"Marvel ini bunda, dia hanya ibu sambungmu tapi kenapa kau lebih sayang dia Marvel, Marvel ini bunda, MARVEL...".
Mata Marvel terbuka. Ia melihat maid yang membangunkannya. "Nona besar maaf ini sudah pukul 05.30 nona". Penuturan kata pelan dari salah satu maid baru.
Marvel hanya mengangguk. "Kamu maid baru?". Tanya Marvel sambil menstabilkan cahaya yang masuk ke Indra penglihatannya. "Iya nona besar..".
"Baiklah, persiapkan bajuku". Marvel bangun berjalan kekamar mandi dan melakukan ritual mandinya. Memakai baju sekolahnya dan berangkat kesekolah menggunakan motor kesayangannya.
"MARVEL, tau gasih ada murid baru di kelas." Ucap Anisa teman sebelah bangku Marvel. Marvel hanya diam Karna ia sedang membenarkan rambutnya. "So?..".
"Lu ga penasaran dia gimana?gantengkah, cantikkah.".
"Ga" jawaban singkat Marvel.
Marvel dan Anisa masuk kekelas mereka dan duduk dibangku masing-masing, sudah jam masuk. "Assalamualaikum anak-anak, dikelas kita ada murid baru...".
Seorang siswi perempuan masuk kekelas dan berdiri didepan. "Hallo semua perkenalkan nama saya Vanila Anastasia".
'Vanila?'
"Hallo Vanila silahkan duduk bersama Marvel" ibu oklien menunjuka arah bangku Marvel di pojok. Vanila duduk disebelah Marvel, dan memulai pelajaran mereka.
Pada jam istirahat banyak yang menghampiri Vanila dan mengajaknyaa berkenalan. Tapi tidak dengan Marvel, Marvel memang sudah mengenal Vanila itu adalah salah satu alasan kenapa Marvel malas berkenalan dengan Vanila.
Marvel duduk dipojok kantin dengan makanannya. "Hai" Vanila duduk disamping Marvel dengan makanannya.
'stupid'
"Eh liat deh anak baru udah deket-deket sama Marvel" bisik siswi yang lewat didepan mereka. Camkan satu hal.
Marvel punya banyak penggemar dan crush disekolahnya. Dan jarang ada yang bisa mendapatkan attention dari Marvel. Satu sekolah sudah tau tentang hal itu, bukannya menjauh malah semakin bertambah banyak yang mengejar dan menaruh hati pada Marvel.
"Hai Marvel, ini udangan ulang tahun ku besok" Sabrina kakak kelas Marvel yang tergila-gila pada Marvel dsri awal masuk sekolah. Marvel menerima undangan itu. "Kamu bisa datangkan?".
"Yeah, maybe.." jawab Marvel dan kembali melanjutkan acara makannya. "MARVEL BISA DATANG GUYS" teriak Sabrina kepada teman-temannya.
Vanila pergi dari meja Marvel. Marvel tidak peduli akan hal itu ia tetap melanjutkan makannya.
"Assalamualaikum anak-anak, bapak nya ingin memberikan tahukan bahwa dari jam keempat sampai jam terakhir itu guru rapat. Jadi bapak mohon untuk tetap dikelas dan jarang terlalu berisik".
Siswa laki-laki melakukan Mabar mereka dan siswa perempuan berkumpul per-circle dan bergosip. Dan Marvel hanya duduk ditempatnya, memasang handset ditelinganya dan menutup kepalanya dengan buku paket. Kalo kata Marvel itu cara belajar cepat.
"Eh Marvel sini gabung" panggil Hera teman sekelas Marvel. Tapi marvel tidak peduli, ia bersikap seperti tidak ada yang memanggilnya. "Ih Marvel kamu kalo dipanggil nyaut dong.." ucap Stela. "Hmm.." suara Marvel.
Marvel berjalan kearah mereka dan bergabung. Menduduki salah satu bangku dengan terbalik. Marvel itu pakai celana makanya dia bebas bergerak. "Vel katanya ada yang suka sama kamu ya?". Marvel lebih suka berbicara formal daripada non-formal. "I don't know..." Jawab Marvel singka.
Lalu ia mendengarkan gosip yang diceritakan teman-temannya. Ia hanya menyimak. Bagi Marvel mending tidur kalo jam kos.
"Mar, kamu punya pacar? Punya dong ga mungkin ga" sahut Anisa. "Ga..".
KAMU SEDANG MEMBACA
BERTAHAN DEMI TUHAN
Teen Fictionjika tuhan yang menghendaki takdirku, seperti ini maka hidupku akan kujalani diseperti kehendaknya tapi demi tuhan..aku lelah, aku lelah menjalani hari-hari yang tidak mempunyai siapapun #1 in persahabatan (2023.01.30) #2 in gl (2023.03.03)