bagian 12

11 0 0
                                    

Happy Reading 💐

Setelah bel istirahat berbunyi, Inara yang sudah menahan untuk buang air kecil segera ke kamar mandi untuk menuntaskannya. Inara yang baru saja keluar dari kamar dan hendak pergi ia sekilas menoleh ke samping koridor kelas, ia melihat perempuan yang tadi adu mulut dengannya di mini bus. Hal yang mengejutkan bagi Inara adalah perempuan itu bersama dengan rombongan teman-temannya mencari dirinya.

"Mampus gue"ucap Inara bersembunyi di balik tembok

"Gak mungkin gue lawan dengan temen-temennya cewek cowok "

"Gila emang tuh orang, bawa sekampung buat nyariin gue"umpat Inara kesal

Tak punya pilihan selain berlari dari situ sebelum keberadaannya diketahui. Inara segera melangkahkan kakinya dengan cepat menjauh namun baru beberapa meter, namanya sudah dipanggil.

"Itu Inara yang gendut!!!!"ucap salah satu teman nya

"Sial!!"

Inara berlari tanpa menoleh alhasil menghasilkan suara gaduh akibat pergerakan larinya. Inara tak begitu hafal dengan sudut sekolah hingga ia asal berlari tanpa arah tujuan yang jelas. Ia merasa salah jalan karna menuju tempat yang tak terlalu ramai orang lewat.

"Bodoh Ina—

Brukkk!!!!

"Astagaa apalagi ini"ucap Inara kesal lalu berdiri seketika melihat orang yang baru saja ia tabrak

"Aksa??"

Inara terkejut melihat Aksa berada di depannya namun ia kembali teringat suara gaduh orang yang mengejarnya terdengar.

"Ikut saya"ucap Aksa lalu memegang tangan Inara

Inara tak berkutik hanya mengikuti langkah Aksa yang menariknya ke dalam ruang seni yang sudah tidak terpakai banyak barang-barang yang sudah tidak terpakai namun tersusun rapi.

"Sembunyi di bawah meja guru"ucap Aksa

"Iya dah"jawab Inara pasrah lalu berjongkok

"Hati hati"ucap Aksa menyentuh pinggir meja agar tak mengenai kepala Inara

BRAKK!!!!!!

"Dimanaa cewek sok-sokan itu!!!"ucap laki-laki yang sudah memerah menahan amarah

"Saya tidak tahu"jawab Aksa singkat

"Gak tau lo bilang???!!"ucap laki-laki itu makin marah

Kemudian laki-laki tersebut melihat sedikit sepatu milik Inara yang terlihat lantas ia pun ingin mendekat. Aksa yang menyadari bahwa keberadaan Inara sudah dicurigai lalu tiba-tiba menggebrak meja hingga membuat semuanya terkejut termasuk Inara di bawahnya yang ingin mengumpat pada Aksa.

"Saya tidak ingin membuat masalah dengan mu, jadi tolong jangan mendekat"ucap Aksa memperingati

"Bukan urusan gue, dan gak ada hak buat lo ngatur gue"ucap laki-laki tersebut yang tertera di seragamnya, Danu

Dirasa peringatan Aksa tak dihiraukan lantas ia pun maju  menghadang Danu yang hendak memeriksa meja guru tersebut.

"Berhenti"

BUGH!!

Satu pukulan mendarat di pipi Aksa yang tak sempat menghindar ia tersungkur ke bawah hingga menghadap ke Inara yang terkejut dan hendak menolongnya namun dengan kode kedipan mata Aksa menyuruh untuk tetap di tempat.

"Saya sudah memperingati mu dan yang lainnya tapi mengabaikannya" ucap Aksa bangkit menyeka darah yang mengalir di sudut bibirnya

Aksa menyerang Danu tanpa henti hingga membuat Danu kewalahan. Aksa yang notabene unggul berbagai bidang olahraga termasuk beladiri. Tak sulit baginya melumpuhkan lawannya. Setelah cukup lama menyerang Danu hingga babak belur dan lemas, Aksa berhenti dan menatap semua orang yang mengejar Inara.

Aksara BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang