memergoki nya berada di luar kelas.

"Nara!! Dari mana kamu?! Bukannya masuk malah keluyuran." ucap guru tersebut.

"Kelas saya dimana ya pak?" tanya Inara nyengir

"Di sebelah mu itu kan kelasmu"jawab guru tersebut lalu menggeleng dan lanjut berjalan.

Inara memutuskan untuk segera masuk ke dalam kelas, tentu semua orang menatap dirinya. Ia mengedarkan pandangannya dan melihat laki-laki yang ditemui nya di UKS. Inara tak menyangka bahwa laki-laki itu sekelas dengannya. Setelah kembali duduk di bangku, Inara menatap Sani, gadis yang sejak tadi membuntuti nya.

"San, maafin kata-kata gue tadi yaa"bujuk Inara yang merasa telah menyakiti Sani.

"San.."

"Hufft oke oke gak masalah"ucap Inara lalu kembali tersenyum.

"Baik anak-anak, siapa yang bisa mengerjakan soal di papan tulis itu?"ucap guru yang telah menerangkan.

Inara menoleh ke arah papan tulis. Pandangan nya terasa buram saat membaca tulisan di papan tulis, namun ketika ia mencopot kacamata nya semua terlihat jelas.

"Oh ini!! Yang daritadi bikin gue pusing liat semua pandangan"

"Btw, ini soal mudah banget"

Inara menyeringai melihat soal seperti itu, karna ia dulu pernah mengikuti lomba olimpiade matematika juga menghabiskan banyak waktu nya membaca buku. Dengan santai, Inara mengangkat tangannya dan satu kelas melongo melihat tindakan Inara yang tidak biasa ini.

"Oh Inara?? Kamu ingin mencoba mengerjakan?"tanya guru tersebut.

"Itu soal mudah, Bu bisa dijawab hanya dengan logika saja"jawab Inara enteng namun satu kelas masih tak percaya apa yang diucapkan Inara.

"Naraaa.. Lo serius?? Bisa jawab soal sesusah itu?"bisik Sani.

"Jika itu mudah dengan logikamu coba jelaskan bagaimana bisa kamu mengatakan itu"ucap guru yang ikut heran dengan ucapan Inara.

"Di soal itu, ada 2 koin yang dilempar bersamaan, yang menjadi pertanyaan berapa peluang munculnya gambar pada kedua koin. Mudah, jawabannya adalah 1/4"jawab Inara terdiam sejenak

"Mengapa bisa 1/4, karna ada 4 kemungkinan yang keluar bisa 'gambar-gambar', 'gambar-angka', 'angka-gambar', dan 'angka-angka'. Maka jawabannya 1/4"

Guru yang mendengar jawaban Inara kagum karna pertama kalinya Inara menjawab pertanyaan yang cukup sulit itu dengan benar.

"Bagus Inara, jawabanmu benar. Bisa duduk kembali"ucap guru tersebut bertepuk tangan diikuti siswa lainnya

"Nara.."bisik Sani.

"Yaa??"jawab Inara menoleh.

"Tumben banget sih lo bisa jawab, itupun soalnya susah."ucap Sani kagum.

Inara mengerutkan keningnya mendengar ucapan Sani seolah ia menjawab pertanyaan itu adalah suatu keajaiban. Ketika Inara membuka buku latihan matematika nya, ia membelalakkan matanya melihat nilai matematika yang sangat rendah.

"Ini orang gak bisa matematika??! Nilai 20, 30, parah lagi 0"

Inara mengedipkan matanya beberapa kali melihat nilai matematika nya yang selalu jelek. Ia pun mencoba menggeledah tas nya dan mengambil beberapa buku latihan nya, alhasil ia kembali terkejut melihat nilai yang ia dapat. Semua dibawah 50 namun ada beberapa nilai yang diatasnya namun tidak lebih dari 70.

Aksara BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang