Di sore hari yang cerah seorang pemuda tampan menapaki Pesantren Al-Muqawamah dengan tatapan yang berbinar . Sesekali Ia di sapa oleh beberapa santriwan dan santriwati , namun Ia hanya merespon dengan anggukan kepala saja .
Di tengah perjalanan ada salah satu ustadzah di sini dan menyapanya.
"Assalamu'alaikum Gus." Ucap ustadzah yang di ketahui bernama Nurul, yang merupakan pengajar di sini sekaligus alumni pesantren Al-Muqawamah yang memilih untuk mengajar.
"Waalaikumussalam ada apa ?." Tanya Akhtar pada perempuan itu dengan pandangan ke bawah agar tidak melihat ustadzah Nurul .
" Em saya tadi sedang berjalan selesai mengajar , saya hanya ingin memastikan bahwa itu Gus , dan sudah pulang lebih awal dari Kairo ." Ucap Nurul.
"Hm saya sengaja . Bila tidak ada yang di obrolkan lagi saya permisi untuk ke ndalem, assalamu'alaikum." Akhtar mengakhiri perbincangan itu dan segera ia menuju tempat tujuannya.
Tok...tok...tok...
"Assalamu'alaikum."
Ucapan salam dan ketukan pintu terdengar membuat orang-orang yang ada di dalam menolehkan pandangan ke arah pintu .
"Waalaikumussalam,sebentar ." Ucap salah satu paruh baya itu dan Ia berpamitan untuk membuka pintu kepada tamu nya.
Ceklek
Pintu pun terbuka dan menampilkan seorang pemuda tampan yang selama ini Ia rindukan kepulangannya.
"Assalamu'alaikum Abi. Akhtar pulang." Ucap nya Ucap pemuda itu dengan mata yang berkaca-kaca menyimpan kerinduan yang amat mendalam.
Ya lelaki itu adalah Akhtar, putranya yang sangat Ia rindukan . Pemuda yang baru saja pulang dari Kairo setelah menyelesaikan pendidikannya. Putra ke dua dari Kyai Hasyim.
Melihat itu lelaki paruh baya yang di panggil "Abi" langsung memeluk sang putra dengan erat pemuda itu pun sontak menyunggingkan senyum tipis yang membuat seorang perempuan cantik yang melihatnya terpukau dengan senyumannya .
"Waalaikumussalam , Akhtar akhirnya kamu pulang juga . " Kyai Hasyim dan melepaskan pelukannya terhadap putranya
"Iya Abi Akhtar pulang , Abi di sini baik-baik saja kan ?." Tanya Akhtar pada sang Abi dengan tatapan yang rindu mendalam.
"Abi baik-baik aja di sini , Abi rindu banget sama kamu ." Kyai Hasyim.
"Iya , Akhtar juga rindu sama Abi sama Abang juga . Oh iya dimana Abang ?" Ucap Akhtar pada Abi nya , herang karena biasanya Abang nya itu paling heboh jika sudah mengenai Akhtar.
"Abang kamu lagi keluar ngisi kajian di masjid kampung sebelah ." Ucap Kyai Hasyim memberitahu kepada Akhtar.
"Akhtar masuk yu , kebetulan Abi ada tamu . Gak enak kalau di tinggal terlalu lama ." Kyai Hasyim dan di balas anggukan oleh Akhtar.
Kyai Hasyim dan Gus Akhtar pun masuk ke ndalem . Saat di ruang tamu ketika Akhtar akan menuju ke kamarnya tak sengaja pandangan matanya bertemu dengan pandangan seorang gadis cantik bermata bulat. Sejenak Ia terpaku dengan tatapan gadis itu namun langsung saja Ia mengalihkan perhatian nya kepada Abi nya untuk berpamitan ke kamar.
"Oh iya saya lupa itu Akhtar putra ke dua saya." Ucap Kyai Hasyim menjelaskan
"Oh jadi namanya Akhtar dan dia anak nya Kyai." Ucap perempuan cantik itu dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARIS TAKDIR UNTUK LIZA
Teen FictionKhaliza Nur Zahra seorang gadis cantik yang dimasukan kedalam pesantren atas kemauan orang tuanya agar Ia bisa merubah sikapnya menjadi lebih baik. Akhtar Ar-Rasyid seorang Gus tampan yang sangat paham akan agama dan menjaga pandangannya dari mereka...