Juu Yon

629 65 2
                                    

Suara langkah kaki terdengar di ruangan yang lembab dan kotor,
Ruangan itu seperti penjara karena terdapat banyak sekali ruang ruang dengan jeruji besi, lama kelamaan suara langkah kaki itu semakin mendekat dan dekaat

"Ohooo~ kau masih hidup heh?" Ujar seseorang misterius menyeringai

"L-lo, apa yang lo lakuin, l-lepasin gua" Ujar seseorang dibalik salah satu jeruji besi dengan tangan dirantai ke atas dan tubuh yang penuh luka

"Lepas? AHAHAHAHAHHAHA GUA NGGA SALAH DENGER?" Balas orang misterius itu tertawa terbahak bahak

"A-apa salah gua! G-gua gapernah melakukan kesalahan ke lo" Ujar seseorang di balik jeruji itu dengan meringis

"Hmm hmm hmm, salah lo banyak, kesalahan pertama karena lo lahir di dunia ini, kesalahan kedua karena lo ngerebut semua perhatian di rumah ini, kesalahan ketiga.....

"Karena lo bodoh HAHAHAHAHA"

"Sampai jumpa besok adikku yang manis" Ujar orang misterius itu meninggalkan ruangan itu































Saat ini Arfa tengah berada di cafe bersama dengan Elfarehza, Alvan, Ezhar dan Rafa

Sungguh Arfa sama sekali tidak berniat untuk bertemu dengan manusia manusia di hadapannya ini, namun karena paksaan dari Elfarehza dan ajakan dari Alvan, akhirnya ia berada disini

Padahal tadinya ia ingin memikirkan rencana selanjutnya, rencana untuk kehidupan yang damai, tentram dan yang paling penting rencana untuk memperpanjang hidupnya

"Diem diem aja lo kak, lagi mikirin apa sih?" Ujar Rafa kepada Arfa sambil memakan kacang

Kalau kalian bingung kenapa di cafe ada kacang, itu karena Rafa membawanya sendiri, manusia satu ini adalah pecinta kacang

"Sibuk mikirin hidup" Ujar Arfa asal

"Yang penuh tanda tanya" Sahut Elfarehza malah bernyanyi

"Cuekin aja, jalani aja, ikutilah alurnya~" Sahut Rafa pula

"Saat kau lelah dan mulai resah" Sambung Arfa ikut bernyanyi

"BERNYANYILAH SAJA SAYALALA~" Nyanyi Arfa, Rafa dan Elfarehza keras

"Malu maluin" Ujar Alvan menutup mukanya dengan tangan

Sedangkan Ezhar hanya menatap pemandangan tersebut datar, dalam hati Ezhar sih ingin ikut bernyanyi, tapi nanti image coolnya hilang dong, eh?

"Yeuu biarinn" Ujar Rafa melemparkan kulit kacang ke arah Alvan

"Rafa, gua lebih tua dari lo" Ujar Alvan datar

"Tua tua kok bangga" Ujar Rafa santai

Rafa ini termuda diantara mereka, bahkan satu satunya yang masih kelas 11, tapi walau begitu kelakuannya sama sekali tidak mencerminkan bahwa dialah yang termuda

"Rafa" Ujar Alvan datar

"Ap-

Ucapan Rafa tidak bisa diteruskan karena mulutnya di sumpal cake oleh Arfa, bisa gawat kalau sepupunya marah disini

"Makan tuh cake, gausah ribut mulu" Ujar Arfa lalu memakan Afogattonya

Btw Affogato dimakan atau diminum ya? Ya itulah pokoknya

"Van, gua mo cabut, ikut ngga?" Ujar Arfa setelah selesai memakan Afogattonya

"Duluan dan hati hati" Ujar Alvan

"Ati ati broo" Ujar Elfarehza

"Hati hati kak" Ujar Rafa setelah menelan cake tadi

"Hati hati" Ujar Ezhar menatap Arfa datar

Kitsukōyaku (Antagonis)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang