౿ ׂ ִ ⏳ 𝓕ake 𝓡elationship ⁀ ˳ ⊹⠀⏱
ㅤㅤㅤㅤ─── Sebuah tali merah terutas,
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ mengikat 2 orang dengan masa
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ lalu yang berbeda menjadi
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ satu. Sebuah tangan melukis
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ warna baru. Memberikan sebuah
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ kisah yang tidak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CALEMertencia DeEckhart adalah Pangeran pertama di Kekaisaran Eckhart. Cale sendiri di kenal dengan Pangeran yang sama sekali tidak tertarik dengan yang namanya 'Politik' dan 'Percintaan'.
Cale, dijuluki dengan panggilan "Pangeran Sampah" dikarenakan dia dikenal bersikap kasar ke orang lain selain keluarganya. Juga, Cale dirumorkan suka minum-minum. Membuat banyak bangsawan yang menjauhi Cale karena tidak mau berurusan dengan Pangeran Sampah itu.
Namun, jika kita mengabaikan paragraf kedua itu, tidak menutup sebuah fakta bahwa Cale memiliki wajah rupawan dan menawan. Wajah yang selalu menampilkan ekspresi datar dan tak peduli terhadap para lady bangsawan.
Tidak heran jika pada gadis-gadis bangsawan jatuh cinta pada Putra Mahkota dalam sekali pandang. Tampan, tinggi, berwawasan, kaya raya, cerdas. Seperti cerita wattpad lainnya, yang cowoknya akan dingin, cool seperti kulkas 183828282 lapis.
Tapi jika mengenai kekuatan dan uang, mukanya akan langsung berseri-seri dan full senyum. Jangankan uang dan kekuatan, dia juga akan tersenyum jika berhadapan dengan anggota Keluarganya.
Dan sekarang... Pangeran yang di kenal tidak peduli dengan teori dan percintaan... dijodohkan?!
"Senang bertemu dengan anda." Putri Mahkota Kekaisaran L'amour, (Name) Winterwalt De L'amour, Perempuan dengan warna rambut blonde panjang dengan warna mata biru indahnya.
Sruk.
Cale melirik ke arah kedua adiknya yang menampilkan ekspresi berbeda-beda. Hilise memandangi (Name) dengan tertegun, sementara Penelope terlihat sedang memikirkan sesuatu sambil menatapnya.
Ada apa dengan respon mereka berdua? Cale mengawasi setiap perubahan ekspresi mereka. Bukannya mereka tidak suka dengan (Name)?
Aku benci ini.
Itu dia. Hilise Mertencia De Eckhart menatap dengan sorot mata penuh arti, namun biarpun begitu, tidak ada yang bisa menebak apa yang sebenarnya ada di pikirannya.
Dia datang dengan selamat. Penelope memandang dari atas sampai bawah, menelisik penampilan (Name) dengan teliti.
"Silakan berdiri." Suara ibunya sangat tenang, (Name) berdiri secara perlahan begitupula adiknya. Louise yang terlihat agak gugup.
Meskipun terlihat tenang, sebenarnya──
AKU TIDAK BERBUAT KESALAHAN KAN?! (Name) berteriak dalam bentuk chibinya, mencoba untuk tetap tenang sementara batinmu sedang panik parah sama sekali tidak mudah. KE-KENAPA MEREKA MENATAPKU SEPERTI ITU?! MENGERIKAN!
"Anda pasti kelelahan karena sudah datang jauh-jauh." Ayla Mertencia De Eckhart tersenyum tipis.
"Bukan masalah, Yang Mulia. " (Name) menjawab dengan cepat, memasang senyum manisnya kepada sang Permaisuri.
