ׂׂૢ pages five ; pendekatan

1.3K 330 44
                                    

PAGI hari ini (Name) berjalan dengan tenang di lorong kerajaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PAGI hari ini (Name) berjalan dengan tenang di lorong kerajaan. Hanya berjalan biasa, berjalan santai di siang hari untuk mengenal lingkungan. (Name) masih kepikiran dengan gagasan ayahnya semalam, bahwa Louise dan ayahnya akan kembali ke Kekaisaran beberapa hari kemudian.

Louise gak terima, dia langsung berantem dengan sang ayah yang ujung-ujungnya berakhir tamparan cantik di pipi mulus (Name). "Saya sudah menuruti keinginan ayah untuk menyetujui perjodohan ini, jangan sentuh adik saya." Ucap tegas (Name).

Suasana langsung hening, Anastacius langsung pergi dari ruangan. Sementara Louise dan Anne langsung mengobati pipinya, Louise selalu meracau kata-kata permintaan maaf.

(Name) memegang pipinya, kata Anne bakal hilang 2 hari kemudian. (Name) terdiam ketika dia mendengar suara langkah kaki. (Name) menolehkan wajahnya dan dia melihat Penelope, perempuan cantik itu.

Penelope berhenti dan memberikan salam bangsawan, "selamat pagi, Tuan Putri (Name)." Ucapnya lalu kembali berdiri tegak.

(Name) tersenyum, "selamat pagi kembali Tuan Putri!" sapanya, tentu tidak lupa dengan gaya bangsawannya. Dia lalu berujar, "anda sangat cantik! Anda mau kemana?"

"Saya mau pergi ke taman kaca, mau bertemu dengan teman saya." Jawab Penelope, "mungkin (Name) ada waktu luang untuk ikut?" Pelayan di belakang Penelope nampak terkejut dengan ajakan Penelope, bahkan sampai berbisik.

"Tuan Putri!"

"Apa? aku hanya mengajak Kakak Iparku untuk meminum teh. Apa itu salah?" tanya Penelope dengan muka juteknya.

(Name) tersenyum tidak enak ketika tatapan tajam dilontarkan oleh pelayan itu, "tidak perlu repot-repot, Penelope! Aku ada urusan, haha..."

"Begitukah? Sayang sekali───" ucapan Penelope terhenti ketika dia menyadari satu hal, dia melihat ada warna kemerahan samar di pipi wanita itu, Penelope sontak memegang pipi (Name) membuat sang empu terkejut, "... (Name)... kamu terluka?"

"Ah, ya! Ini karena ada nyamuk yang hinggap dan aku tidak sengaja menepuk nya terlalu kencang, haha!" tawanya, berusaha mencairkan suasana.

Tatapan pelayan Penelope seolah berkata, dasar bodoh. Begitu saja sampai terluka. Membuat (Name) geram saat itu juga, (Name) balas melototinya.

"..." Penelope menarik tangannya, "baiklah (Name), lain kali tolong lebih berhati-hati." Ucapnya, lalu Penelope segera pergi dari sana.

(Name) tersenyum sambil melambaikan tangannya. Setelah mereka sudah tidak terlihat, senyumnya sudah luntur digantikan muka kesal. Dasar pelayan munafik!

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

"APA yang kau lakukan di sini?"

【 FAKE RELATIONSHIP 】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang