Junapiya ♥ 2

133 30 49
                                    

Masuk akal untuk memiliki mimpi, dan tujuanmu lah yang menjadi alasan untukmu bangun pagi”

-Kim Junkyu-

Sreeeet!

Sinar cahaya matahari langsung masuk menembus jendela kaca kamar Vya ketika Dian menyingkap gorden kamar gadis itu.

Vya yang merasakan silaunya cahaya menusuk yang langsung menembus matanya pun lantas terbangun dari tidurnya.

"Bangun, nak. Kamu nggak kuliah?" tanya Dian sembari duduk di pinggir kasur putrinya.

"Udah jam berapa Mah?" tanya Vya dengan suara yang terdengar masih mengantuk.

"Jam delapan." jawab Dian.

"Ooh." mata Vya kembali memejam, ingin melanjutkan tidur. Namun sepersekian detik kemudian kedua mata Vya langsung terbelalak lebar. "Hah? Jam delapan pagi? Bukan malam?" tanyanya sungguh-sungguh.

"Emang kamu nggak lihat tuh cahaya matahari udah masuk ke kamar kamu?" Dian menunjuk ke arah jendela.

Vya baru tersadar, lantas ia membangkitkan diri.

"Kok udah pagi, Mah? Juna mana?" tanya Vya yang nyawanya belum terkumpul seutuhnya.

"Juna ya udah pulang dong." heran Dian sama anak gadisnya.

Vya masih terlihat linglung. "Kok dia nggak bilang sama aku?"

"Ya gimana mau bilang? Kamunya aja susah buat dibangunin. Mana ngorok lagi tidurnya."

"Serius, Mah?" Vya tak percaya.

"Ngorok sih enggak. Tapi kan emang udah jadi kebiasaan kamu suka gampang ketiduran dimana aja, terus susah buat dibangunin."

Vya terkekeh. "Hehe, ya habisnya gimana ya Ma. Piya suka tiba-tiba ngantuk. Apalagi kalo di tempat yang nyaman." ucapnya seraya menurunkan kedua kaki dari atas kasur.

"Bahunya Juna nyaman banget, ya? Mama jadi pengen ikutan tidur di bahunya Juna deh." goda Dian. Menyinggung perihal peristiwa tadi malam.

Lantas pikiran Vya seketika mengingat bahwa semalam ternyata dirinya tanpa sadar tertidur di bahu Juna. "Ih Mama apaan sih." cicitnya dengan sedikit tersipu.

Dian malah tertawa melihat anak gadisnya yang tersipu malu.

"Udah ah, Piya mau mandi." kata Vya seraya menuruni tempat tidur. Lalu masuk ke dalam kamar mandi yang berada di dalam kamarnya.

"Besok-besok Mama boleh ya ikutan nyandar di bahunya Juna?" goda Dian lagi.

"Ih Mamaaa~" omel Vya dengan nada manjanya yang terdengar menggema di dalam kamar mandi.

Sementara Dian kembali tertawa gemas setelah puas menggoda anak kesayangannya.

"Bunda nggak kerja?" tanya Juna yang sudah bersiap untuk pergi ke kampus.

"Hari ini toko bukanya siang, Jun. Pak Adi sama keluarganya lagi ada acara keluarga pagi ini." beritahu Nia. Wanita itu tengah sibuk menyapu rumah serta jejak tanah dari motor Juna yang baru saja dikeluarkan.

"Terus nanti Bunda perginya sama siapa?" tanya Juna memastikan sembari memasangkan helm di kepalanya.

"Bunda kan bisa jalan kaki. Lagian kan kamu sendiri tau tempatnya gak jauh, sayang."

♥JUNAPIYA♥ | SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang