Junapiya ♥ 19

43 8 6
                                    

Seusai mengurus sofa bersama Vya, Aji mengajak gadis itu untuk berkenalan dengan kekasihnya. Mereka sedang dalam perjalanan menuju Kafe karena akan bertemu dengan Sella kekasih Aji di sana.

"Diem mulu dari tadi, ketelen lidah lo?" ujar Aji pada Vya di sampingnya. Tetapi Vya tidak mau menanggapi. Mungkin lidahnya memang tertelan. Enggak, author mah mau ngegaring doang kok.

Setelah sampai di kafe, Aji dan Vya masih harus menunggu kedatangan Sella sekitar 10 menit karena gadis itu masih dalam perjalanan.

Setelah kurang lebih 10 menit menunggu, seorang gadis cantik dengan rambut belah tengah yang tergerai dan memakai setelan dress selutut berwarna hitam, tas selempang berwarna putih, serta mengenakan sepatu hitam bertumit muncul dan tengah melangkah ke arah meja Aji dan Vya.

"Ini cewek gue, namanya Sella. Cantik kan?" Aji memperkenalkan kekasihnya saat gadis itu sudah sampai di tempat mereka.

"Loh, bukannya kemaren namanya Kinan?" Vya jadi bingung. Pasalnya yang ia pikir, Aji sangat bucin pada perempuan yang bernama Kinan tersebut.

Sella duduk di samping Aji, kemudian mengulurkan tangan kanannya pada Vya yang berada di hadapan mereka. "Nama gue Sella, Kinan itu nama mendiang adeknya Aji, Piya? Nama lo Piya bukan?"

Vya membalas uluran tangan Sella untuk saling berkenalan, "Vya, nama gue Alvya. Tapi terserah lo pada aja mau manggil apa," kata Vya sembari mereka saling melepas tangan.

"Kalo gue manggil nenek boleh dong?" sahut Aji sembari meminum Lemon Tea miliknya.

"Ye nggak gitu juga Malih!" timpal Vya.

"Lah kan tadi elo yang bilang terserah mau manggil apa aja, nggak jelas lo anaknya Pak Dirga.." balas Aji seraya menyimpan gelasnya di atas meja.

Vya hanya menampilkan senyuman tabahnya. "Eh, jadi Kinan itu nama mendiang adek lo? Udah lama ya meninggalnya?" tanya Vya tidak lama setelahnya. Tiba-tiba jadi merasa penasaran.

"He'eum. Tahun lalu," balas Aji singkat.

Setelah pikirannya berkelana beberapa menit, Vya baru teringat jika papanya dulu pernah bercerita tentang anak sahabatnya yang baru meninggal dikarenakan sakit. "Gue baru inget. Papa gue pernah cerita kalo anak temennya meninggal karena sakit leukemia, apa itu adek lo?"

"Iya, bener, itu emang adek gue." jawab Aji seadanya.

"Turut berduka ya, Ji. Semoga mendiang Kinan tenang di sana. Lo jangan sedih terus-terusan ya?" Vya menyampaikan perasaan bela sungkawanya.

"Iya, makasih." balas Aji. Kemudian ia melirik ke arah Sella yang sejak tadi hanya menyimak. "Babe, ini minum kamu udah aku pesenin. Minum gih," ujarnya seraya menyodorkan minuman yang sudah ia pesan tadi ke mulut Sella. Sella pun menerima minuman yang disuapkan Aji ke mulutnya.

Bangke. Bisa-bisanya gue harus nyaksiin keromantisan nih orang berdua. Monolog Vya yang tiba-tiba saja merasa awkward.

"Udah, Ji, ga enak sama Vya tuh," kata Sella seusai meneguk minumannya.

"Eh, sorry, gue lupa kalo ada seorang jomblo nyempil di sini.." ucap Aji.

Sialan lu, Ji. Sumpah kesel banget sama nih manusia satu. Ternyata dia jauh lebih ngeselin dari Juna.. Vya sudah hampir muak tapi tidak jadi karena makanan pesanannya sudah tiba.

"Bun, Juna kangen deh sama Piya.." curhat Juna pada bundanya. Mereka berdua sedang berada di ruang tv.

Nia mengusap-usap lembut kepala Juna. "Sabar ya nak. Ingat, kamu sama Vya udah gak ada hubungan. Kamu harus bisa nyoba buat ngelupain Vya. Demi kebaikan kalian berdua, kan?"

♥JUNAPIYA♥ | SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang