Chapter 06.

104 63 15
                                    

Jatuh : Yu zeyu

Padangan seseorang perlahan memandang langit langit kamar.
Merasa sakit pada kepalanya.

Kini Shuyang tersadar dalam keadaan tubuh demam.
Merasakan kantuk sedikit.

"Gimana?, kamu engga papa?.
Ada kita berdua disini."

"Zey, kenapa gue disini?. "

"Nanya lu nyet" sahut Mingrui yang tengah berusaha nelpon seseorang pada ponselnya.

"Sementara lu istirahat aja.
Biar gue kabari bokap lu" Zeyu.

"Gue engga mau sendiri.
Gue takutt, temenin pliss. "

"Tumb-"

"Lu jawab lagi gue lempar.
Bantalnya nganggur, Rui" cerocos Zeyu yang memasang wajah kesal siap siap melempar.

"Maaap " walau berucap tetapi mata Mingrui terfokus pada ponsel yang sedang mengabari bokap Shuyang perihal tadi.

"Zey, d-di-dia mati karena gue.
Gue bersalah Zey, gue takut. "

"Engga, lu engga salah.
Ini cobaan, ayoo lu bisa lupakan kejadiannya juga udah lama.
Gue tau itu bukan salah lu.
Engga ada yang salah saat itu. "

"Ayah engga bakal luluh.
Dia tetap benci gue, Zey."

"Ada saatnya masa berubah.
Ayoo, ada gue sama yang lain.
Lu bisa jadi lebih baik. "

"Nara, lu harus jaga dia.
Jangan bikin dia sedih.
Lu tulang punggung, Yang. "

"Eh! " sorak Mingrui karena nomor yang berkali kali ia telpon akhirnya diangkat.

"Ni hao om, maaf bisakah pulang lebih cepat sekarang?. Shuyang demam, dan kami juga akan segera pulang sesudah tugas kerkom ini selesai" ujar Mingrui dan sengaja speaker agar yang lain kedengeran.

"Urusan sama saya apa?.
Biarkan, dia pantas dapati" setelah seseorang menjawab seperti itu telpon terputus.

Mingrui hela nafas, andai ia bisa membantu sahabatnya itu.
Shuyang yang mendengar hanya tersenyum tipis, rasa kecewa terbalut lengkap dihatinya.

"Kalian pulang lah, pasti Nara juga sebentar lagi pulang. "

"Yakin?, yang ada gue takut. "

"Iyaa, istirahat juga dan maaf ngerepotin selama 2 jam.
Udah mau gelap juga, pulang gih besok ketemu lagi kita. "

"Gue mau ketemunya, lu dalam keadaan yang baik, janji? " Zeyu.

"Iyaa, janji. "

"Engga papa nih, bocil?" Mingrui memasukkan ponsel ke saku lalu menatap Shuyang sekilas.

"Iyaa" dengan suara lirih Shuyang menjawab pelan.

Akhirnya Zeyu dan Mingrui berpamitan pulang setelah melihat sebentar lagi hari sudah gelap dan makin sepi tentunya.

༅༅༅༅༅

Pada malam yang sama juga terlihat anak laki-laki yang keluyuran malam hari, tepatnya seperti mencari angin malam.

Jatuh | Yu Zeyu (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang