Malam yang panjang

156 9 0
                                    

Nulisnya hiatuss dulu ya dan End nya sampe akad ceritaku ini. Semoga kalian suka dan bermanfaat ya :)

Mohon maaf sebesar-besarnya kalau author ada salah :(
























































































































































Tapi boong haha

Bercanda.... Bercanda....

Happy Reading semuanya :)

Happy Reading semuanya :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di kediaman rumaah Habib

Setelah acara selesai malam harinya gus Akhtar dan Khaliza memutuskan langsung pergi kekamar untuk membersihkan badan mereka.

"Saya dulu yang mandi apa kamu?.tanya Gus Akhtar yang melihat Liza duduk di tepi kasur

" Gus aja duluan."ucap Liza
Akhtar menganggukan kepalanya dandan pergi ke kamar mandi dan membersihkan badan.

"Gak nyangka Liza udah nikah aja. " Ucap Liza

10 menit berlalu Gus Akhtar pu keluar dari kamar mandi dengan memakai baju yang dipinjamkan oleh ayahnya Liza

"Saya sudah mandi giliran kaamu sekarang." Ucap Akhtar

Liza pun menganggukan kepalanya dan berlalu kekamar mandi. Terhitung 15 menit Liza beritual di kamar mandinya dan kini Akhtar dan Liza pun melaksanakan sholat isya berjama'ah, Liza yang menjadi makmum dan Akhtar yang menjadi imamnya, mendengar bacaan sholat yang dilantunkan oleh Akhtar membuat hati Liza merasa tenang. Setelah selesai sholat dan berdo'a kini mereka melanjutkan dengan sholat sunah 2 rakaat

Akhtar berbalik kebelakang dan mengulurkan tangan nya yang langsung di sambut oleh Liza dengan mencium tangannya

Gus Akhtar mencium kening Liza dengan amat lamat dan lembut

"Ya alloh selamatkan jantung ku." Batin Liza

"Beresin dulu mukenanya." Ucap Akhtar

Liza pun menganggukan kepalanya

Setelah selesai melipat sejadah dan mukenanya Liza pun duduk di tepi ranjang dengan menundukkan kepalanya Akhtar yang melihatnya pun berjalan mendekati Liza dan memegang dagu Liza kemudian ia angkat dengan lembut sehingga mereka bertatapan

"Seorang ratu tidak pernah menundukkan kepalanya." Ucap Akhtar sambil menatap lekat wajah Liza dan tak lupa dengan senyuman mematikan Akhtar

"Ya Alloh jantung ku tidak aman."batin Liza

GARIS TAKDIR UNTUK LIZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang