Awal

270 28 2
                                    

Sejenak Khaliza terpaku pada ketampanan Akhtar , namun seketika lamunannya sirna ketika Ia menyadari bahwa Akhtar adalah anak dari Kyai pemilik pesantren Al-Huda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sejenak Khaliza terpaku pada ketampanan Akhtar , namun seketika lamunannya sirna ketika Ia menyadari bahwa Akhtar adalah anak dari Kyai pemilik pesantren Al-Huda.

"Ganteng , tapi pasti susah buat di milikin apalagi saingannya pasti satu pesantren. Lagi pula mana mau dia sama yang modelan kayak aku." Ucap Khaliza dalam hati .

Ya perempuan itu adalah Khaliza , Ia datang bersama keluarganya . Sesuai dengan rencana orang tua , Khaliza akan di daftarkan ke pesantren untuk memperdalam ilmu agama , setelah menghadapi berbagai drama yang membuat Ia mau tak mau untuk menyetujuinya .

"Baiklah putri Bapak dan Ibu bisa memulai belajar di pesantren ini dimulai hari ini , saya selaku pemilik pesantren berharap agar Khaliza betah untuk menimba ilmu di sini."

"Aamiin terimakasih juga atas waktunya Kyai." Ucap Habib.

"Ustadzah Nurul maaf bisa saya minta tolong ?" Ucap Kyai .

Ustadzah Nurul yang memiliki urusan di dalem pun menolehkan pandangannya dan segera menghampiri Kyai.

"Iya bisa Kyai apa yang bisa saya bantu." Ucapnya.

"Khaliza ini adalah Ustadzah Nurul yang akan menjadi guru kamu selama di sini. Oh iya saya mau minta tolong untuk antarkan Khaliza ke kamarnya karena merupakan santriwati baru." Ucap Kyai kepada Ustadzah Nurul sekaligus mengenalkan nya pada Khaliza.

"Begitu ya baiklah mari saya antar." Ajak nya pada Liza.

"Iya Liza pamitan bentar boleh sama Ayah dan Bunda ?" Ucap Liza meminta izin pada Kyai dan di balas dengan anggukan oleh Kyai.

"Ayah Bunda Liza pamit yah maaf atas semua sikap Liza yang keterlaluan, Liza janji bakalan berubah." Ucap nya berpamitan sekaligus meminta maaf atas sikapnya .

"Iya kamu baik-baik ya di sini maaf udah memaksa kamu untuk masuk pesantren." Ucap bundanya.

"Yaa walaupun Liza gak suka masuk pesantren tapi yaudah lah toh tujuannya juga demi kebaikan Liza juga. Bunda sama Ayah baik-baik ya di rumah Liza pasti kangen banget sama kalian apalagi masakan bunda." Ucap Liza sedih .

"Iya gih kasian Ustadzah nya nungguin kamu takutnya terlalu lama." Titah Ayah pada Liza dan di jawab dengan anggukan.

"Ayo Ustadzah. Liza pamit ya Assalamu'alaikum."

"Waalaikumussalam." Ucap Ayah dan Bunda bersamaan.

Setelah mengucapkan salam Liza pun segera mengikuti langkah Ustadzah Nurul untuk menuju kamarnya.

Sedangkan orang tuanya berpamitan pada Kyai untuk pulang.

                                *****

"Assalamu'alaikum." Ucap Ustadzah Nurul sembari mengetuk pintu.

"Waalaikumussalam Ustadzah ada apa ya ?" Ucap perempuan yang biasa di kenal dengan nama Tasya .

"Ini Khaliza, santriwati baru dan akan satu kamar dengan kalian saya harap kalian akur ya dan bersedia membantu Khaliza karena dia baru takutnya tidak bisa beradaptasi di sini." Ucapnya panjang lebar.

"Iya baik Ustadzah, Khaliza yuk masuk." Ajak Tasya pada Liza dan di balas anggukan kepala.

"Ya udah saya pamit ya Assalamu'alaikum."

"Waalaikumussalam." Ujar mereka bersamaan.

"Nessa , Adel , Lia , ini Khaliza santriwati baru di sini." Ucap Tasya memperkenalkan.

"Hai Khaliza aku Nessa Ayudia biasa di panggil Nessa."
"Aku Adelia Permana biasa di panggil Adel."
"Aku Lia Anggraeni di panggil Lia."

"Halo juga nama aku Khaliza kalian bisa panggil aku Liza gak usah lengkap ." Liza pun memperkenalkan diri.

"Oh iya kegiatan di sini apa aja?" Lanjutnya.

"Ya palingan harus sholat jama'ah, menghafal Al-Qur'an dan biasanya setiap satu minggu sekali tepatnya hari Minggu kita adain bersih-bersih lingkungan." Ucap Adel menjelaskan.

"Insya allah kita bakalan jadi teman yang baik yang selalu ada dan semoga kamu betah ya di sini." Ucap Lia dengan senyuman manis.

"Iya.. Oh iya mendingan sekarang kita wudlu aja dan cepet-cepet ke masjid bentar lagi adzan Maghrib." Ucap Tasya .

"Iya Liza yu bareng aja ambil wudlu nya untuk tas kamu simpan aja dulu di samping lemari aku nanti setelah ngaji kami bantu buat beresin barang kamu." Nessa menambahkan.

"Iya Liza nitip koper sama tas nya ya." Ucap Liza sembari meletakkan koper dan tas nya.

Setelah itu mereka pun segera bergegas menuju tempat wudlu dan bersiap untuk berwudlu dengan tertib. Setelah selesai mengambil wudlu mereka pun segera bersiap untuk melaksanakan sholat Maghrib berjamaah.

Saat di pertengahan perjalanan adzan pun berkumandang dengan suara yang merdu dan menyejukkan hati.

Khaliza melangkahkan kaki dengan pelan dan Ia termangu dengan suara indah itu hingga tak sadar bahwa adzan telah berhenti dan telah sampai di masjid.
Hingga suara Tasya yang berada di sebelahnya membuat nya tersadar.

"Hey ayo masuk kita sholat sunnah qobla Maghrib dulu."

Mereka pun melaksanakan sholat sunnah dengan khusyuk dan bertepatan dengan iqamah , lalu mereka pun melaksanakan sholat Maghrib dengan khusyuk.

Mendengar suara imam yang mengucapkan takbir para santri dan santriwati lama pun terkejut mendengar nya namun mereka tetap melanjutkan sholat dengan khusyuk.

Usai sholat dan berdzikir para santri dan santriwati pun mulai menghafal Al-Qur'an untuk di setorkan pada rois dan roisyah.

Melihat yang lain menghafal Liza pun mulai menghafal juz ke 30 dikarenakan masih baru. Setelah selesai Ia pun menyetor pada rosiah setelah menunggu giliran lalu setelah itu Ia pun menyetor.

"Assalamu'alaikum." Ucap nya pada roisah.

"Waalaikumussalam... Tunggu kamu santriwati baru di sini ? Soalnya saya baru liat kamu." Ucap roisah itu karena baru pertama kali melihat wajah Khaliza.

"Iya saya Khaliza santriwati baru tadi siang hehe." Ucapnya .

"Begitu baiklah karena kamu baru di mulai dari juz 30 ya dari surah Al-fatihah ya , kamu bisa mulai dari sekarang." Ucap roisah menjelaskan.


JanLupaBacaYa

GARIS TAKDIR UNTUK LIZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang