bagian 7

7 0 0
                                    

Happy Reading 💐

"Gak mau gue"tolak Inara yang ingin beranjak namun sudah ditarik Bara

Langkah Bara menuju pada meja yang dipenuhi dengan teman-teman tongkrongan nya. Hal itu membuat Inara membulatkan matanya, ia tidak bisa kabur karna Bara menggenggam erat tangannya.

"Widih gak biasanya lo bawa cewek"ucap Ari salah satunya teman Bara

"Bukan gak biasa lagi, ini mah aneh banget. Dari dulu lo kan gak suka dia"ucap salah satu teman lain yang melirik ke arah Inara

"Heii!! Kalian semua bisa diem kagak?!"ucap Bara menarik salah satu bangku dan menyuruh Inara untuk duduk

"Duduk!"

"Gak mau"

"Ihh lama!"ucap Bara memaksa Inara untuk duduk

"Lo pengen makan apa? Gue traktir"tanya Bara

"Waduh waduh kesambet apaan lo Bar"

Bara tak menanggapi salah satu teman nya yang selalu ceplas-ceplos. Karna Inara tak menjawab pertanyaan nya, ia pun memutuskan memesan makanan yang sama dengan Inara.

"Baraaa"

"Kak Bara"

"Baraa"

Beberapa murid perempuan menyapa Bara ketika ia memesan makanan. Ia tidak mempedulikan sapaan tersebut sampai pesanan nya selesai.

"Nih dimakan"ucap Bara membawa dua porsi bakso

"Makasih"jawab Inara tersenyum tipis

"Gitu kek dari kemarin senyum "ucap Bara

Teman-teman Bara yang mendengar nya menatap heran Bara yang tak biasa nya seperti ini.

"Nar, lo kasih pelet apa sama si Bara??"tanya Roni yang semenjak tadi tidak bisa diam

"Gue kagak tau dan gak peduli "jawab Inara lebih fokus menuangkan saos ke dalam baksonya

"Lo gak kayak biasanya Nar"

"Iya ya, Nar lo beda banget "

"Ini Inara beneran kan??"

BRAKK!!!!

Inara yang tak tahan dengan pertanyaan tak penting baginya, ia menggebrak meja yang membuat teman-teman Bara terkejut begitupun dengan Bara yang berada di sebelah nya.

"Bisa diem gak?! Gue lagi makan, lo nanya tuh penting-penting aja bisa gak sih!?"ucap Inara menghela nafas kasar

"Gue juga bilang apa, Inara ini beda"celetuk Bara tak heran lagi

"Lebih ke garang sih kalo ini mah"ucap Roni nyengir

"Gue ingetin sekali lagi, jangan anggap gue remeh. Gue gak selemah yang lo semua pikir, ngerti!?"sentak Inara lalu kembali fokus ke makanannya

"Gila gila, boleh juga lo Nar"ucap Roni tak percaya sambil bertepuk tangan

"Apa perubahan Inara ini bikin Bara peduli?"tanya salah satu teman Bara yang duduk di pojok

Inara menoleh ke pojok dan baru menyadari bahwa ada satu teman Bara yang sejak tadi tidak berbicara, nama yang tertera di name tagnya adalah Aksara Cakrawala. Kehadirannya jarang disorot oleh banyak orang, Inara menerka kembali ke ingatan nya sebelumnya. Ia teringat diantara foto yang terpanjang di deretan siswa berprestasi. Ada satu siswa yang berwajah blasteran Indonesia-Belanda dan ialah Aksa.

Aksa merupakan teman satu lingkup dengan Bara. Ia lebih banyak menoreh prestasi di bidang olahraga meskipun begitu Bara lebih dikenal dan disorot banyak orang dibanding Aksa. Selain karna Aksa kesulitan berbicara menggunakan bahasa Indonesia, ia pun tidak suka berbicara banyak.

Aksara BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang