HAPPY READING!💗
oOo
Elang menghentikan mobilnya ketika sudah berada di depan gerbang rumah Daisy. Dari dalam mobil, Daisy dapat melihat Bryan yang berdiri bersandar pada gerbang seraya menyilangkan kedua tangan di depan dada. Apakah Bryan akan memarahinya karena pergi dengan tidak meminta izin padanya?
Daisy menatap Elang di sebelahnya. "Kak, turun dulu, yuk."
Elang hanya menganggukkan kepalanya. Kini, kedua remaja itu turun dari dalam mobil dan berjalan menghampiri Bryan yang sedang menatap mereka dengan tatapan menginterogasi.
"Dari mana?" tanya Bryan angkuh.
"Kan tadi gue udah bilang kalo habis makan seblak," jawab Daisy.
Bryan menatap Elang sinis. "Apa tujuan lo deketin Adek gue?"
"Cuma pengen berteman. Emang salah?" balas Elang.
"Yakin cuma pengen temenan?" tanya Bryan seraya menaikkan sebelah alisnya.
Elang menganggukkan kepalanya pelan. "Dia baik. Gue nyaman sama dia."
Daisy tidak bisa menahan senyumnya. Rasanya, Daisy ingin terbang ke langit ke tujuh karena ucapan Elang. Daisy tidak menyangka kalau Elang akan mengatakan hal seperti itu di depan Kakaknya.
"Emang lo udah move on dari Adela?"
Elang menatap bingung Bryan. "Gue sama Adela nggak ada apa-apa. Kita cuma teman."
"Tapi, bukannya lo pernah suka sama Adela? Apalagi sekarang, Adela jomblo kan? Lo nggak mau pepet dia?"
"Enggak."
"Kenapa?"
"Ck! Udah, Bang. Lo nanya Kak Elang udah kaya polisi yang lagi interogasi maling aja," tegur Daisy.
"Bukannya dia maling hati lo?" tanya Bryan dengan nada jail.
Daisy berusaha menahan saltingnya. "Ck! Apaan sih lo?!"
"Udah? Gue pulang, ya," pamit Elang kepada Daisy dan Bryan.
Daisy menganggukkan kepalanya. "Iya, Kak. Langit juga udah mulai mendung. Hati-hati nyetirnya, ya."
Elang mengangguk, lalu berjalan menuju pintu pengemudi dan masuk ke dalam mobilnya. Daisy dan Bryan memandang kepergian mobil Elang, lalu kedua kakak beradik itu masuk ke dalam rumah sebelum hujan turun membasahi mereka.
oOo
Daisy sedang berada di kantin bersama teman-temannya, Nesya, Moira, Sofia, Varen, dan Kaizo. Mereka sedang sibuk dengan makanan masing-masing. Tiba-tiba, seorang cowok duduk di sebelah Daisy. Membuat Daisy menghentikan kegiatan makannya dan menatap cowok itu.
"Lo ngapain di kantin anak IPA?" tanya Daisy, karena memang kantin kelas IPA dan IPS di sekolah mereka terpisah.
Bryan meminum sedikit minuman milik Daisy. "Terserah gue lah."
Daisy memutar kedua bola matanya malas dan kembali melanjutkan kegiatan makannya. Di istirahat kali ini, Daisy memesan Mie Ayam Bakso dan minumannya Es Lychee Tea.
"Ntar balik bareng gue, ya," lanjut Bryan.
"Mau ngapain emang?"
"Gue mau ngajak lo ketemu seseorang."
"Siapa?" tanya Varen yang sedari tadi menyimak obrolan mereka.
Bryan memandang Varen malas. "Bukan urusan lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
CANDYTUFT
Fiksi RemajaSeperti arti bunga candytuft yang dalam bahasa bunga melambangkan ketidakpedulian, seperti itu juga cara Daisy Astrella Fernandez mendapatkan cinta Elang Darelano Narendra. Daisy tidak peduli jika dirinya sering Elang abaikan. Akan dia lakukan segal...