"Yah bunda gak nyangka banget , ternyata secepat ini jodoh Liza dateng.Padahal baru kemaren loh Liza bunda suapin,bunda gendong,bahkan Liza sering ngerengek minta di temenin tidur.Tapi sekarang huffh".ucap sendu Aina
"Bunda dengerin ayah ya!
"Jodoh,takdir,kematian.Sudah ada yang menentukan dan ini adalah takdir untuk Liza yang harus berumah tangga di usia yang sangat terbilang muda , dan ini juga adalah jodoh Liza yang di kirim Tuhan supaya menjaga Liza dari apa yang namanya dosa dan zina . Sebenarnya ayah juga sedih,tapi percayalah putri kita sudah besar dan cepat atau lambat ia akan menentukan pilihannya ntah itu untuk berumah tangga ataupun yang lainnya.Ayah juga gak semana-mena mencari pasangan untuk Liza,bunda sendiri juga tahu kan kalo dalam agama islam , mencari pasangan itu harus yang memiliki 4 kriteria :
Pertama : agamanya,ia memiliki agama apa dan apakah ia bisa membimbing kita kejalan yang benar dengan agama dan pengetahuannya dalam agamanya.
Kedua : nasobnya atau keturunannya,ia keturunan siapa atau lebih tepatnya apakah ia dari keturunan bangsawan atau keturunan biasa aja.Itu si tergantung
Ketiga : ketampanannya buat laki-laki / kecantikannya buat perempuan : ia yang memiliki wajah yang tampan atau cantik,dalam artian untuk memperbaiki keturunan
Keempat : kekayaannya/hartanya,yang meliputi harta karena kalo seorang pria tidak mempunyai harta mau gimana menafkahi keluarganya ". Ucap Habibmenjelaskan dengan panjang lebar dan hanya di balas dengan anggukan dari Aina.Karena Aina yakin suaminya ini tahu mana yang baik untuk keluarganya dan mana yang buruk untuk keluarganya.
"Yah,bunda beruntung banget punya suami kaya ayah tahu akan segala hal mana yang baik dan buruk untuk keluarga sendiri dan bunda juga bersyukur memiliki anak seperti Liza yang penurut meski agak-agak susah sih hihihi".ucap Aina
"Iya.Tapi ayah lebih beruntung mempunyai istri yang sholihah dan anak yang sholihot".ucap Habib
Aina yang mendengarnya pun memelototkan kedua matanya
"Ih ayah apaansih masa Liza sholihot kan harusnya sama kaya bunda".ucap Aina
Habib pun hanya terkekeh sambil merentangkan kedua tanganya.Aina yang paham pun segera menubruk dada bidang suaminya itu dan menenggelamkan kepalanya
(Berpelukan dengan erat)Brukkk
"Bunda makasih ya udah memberikan kebahagiaan kepada ayah".ucap Habib sambil mengelus punggung istrinya
"Iya ayah terima kasih kembali"balas Aina dengan suara yang tertahan akibat pelukan yang bergitu erat
Ting tong
Bunyi bel rumah terdengar di telinga kedua insan yang sedang berpelukan tersebut sehingga keduanya menyudahi acara berpelukannya
Aina pun beranjak untuk membuka pintu.Namun...
"Bunda biar ayah aja yang buka pintunya bunda duduk anteng aja disini okey".ucap Habib sambil terkekeh
Aina pun hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban
Clekkk
"Assalamualaikum".ucap Hasyim
"Waalaikumsalam.Yuk silahkan masuk pak Kyai".ucap Habib
"Na'am,terima kasih banyak".jawab Hasyim
Mereka pun berjalan masuk kedalam rumah , lebih tepatnya ke ruang tamu
Melihat Aina yang sedang memandanginya ketiga laki-laki tersebut menyatukan kedua tanganya sebagai pengganti salam dan di balas dengan anggukan oleh Aina
(bukan muhrim ya)"Silahkan duduk,saya akan memanggil putri saya dulu".ucap Aina
"Iya,terima kasih tante".balas Zein
Mereka pun duduk sambil berbincang-bincang lebih tepatnya hanya Hasyim dan Habib lain halnya dengan Akhtar dan Zein
Zein yang meledek adeknya dan Akhtar yang dilanda kegugupan dan berusaha menutup kehidupannya tersebut"Dek,pantesan aja lo demen ama anaknya.Ibunya aja cakep apalagi anak nya dah".bisik Zein
"Diem deh bang,aku gugup nih".balas Akhtar sambil menundukan kepalanya
"Eh ternyata kulkas ke lo bisa gugup juga ya".ucap Zein sambil terkekeh
"Dek boleh gak Lizanya buat gue aja".ucap Zein dan hanya dibalas dengan tatapan tajam dari sang adek
"Slow man cuma canda doang elah".ucap Zein
"Hmm".balas Akhtar karena tak mau meladeni abangnya.
***
Tok...tok...tok...
"Sayang".ucap Aina
Clekk
"Iya bunda".balas Liza
"Wah anak bunda cantik banget".ucap Aina dengan nada yang menggoda
"Ih bunda apaansih".ucap Liza bulsing
"Bunda beneran ya Liza mau di khitbah?".ucap Liza sambil menundukan kepalanya
"Iya sayang.udah jangan sedih gitu dong bunda ikutan sedih nih".ucap Aina
"Bunda yakin ia orang yang tepat untuk anak bunda yang cantik ini.Sini peluk bunda dulu g".lanjut Aina sambil merentangkan kedua tangan ya
Liza pun langsung menubruk Aina dan memeluknya dengan erat
Didalam pelukan hangat Liza meloloskan satu cairan bening menetes di pipinya yang indah itu dan Liza langsung menghapusnya dengan tangan
"Udah ya.mending sekarang kita turun.kasian mereka nungguin lama".ajak Aina sambil melepaskan pelukannya
Liza pun hanya bisa pasrah dan menganggukan kepalanya
Aina pun berjalan didepan dengan dibuntuti oleh Liza
Sampai di ruang tamu
Menyadari ada yang datang laki-laki yang sedang berbincang pun mengalihkan atensinya
Degg
Lain halnya dengan satu laki-laki yang melihat Liza dengan tatapan yang sulit di artikan...
_________________________________________________
Kira-kira gini ya baju Liza nya
Jan lupa dibaca dan di amalkan ya buat mencari calon yang memasuki kriteria dalam agama islam😊
Semoga bermanfaat
See you:)
#Vanilalatte
KAMU SEDANG MEMBACA
GARIS TAKDIR UNTUK LIZA
Teen FictionKhaliza Nur Zahra seorang gadis cantik yang dimasukan kedalam pesantren atas kemauan orang tuanya agar Ia bisa merubah sikapnya menjadi lebih baik. Akhtar Ar-Rasyid seorang Gus tampan yang sangat paham akan agama dan menjaga pandangannya dari mereka...