Jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan Jay terus ia lirik, sementara pacarnya yang imut masih terus memasang wajah kebingungan sambil menunggu Jisung datang.
Mereka berdua saat ini berada di sebuah taman masih di area kampus, hanya saja berbeda fakultas. Masih dengan tujuan yang tidak berubah yaitu ingin menemui Jisung.
"Kenapa kok lirik jam tangan terus? Buru-buru ya?" tanya Renjun pada pacarnya itu. Kecanggungan sudah sedikit menguap diantara mereka karena Renjun perlahan merasa nyaman ketika Jay membersamainya.
"Nggak kok." Jay menjawab singkat dengan senyumn tampannya.
"Kalau buru-buru tinggalin aja sendiri. Jisung kayaknya nggak segalak Mark kok." Renjun mengucapkan itu dengan nada ragu. "Semoga sih," lanjutnya.
"Nggak sayang, aku bakal nungguin sampai Jisung dateng. Kamu lagi bingung aku tau, mana bisa aku ninggalin pacarku sendirian."
Renjun tersenyum namun juga merasa aneh di dalam hatinya. Tidak ada rasa cinta untuk Jay. Perasaannya masih sama. Hanya untuk Jaemin yang sekarang ini entah dimana keberadaannya.
Yang ditunggu pun akhirnya menampakkan batang hidungnya. Dan seketika Renjun ingin kabur dari sana karena Jisung datang bersama Jaemin dan seorang perempuan yang tidak dikenalinya.
Perempuan itu berjalan beriringan dengan Jaemin, sedangkan Jisung selangkah lebih cepat di depan mereka berdua. Anjir siapa lagi ini cewek? Renjun kesal.
Sejak SMA Jaemin selalu dekat dengan perempuan mana pun itu dan tidak berhenti mencari perhatian Nana sampai Renjun muak mendengarnya. Masa iya saat sekarang mereka kuliah, Renjun masih harus memendam perasaannya.
"Hey, akhirnya lo mau ketemu sama gue kak!" Jisung melakukan high five dengan Renjun meski yang lebih tua bisa menangkap raut wajah ragu dari Jisung saat mereka melakukannya.
"Apa kabar kak Renjun?" tanya Jisung dengan senyuman yang lebih terlihat sedih daripada senang.
"Baik." Di sisi lain, Renjun malah bahagia. Akhirnya ada yang masih normal. Tidak ada yang berubah dari Jisung. Masih Jisung yang sama dan hangat padanya.
Tidak seperti Mark.
"Hai Renjun."
Sialan. Suaranya Jaemin. Renjun sedikit pusing saat mendengarnya saja. Dadanya terasa lega namun juga sesak di saat yang sama. Jaemin baik-baik saja. Tapi kenapa harus ada sosok cewek di sampingnya?
"Hai." Renjun menjawab dengan tatapan sendunya.
Jaemin bisa melihat itu dan merasakan desiran aneh di hatinya saat mendapati raut Renjun terlihat sendu. Apa Renjun tidak bahagia saat menemuinya lagi?
"Ini pacarnya Renjun, kak. Jay." Jisung memperkenalkan temannya itu pada Jaemin.
Renjun tidak melepaskan fokus dari keduanya. Dia melihat Jay lalu Jaemin bergiliran. Tinggian Jay sedikit. Mereka bersalaman saling memandang seolah baru pertama kali bertemu. Tapi apa iya?
"Jay," ucap Jay sambil menyalami Jaemin.
"Jaemin." Yang diajak bicara juga memberikan senyuman teduh yang sama.
Semakin bingung, Renjun baru sadar bahwa ini pertama kali Jay dan Jaemin bertemu. Jadi memang selama ini Renjun dan yang lainnya benar-benar sudah tidak berteman lagi ya?
"Mau bantu kan kak Renjun?" tanya Jisung karena sedari tadi dia merasa jadi kacang hanya melihat Jay, Jaemin dan Renjun seolah menguasai dunia dengan tatapan mereka.
"Bantu apa deh?" tanya Renjun cepat, melepaskan diri dari kebingungan dan keterpukauannya atas sosok Jaemin yang terlihat semakin jantan saat beranjak dewasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost In Reality ✦ Jaemren
Fiksi PenggemarRenjun menyukai Jaemin sejak mereka bahkan masih SMP. Terjebak dalam satu band di ekskul musik bersama dengan Jaemin saat SMA semakin membuatnya tidak bisa melupakan perasaan pada cinta pertamanya itu. Jaemin adalah seorang womanizer, dia suka mengg...