bagian 11

6 0 0
                                    

Happy Reading 💐

Semua kakak dari Inara hanya terdiam setelah mendengar penjelasan dari Ayah jika Aksa adalah seorang bangsawan sekaligus pewaris perusahaan terbesar di dunia. Sementara Aksa yang sejak awal ditatap merasa canggung dan hanya tersenyum kaku.

"Kalo emang kamu bangsawan dan pewaris perusahaan kenapa harus repot jadi siswa biasa di sekolah"tanya Fadil menatap Aksa dengan wajah penasaran

"Itu urusan dia"sela Mita menatap Aksa yang terlihat tidak nyaman, "Jangan hiraukan kak Fadil"lanjut Mira menatap Aksa sambil tersenyum

"Tidak masalah"jawab Aksa tersenyum menunduk

Inara yang melihat kedua kakaknya hanya menggeleng lalu pandangan nya teralihkan dengan menu makanan yang tersaji hari ini. Tidak seperti biasanya Ibu hanya menyiapkan nasi goreng atau makanan sisa semalam yang dihangatkan kembali. Kali ini cukup banyak makanan dan yang paling spesial adalah rendang daging yang tidak setiap saat ada karna harganya mahal.

"Ibu tumben ada rendang hari ini"ucap Inara antusias dan hendak mengambil satu potongan daging namun,

PLAKK!!

"Sshhh apaan sih"ucap Inara pada Senja yang memukul tangan Inara

"Gua duluan!, Karna lo semalaman bikin sekeluarga gak tidur mikirin lo"ucap Senja hendak mengambil namun ditahan oleh Inara

"Bodo amat sih sama alasan lo, gua mau pilih yang besar"ucap Inara tak mengalah akhirnya terjadi keributan

"Gua duluan Naraaa"

"Gua kak apaan siihh"

"Gua"

"Gua"

BRAK!!

Seketika Inara terdiam begitupun Senja saat Mira menggebrak meja makan serta menatap keduanya tajam. Inara tidak ingin melanjutkan pertengkaran dengan Senja karna akan mendatangkan amarah yang meledak-ledak dari kakak perempuan nya, Mira.

"Sekali lagi kalian ribut, jatah punya kalian aku yang makan"ucap Mira dengan nada galaknya

"Emm-aszcdh"ucap Inara terpotong saat Senja menutup mulutnya

"Diem atau lo gak makan itu"

Ibu meringis melihat kedua anaknya ribut ketika ada tamu yang ikut makan bersama. Ibu kemudian menoleh menatap Aksa yang tersenyum tipis melihat keributan yang tercipta di rumah yang besarnya tak seberapa.

"Maafkan mereka ya nak Aksa"ucap Ibu sangat tidak enak

"Tidak apa Bu, ini makan bersama keluarga yang terasa ada kehidupan"ucap Aksa tersenyum miris mengingat kembali suasana di rumah

"Emang nya keluarga lo kenapa?"celetuk Inara tanpa dosa membuat Senja mencubit pelan lengan Inara

"Sakit kak"ucap Inara mengeluh

"Ketika saya makan bersama dengan keluarga hanya akan ada suara dentingan sendok dan garpu. Tidak akan ada kehangatan" jawab Aksa menghela nafas

"Kenapa begitu?"tanya Ibu

"Selain aturan dalam keluarga juga karna mereka tidak punya waktu untuk sekedar mengobrol santai seperti ini. Tapi, semenjak saya tinggal di Indonesia sama hanya saja saya makan sendiri"ucap Aksa

"Kayaknya gue sedikit beruntung punya kak Senja"ucap Inara merangkul Senja namun seketika Senja melepas paksa tangan Inara

"Gue yang gak sama sekali punya adek kayak lo"balas Senja

Ibu menatap kesal kedua anaknya yang tak tahu situasi, "Jadi selama di Indonesia, Aksa tinggal sendiri?"

"Tidak juga, di rumah terdapat 10 lebih pelayan untuk mengurus rumah, satu koki, 1 sopir, dan 3 penjaga rumah"

Aksara BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang