Ichi

2.6K 142 8
                                    

Radeya Zayyan Arfathan, seorang wibu akut yang tiap harinya selalu nonton anime, kalo kata Arfa tuh hidup tak berarti kalau kamu tidak pernah nonton anime.

Sekarang jam sudah menunjukan pukul 1 dini hari, namun Arfa masih belum menunjukan tanda tanda akan menghentikan aksi menonton animenya

TOK TOK TOK

"ARFAAAA GILA YA LU, INI UDAH JAM 1 DAN LU MASIH NONTON ANIME?" Ucap sang Abang Aka Nahyan sambil menggedor pintu kamar Arfa yang kedap suara, yah harusnya..

Tapii.. Arfa, pemuda dengan sejuta tingkahnya menonton anime menggunakan speaker Bluetooth dengan volume full

"BENTAR BANG NANGGUNG, INI LAGI MARATON BLEACH BENTAR LAGI SELESAI" Teriak Arfa

"YA KALO MAU NONTON MINIMAL VOLUMENYA JANGAN KERAS KERAS, EMANG KUPING LO NGGA BUDEG? " Balas Nahyan kesal sekaligus heran dengan tingkah adiknya

Nahyan yang sedang mengerjakan tugas kuliah menjadi sangat terganggu

Dirumah ini, kamar yang kedap suara memang hanya kamar Arfa

Yah tau sendiri tingkahnya, makanya daripada buat orang malem malem bangun jadinya kamar Arfa dibuat kedap suara

Walaupun percuma..

"IHH BANG BENTARR DOANG SUNGG-

"ARFAAAA, NAHYAAANN, TENGAH MALEM KALIAN MALAH TERIAK TERIAK, KALIAN MAU TIDUR DILUAR HEHH?" Perkataan Arfa terpotong oleh teriakan Bunda yang tiba tiba sudah berada dibelakang Nahyan sambil menjewer telinga si sulung

Siapa yang tidak kesal saat tidurnya harus diganggu oleh 2 makhluk yang sayangnya adalah putranya itu?

"A-aduh ampun bun, N-nahyan teriak gara gara Arfa nonton anime volumenya keras banget, Nahyan jadi gabisa fokus ngerjain tugas kuliah" Melas Nahyan

"Ck bang, kamu malam malam ngerjain tugas kuliah mulu ga cape? Istirahat dulu bang, ngga baik buat kesehatan" Ucap Bunda yang sudah melepaskan jewerannya dan menepuk nepuk punggung Nahyan

"ARFAA KELUAR SINI KAMU" Teriak Bunda

Sedangkan didalam kamar, Arfa sedang ketar ketir

Walaupun kamar Arfa kedap suara tapi jika suaranya keras dan dekat tentu saja akan tetap kedengaran

"ARFA KAMU DENGAR GA?"

"A-anu iya bun bentar" Cicit Arfa sedikit takut

Ceklek

"M-maaf bun, Arfa tadi gabisa tidur jadinya nonton anime" Cicit Arfa dengan wajah memelas saat sudah didepan Bunda dan Abangnya

Nahyan menatap tajam Arfa, tapi Arfa mengabaikan tatapan itu, sekarang yang lebih penting adalah Bundanya

"Hihhhhh tiap hari kamu nonton anime terus Arfaa"

"Kan kamu bisa ngelakuin hal bermanfaat selain nonton anime"

"Terus kalau nonton juga volumenya jangan keras keras, udah berapa kali Bunda bilang fa?" Ujar Bunda

" T-tapi bun"

"Sttttt gaada alesan, atau kamu mau itu?" Ucap Bunda

"A-apa bun?" Cicit Arfa takut

"Kamu pindah ke rumah kakek selama 1 tahun"

Arfa bergidik ngeri membayangkan harus tinggal bersama kakeknya selama setahun, dulu saja Arfa pernah tinggal dirumah kakeknya hanya sebulan udah gakuat apalagi setahun hihhh

"Arfa kamu kenapa melamun? Mau tinggal sama kakek hmm?" Ucap sang Bunda dengan senyuman manis yang menurut Arfa sangat mengerikan

"AAAA NGGA BUN, MAAF BUN MAAF"

Kitsukōyaku (Antagonis)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang