Junapiya ♥ 22

43 11 9
                                    

"Juna?"

Juna menoleh ke arah suara yang tadi memanggil namanya. "Eh, Om?"

"Bisa kita bicara sebentar?"

"Maaf, saya lagi sibuk, Om. Permisi." Juna langsung berlalu dari hadapan Dirga.

"Saya ingin meminta maaf pada kamu, Juna.."

Juna seketika menghentikan langkah kakinya mendengar ucapan Dirga.

Dengan kepala yang menunduk, Dirga mengatakan, "tolong maafkan saya, Jun?"

Juna masih saja diam di tempatnya.

"Saya janji akan merestui hubungan kamu dengan Vya. Saya janji tidak akan ikut campur pada hubungan kalian. Kamu mau kan memaafkan saya, Arjuna?"

Rasanya ingin sekali Juna pergi tanpa harus menghiraukan ucapan pria di belakangnya. Namun Juna rasa ia tidak bisa melakukan hal tersebut. Tidak lama kemudian ia memutar badan menghadap Dirga yang masih menundukkan kepala. Alis Juna langsung mengerut heran melihatnya.

Juna berdeham. "Tenang aja. Saya bukan tipe orang yang pendendam. Saya akan memaafkan siapapun yang pernah menyakiti saya, walaupun tidak mudah untuk melupakannya. Tapi saya tidak akan bisa memaafkan siapapun orang yang telah menyakiti Bunda saya, mau itu menyakiti secara verbal atau non-verbal."

"Jadi, kamu memaafkan saya?" Dirga memastikan sembari mendongakkan kepalanya, menatap Juna.

Juna mengangguk singkat. "Udah kan, Om? Kalo gitu saya pergi."

Baru hendak memutar badan, lagi-lagi Dirga menahannya dengan mengatakan, "tunggu sebentar, Jun. Apa Om boleh minta bantuan kamu?"

Juna mengernyit bingung. Pikirannya sibuk menerka tentang hal apa yang Dirga ingin ia bantu.

"Kalo kamu nggak mau juga nggak papa, saya nggak akan maksa. Kalo gitu Om pergi, makasih ya Ju—"

"Mau minta bantuan apa?" potong Juna.

Dirga tersenyum. "Beberapa hari ini Vya nggak pulang ke rumah. Om nggak tau dia sekarang nginap di rumah siapa. Tante juga nggak mau ngasih tau Om, Jun. Om mau minta maaf sama Vya. Om benar-benar udah ngerasa bersalah. Om pengen memperbaiki semuanya. Kira-kira apa kamu tau di mana Vya tinggal saat ini, Jun?"

Juna berpikir sejenak. Setaunya Vya tidak memiliki banyak teman, yang ia tahu hanya Rissa yang sering menemani Vya di kampus. "Saya nggak tau, Om. Tapi nanti saya akan tanya Rissa teman dekat Vya,"

Dirga mengangguki. "Oke, makasih ya, Jun."

Hening sejenak sebelum akhirnya Dirga kembali bersuara. "Jun, apa Om boleh bertemu dengan Ibu kamu? Om juga ingin meminta maaf pada Ibu kamu ..."

Juna mendelik heran. Apa sampai sebegitunya perasaan menyesal pria di hadapannya?

"Bunda lagi kerja, Om."

"Bunda kamu pulang jam berapa?"

"Jam 5 sore,"

"Apakah ada hari libur?" tanya Dirga karena ia tidak mungkin mampir di malam hari.

"Kalo buat bulan ini enggak ada, Om."

"Baiklah, kalo gitu nanti jam 7 malam apa boleh Om mampir ke rumah kamu?"

"Saya tanya Bunda dulu,"

"Ah, kalo gitu Om minta nomor hp kamu biar nanti Om bisa ngehubungin kamu ..."

Juna lalu memberikan nomor teleponnya. Setelahnya mereka pun berpisah.

♥JUNAPIYA♥ | SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang