HAPPY READING!💗
oOo
Varen sudah mencari Daisy ke seluruh tempat di sekolahnya. Namun, masih ada satu ruangan yang belum dia kunjungi yaitu aula sekolah. Varen membuka knop pintu aula dan mendapati pemandangan aula yang tidak ada satu pun orang di dalamnya.
Varen melangkahkan kakinya ke dalam aula dan mengedarkan pandangannya. Cowok itu tidak menemukan Daisy di dalam sana dan memilih untuk keluar saja. Namun, langkah Varen harus terhenti ketika mendengar suara isakan seperti orang yang sedang menangis di dalam aula.
"Daisy?" panggil Varen yang bergema di ruangan tersebut.
Tanpa berpikir lama, Varen kembali memasuki aula dan berjalan mendekati suara isakan. Dan benar saja, Varen menemukan Daisy yang sedang menangis di samping panggung aula sekolahnya. Varen memegang bahu Daisy agar gadis itu mengetahui kedatangannya.
Daisy mendongak untuk menatap Varen yang berdiri di hadapannya. Varen langsung berjongkok untuk mensejajarkan tubuhnya dengan Daisy yang duduk di lantai aula. Cowok itu mulai menghapus air mata di kedua pipi Daisy menggunakan tangannya.
"Maaf, Sy. Gue nggak tau kalo lo suka sama Elang," ujar Varen.
Daisy hanya diam saja seraya berusaha menghentikan tangisnya.
"Tapi, kenapa harus Elang? Emang lo udah tau gimana sifat dia? Apa yang dia lakuin sampe lo bisa suka sama dia?" tanya Varen.
"Bukan urusan lo," jawab Daisy, lalu berdiri dari duduknya.
Varen ikut berdiri. Tatapan cowok itu kini berubah menjadi tajam. "Gue nggak suka lo deket sama anak ZAVEROV."
"Kenapa? Karena dulu geng kalian musuhan?"
"Iya."
"Tapi sekarang geng kalian udah damai. Bang Bryan sendiri yang minta damai ke Ketua geng ZAVEROV-nya langsung," jelas Daisy, lalu melangkahkan kakinya menuju pintu keluar.
"Pokoknya gue nggak setuju lo sama Elang."
"Gue nggak butuh restu lo," balas Daisy sebelum akhirnya menghilang di balik pintu aula.
Varen meremas rambutnya frustasi, lalu menendang salah satu kursi yang berada di aula tersebut. Selain Varen tidak setuju Daisy dekat dengan Elang, alasan lainnya adalah karena Varen tidak ingin kehilangan sahabatnya. Varen tidak ingin perhatian Daisy terbagi untuk pacarnya nanti.
oOo
Tok tok tok...
Daisy membuka knop pintu kamar Bryan dan berjalan masuk ke dalam. Daisy melihat Bryan yang sedang bermain game dengan pc gaming di kamarnya. Tanpa berpikir lama, Daisy langsung melepas headset yang menutupi telinga cowok itu.
"Tolol! Jadi mati gue, Anj-"
"Diam! Stop ngumpat ke gue," potong Daisy.
Bryan menatap Daisy kesal. "Ngapain sih lo, Cil? Ganggu aja orang lagi asik main game."
"Minta nomornya Kak Elang."
"Nggak punya."
"Mintain ke Kak Alvin."
"Buat apa?" tanya Bryan.
Daisy menghela napasnya lelah. "Biar gue sama Kak Elang baikan lagi. Gue mau jelasin yang sebenarnya ke Kak Elang. Gue nggak mau ada salah paham lagi di antara kita."
"Owh gitu."
"Ck! Buruan chat Kak Alvin."
Bryan langsung meraih ponselnya sebelum emosi Daisy meledak. Cowok itu menyalakan layar ponselnya dan membuka aplikasi whatsapp. Kemudian mencari kontak Alvin yang jarang sekali dia hubungi.
KAMU SEDANG MEMBACA
CANDYTUFT
Teen FictionSeperti arti bunga candytuft yang dalam bahasa bunga melambangkan ketidakpedulian, seperti itu juga cara Daisy Astrella Fernandez mendapatkan cinta Elang Darelano Narendra. Daisy tidak peduli jika dirinya sering Elang abaikan. Akan dia lakukan segal...