'selamat datang para siswa/i batu di SMA BANGSA NEGERI' sebuah sepanduk terpampang jelas di pagar sekolah. Semua siswa/i berlalu lalang di halaman sekolah dan para osis sibuk dengan urusan masing-masing.
Namu, Marvel memilih duduk dibawah pohon yang rindang didekat taman. Dengan handset bluetooth di telinganya. Ia memejamkan matanya.
"Hai, boleh kenalan?"
Seseorang siswi menghampirinya sambil mengulurkan tangannya untuk berkenalan. Tapi Marvel tidak mempedulikannya. Ia tetap fokus pada musiknya. "Ga asik.."
Pembagian kelas sudah dimulai. Marvel mendapatkan kelas X MIPA 1 dan dia memilih bangku paling belakang. Mau depan atau belakang hal itu tidak akan mengurangi kepintarannya.
"Oke anak-anak mari kita berkenalan satu persatu. Perkenalkan nama saya Rukun Sembiring saya wali kelas kalian". Usai perkenalan itu seluruh siswa dizinkan untuk keluar karna ini waktu istirahat.
Marvel kekantin, memesan makanan dan duduk paling pojok agar ia bisa duduk sendiri. Tapi segerombolan siswi datang menghampirinya dan duduk dimeja nya "kenali Rossa" Rossa mengulurkan tangannya Tapi Marvel tidak menerimanya.
"Hey mana sopan santunny, kalo orang mau kenalan di bales dong. Kan itu niat baik" sahut salah satu teman Rossa. "Udah Wa biarin aja". Rossa dan Nazwa pergi meninggalkan Marvel sendirian.
Selesai makan siang Maverl kembali kekelasnya dan duduk di bangkunya. "Baik mari kita lanjutkan perkenalan kita, Karna bapak dan kalian belum tau satu sama lain".
Waktunya Marvel berkenalan ia maju ke depan. "Perkenalkan nama saya Princess Stevany Aurora Marvellyn, saya lulusan dari SMP NEGERI 1".
"Wow jadi dia lulusan SMP 1" suara salah satu 'teman' kelas Marvel.
"Fiks anak pinter dan ambis sih".
"Bener".
Suara berbisik seluruh siswa di kelas. "Baik Marvel silahkan kembali ketempat". Marvel kembali ketempat duduknya. Kegiatan disekolah hanya sekedar MOS dan pembagian buku.
Juga pemilihan eskul bagi murid baru. Ada eskul karate, silat, futsal dll. Tapi pilihan Marvel tetap di Eskul Karate juga Dance.
"Permisi mau ikut eskul karate ya?" Tanya Kakak kelas Marvel. Hanya dibalas anggukan oleh Marvel. "Nanti sore langsung latihan jam 15.30".
Usai kegiatan disekolah. Seluruh siswa sudah diperbolehkan pulang pada pukul 14.00. Marvel sudah dirumah.
Sepi...itu yang ia rasakan saat dirumah, Karna itu Marvel sangat jarang dirumah kadang ia pergi nongkrong, nonton atau jalan-jalan ditaman hanya itu yang bisa ia lakukan.
Ayahnya punya banyak perusahaan didalam juga luar negeri, sama seperti ibunya. Jadi walau mereka tidak tinggal dengan Marvel mereka tetap bertanggung jawab dengan mengirimkan uang setiap Minggunya pada Marvel dengan jumlah yang cukup Fantastis.
"Makan, mandi, siap-siap, langsung pergi latihan" Marvel melakukan kegiatan yang ia sebut tadi. Selama dirumah Marvel tidak pernah berbicara Karna semua penjaga juga maid tidak pernah berbicara pada Marvel.
Marvel membuka lemarinya mengambil seragam Karatenya dengan merek yang sangat jelas Arwaza. Mengikat sabuk hitam dipinggangnya dan mengambil tas latihannya.
Marvel memakai jaket kebanggaannya yang diberikan bunda saat ia berulang tahun ke 16 tahun kemarin. Berjalan kesekolah dengan Motor CBR150R. Marvel punya banyak koleksi motor Sport yang ia punya di garasi.
"Siap karatekajoy". Suara dari dalam, pelatih yang mengajar melihat Marvel yang baru datang. Seharusnya ia terkena push-up 100 kali. "Dari mana aja kamu baru datang? push-up 100..".
KAMU SEDANG MEMBACA
BERTAHAN DEMI TUHAN
Novela Juveniljika tuhan yang menghendaki takdirku, seperti ini maka hidupku akan kujalani diseperti kehendaknya tapi demi tuhan..aku lelah, aku lelah menjalani hari-hari yang tidak mempunyai siapapun #1 in persahabatan (2023.01.30) #2 in gl (2023.03.03)