Junapiya ♥ 15

45 8 3
                                    

"Hidup itu tanpa syarat, kamu tidak perlu tau apa-apa tentang itu. Jika kamu tau apa yang akan terjadi kedepannya, itu bukan kehidupan. Ini adalah kehidupan ketika sesuatu tidak berjalan sesuai yang kamu inginkan."

-Kim Junkyu-

"Widiiih, kemana aja lu setelah seminggu ngilang udah kayak bang Toyib?" kata Edo yang baru datang pada Juna yang hari ini mengikuti kelas setelah hampir seminggu tidak hadir tanpa memberikan kabar padanya.

"Gua habis ngurusin nyokap. Tapi gua udah izin ke dospem," jawab Juna seraya menatap ponselnya.

"Nyokap lu kenapa? Sakit?" tanya Edo sungguh-sungguh sembari duduk di tempatnya.

"He'eum," angguk Juna.

"Sampe seminggu?" tanya Edo penasaran.

"Ye kagak sih. Tiga hari sebelumnya gua yang sakit, terus habis itu gantian nyokap yang sakit."

"Gantian, udah kayak mau ngeronda aje pake gantian segala. Terus sekarang gimana kabar nyokap lu? Udah baikan kan?" tanya Edo memastikan.

"Udeh. Semalam udah pulang dari RS," jawab Juna.

"Masuk rumah sakit?" tanya Edo khawatir.

"Iye. Udeh ah, lu banyak tanya amat udah kayak mau sensus penduduk," balas Juna seraya menoleh ke Edo.

"Ya emang napa si, gini-gini juga gua punya rasa kemanusiaan dan empati yang tinggi ye sebagai makhluk hidup," kata Edo bangga.

"Iye dah, iye." Juna hanya mengiakan.

Setelah itu mereka berdua sama-sama sibuk menatap ponsel masing-masing.

"Eh, Jun. Btw lu sama Vya lagi ada masalah ye?" celetuk Edo. Membuat mata Juna yang tadinya fokus menatap ponsel menjadi teralihkan, melirik sekilas ke arah dirinya.

"Tau darimana lu?" tanya Juna.

Edo yang sedari tadi sibuk bermain game langsung mengalihkan pandangannya menatap dengan penuh penasaran Juna yang berada di sampingnya.

Mata Edo membuka lebar. "Beneran lu sama Vya lagi berantem? Kok bisa?" tanyanya tak percaya.

Edo kembali menatap layar ponselnya. "Gua nebak doang sih. Seminggu yang lalu gua ngeliat Vya ngelewatin kelas ini. Terus gua nanya 'Vya nyariin Juna ya? Si Juna nggak hadir hari ini' gitu. Terus si Vya nya malah bilang 'siapa juga yang nyariin dia' terus habis itu dia cabut," jelas Edo.

Juna hanya diam menyimak ucapan Edo tanpa melirik ke arah temannya itu.

"Terus juga kalo nggak salah gua ngeliat mata si Vya itu kayak sembab, ada lingkaran hitam mata panda kayak orang yang habis lembur jagain kandang macan semalaman," tambah Edo sembari menatapi Juna.

Juna masih diam termenung menatap lurus ke arah lantai. Kedua mata Edo masih setia menilik Juna yang masih tak berkutik ataupun merespon.

Karena Juna tak kunjung memberikan respon, Edo melemparkan pulpen miliknya ke arah Juna. Pulpen itu jatuh ke lantai sebelum mengenai Juna. "Woy! Malah diem! Bau jengkol mulut lu?"

♥JUNAPIYA♥ | SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang