TWO PRINCE

484 41 0
                                    

Siapa dia? Baru muncul udah dibuatin part khusus dia aja.

Dia itu anak dari Ranjani dan Nicolas. Saat perpisahan Ranjani dan Nicolas, Ranjani tengah mengandung adik kembar Marvel yaitu Samuel dan samudra. Tapi usai melahirkan Samuel dan samudra setelah beberapa tahun barulah ranjani dan Jake menikah.

Samuel dikirimkan untuk tinggal bersama ibu dari ranjani dibrazil, dan samudra yang tinggal dengan ayah Ranjani di Australia. Lalu Marvel yang awalnya tinggal dengan ayah ibu Nicolas selama beberapa bulan lalu mereka pergi meninggalkan Marvel.

Nah, yang meninggal itu ayah ibu Ranjani. Samuel dan samudra belum bertemu tapi mereka tau satu sama lain Karna mereka kembar.

Marvel belum pernah bertemu dengan mereka sendari kecil hanya ia tau bahwa dia punya adik kandung.

"Samuel, let's go to lunch" Samuel mengangguk mengikuti teman-teman SMAnya. Marvel itu telat sekolah makanya diumurnya ke 16 tahun ia masih kelas X, sedangkan Samuel dan samudra berumur 15 tahun sama tinggkat kelasnya dengan Marvel.

Samuel sedang makan dengan temannya, ia sedikit terganggu dengan notifikasi dari ponselnya. Ia melihat notifikasi itu dari samudra. Ia pergi dari sana dan mengangkat telpon itu.

"What happened?"

"Bunda minta kita ke indo sekarang"

"Oke"

Telpon itu mati Samuel bergegas pergi dari sekolahnya menuju bandara. Ia hanya membawa tas ransel yang muat beberapa kaosnya. Ia memesan tiket dan langsung pergi ke Indonesia. Sama halnya dengan samudra.

Samudra sampai diluan di Indonesia, lalu sampailah Samuel. "I miss you bro" Samuel memeluk samudra sudah bertahun-tahun mereka tidak bertemu. "But, kenapa kita diminta untuk kesini?"

"Sebentar lagi kita ulang tahun, hari ulang tahun kita sama dengan kakak kita, yah walau belum tau satu sama lain tapi kujamin dia lebih mirip dengan ku dan lebih menyayangiku pasti" ucap samudra pede.

"Fyi kita kembar, muka Lo mirip dia yang gue juga mirip dia".

Mereka berjalan kerumah Marvel dengan taksi. Ranjani sudah memberitahu Marvel akan kehadiran mereka tapi Marvel tidak sempat bertanya siapa nama mereka Karna ia harus latihan.

"Ini rumahnya?" Tanya Samuel berkali-kali. "Iya". Didepan mereka ada rumah bak istana. Rumah ini bahkan lebih besar dari rumah mereka di Australia dan Brazil.

"Assalamualaikum" mereka masuk, mereka kagum atas nuansa Eropa dari rumah ini. "Bunda, ini anak mu pulang tapi ga disambut" teriak samudra. Jake yang masih berada diruang tv mendatangi mereka.

"Boys, cepat sekali kalian sampai" Jake memeluk kedua anak sambungnya dengan penuh kasih sayang. "Miss you dad" ucap keduanya.

Mereka disambut dengan hangat di rumah itu. Sampai pada pukul 16.30 Marvel pulang. Ia hanya latihan sebentar karna ia sedang banyak pikiran. Ia langsung kekamarnya.

"Bunda.. siapa nama Kaka" tanya Samuel. Ia selalu punya kompetisi dengan samudra yaitu kasih sayang Marvel pada mereka. Secara mereka tidak pernah bertemu.

"Kalo ada captain America terus ada captain apa lagi?"

"Marvel?" Samuel menaikan satu alisnya. Ranjani mengangguk. Samuel langsung paham dan ikut Jake menonton bola. Ia duduk disamping Jake. "Kapan kakak pulang?"

Jake melihat jam. "Mungkin sebentar lagi" tidak ada yang tau bahwa Marvel sudah pulang dan tidur di kamarnya. "Bagaimana dengan karate kalian?" Tanya Jake. "Baik sebentar lagi kami sudah bisa mendapatkan sabuk hitam kami"

Hari sudah berganti mejadi malam. Dan semua sudah berkumpul dimeja makan kecuali Marvel ia masih berada dikamarnya. "BI Marvel sudah pulang?" Tanya Ranjani pada bi Imah. "Sudah dari tadi nyonya, nona besar masih dikamarnya".

"Tolong panggil kan"

Samuel melihat kearah samudra. "Dilebih sayang gue"

"Dasar mimpi, lebih sayang gue lah"

Mereka berbicara dengan yang hanay mereka yang bisa mengerti. "Samuel..." Teriak Jess yang baru selesai dari kamar mandi. "Mampus lu" ledek samudra dengan telepatinya.

Jes duduk didekat Samuel dan mulai mengajaknya bicara samuel hanya mengiyakan Setiap perkataan Jess. Samuel melihat Marvel yang turun dari tangga. Ia melihat wanita dengan kaki jenjang duduk ditengah-tengah Ranjani dan dirinya.

Marvel tau akan kehadiran orang baru tapi ia tetap cuek. Mereka memulai acara makannya. "Pulang jam berapa tadi vel?" Tanya Raquela yang duduk disamping samudra. "Setengah lima-an kayanya"

"Ga bilang bunda nak"

"Marvel kecapean Bun jadi lupa".

Samuel mulai gelisah karna kehadirannya dan samudra seperti tidak dianggap oleh Marvel.

"Lo ajak ngomong"

"Lo"

"Lo Abang"

"Gada hubungan"

Marvel paham bahasa telepati itu. Karna ia bisa melihatnya dari mata mereka. "Marvel... Ini adik-adik kamu, yang itu samudra dan yang itu Samuel". Marvel melirik mereka lalu kembali melanjutkan makannya.

Hallo ini Adek mu loh, bertahun-tahun kita ga ketemu kok kaya udah pernah liat aja sih

Samudra dan Samuel melanjutkan makannya. Setelah selesai Marvel berjalan kekolam dengan susu coklat buatan Raquela ditanganya. Samuel melihat itu langsung mengajak samudra untuk ikut melihat Marvel.

Marvel duduk ditepi kolam dengan mencelupkan kakinya di air. Samuel dan samudra ikut melakukannya. Marvel sudah berada ditengah-tengah mereka.

"So kalian adik saya?" Suara Marvel tiba-tiba. "Iya" jawab mereka kompak.

"Kata bunda kalian atlet? atlet apa?"

"Karate sama lari" jawab samudra. "Sabuk apa?" Tanya Marvel. "Coklat kyu 1" jawab samudra lagi.

Marvel mengelus seurai keduanya "Good boy" ucap Marvel. Mereka berdua tersenyum. "Kakak ikut karate juga?" Tanya Samuel melihat Marvel menyeruput susu coklatnya. Marvel mengangguk "sabuk apa?"

"Hitam" jawab Marvel singkat. "Dan berapa?" Tanya samudra. "3"

Mereka melihat kearah langit. "Andai opa sama oma masih ada pasti mereka seneng liat kita udah ketemu" sahut Samuel. "Iya apalagi liat samudra yang udah jadi atlet nasional" ucap samudra. "Gue juga".

"Lu ngikutin"

"Gua dulu"

"Gua"

"Gua"

Marvel hanya menyimak perdebatan adik-adiknya. "Kakak dulu" ucap Samuel yang berhasil memberhentikan perdebatan mereka.  "Banyak banget yang mau kita ceritain kak" suara lirih dari Samuel. "Mau mie ayam ga?" Suara Marvel tiba-tiba. Mereka berdua mengangguk.

"Let's go" mereka bertiga berdiri dan berjalan ke warung mie ayam depan kompleks.

"Mang mie ayam tiga"

"Kakak pernah liat ayah?" Tanya samudra tiba-tiba. "Ga usah ingat dia" ketus Marvel. "Kenapa?"

"Pokoknya gausah, kalian harus janji sama kakak, Kalian harus bisa menghargai perempuan terutama bunda oke" mereka berdua mengangguk. Dan memakan mi ayam mereka yang baru sampai.

"Kayanya enak tinggal sama kakak, Sam ga mau pulang deh" ucap samudra dengan senyumannya. "Oke biar rumah ga sepi".

"El ikut, yakali Sam doang"

"Besok kita bilang bunda, terus nanti kalian satu sekolah sama kakak mau kan?"

"Mau lah"







"Udah puas"
-samuel




"Punya Adek gue"
-marvel jadi kakak

BERTAHAN DEMI TUHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang