LAPORAN mengenai idenya yang diterima itu menjadi titik fokusnya sekarang. Lembar demi lembar, kata demi kata, disimaknya secara teliti.
Tidak ada yang kurang, tidak ada pula yang mencurigakan.
(Name) menghela napas lega dan menyenderkan tubuhnya, syukurlah, sepertinya ini sungguhan.
Tapi... pipi wanita itu kembali merona samar, dia berdeham pelan. Aku sangat senang.
Aku tidak menyangka ide ku ini benar-benar dilaksanakan.. (Name) terkekeh pelan, dengan perlahan dia mengusap tangannya sendiri. Aku harus bisa membanggakan mereka!
"Omong-omong, Louise sedang apa ya..." (Name) bergumam, dia menarik ujung bibirnya untuk mengulas sebuah senyuman, "aku ingin segera memberitahunya kabar ini."
Pasti Louise senang sekali..
***
Makan malam telah tiba. Suasana hati (Name) yang dari tadi senang, berhasil membuat suasana menjadi lebih hangat. Bahkan Cale yang berada di sebelahnya sampai harus minum berulang kali.
Penelope menatap (Name), "Kakak sepertinya senang sekali, apa pesta tehnya berjalan lancar?"
"Ah, iya. Pestanya berjalan lancar," (Name) menjawab pertanyaan Penelope. "Saya bertemu banyak orang di sana."
"Baguslah jika mereka memperlakukan Kakak dengan baik." Penelope mengangguk. Kembali fokus ke makanannya.
Ayla tersenyum tipis. Mengetahui sumber bahagia menantunya itu. Di lain sisi, Hilise cemberut. Sepertinya dia kesal entah kenapa, dan itu jelas disadari oleh Cale.
Ada apa lagi sama anak itu? Cale menatapnya aneh. Dia lalu melirik Penelope yang juga meliriknya, kau apakan adikmu?
Seakan tersambung, Penelope membalas, dia adikmu juga. Dan aku tidak melakukan apapun.
Kau berbohong, ya? Cale menatapnya aneh.
Bagaimana kakak bisa seyakin itu kalau aku berbohong? Penelope mencibirkan bibirnya.
Cale mengeringai remeh. Sudut matamu berkedut, kau selalu melakukan itu ketika berbohong.
Sialan. Penelope mendesis.
Apa terjadi sesuatu..? (Name) mengerjapkan matanya bingung ketika udara memanas di sekitar mereka. Apa mereka sedang perang dingin, sekarang?
Killian berdeham. Menghancurkan sesi perang dingin Cale dan Penelope. Efek dari dehamnya Killian, semua mata kini tertuju kepada sang Kaisar.
"Aku ingin mengucapkan selamat sekali lagi." Killian menatap ke arah (Name), "idemu benar-benar disukai Raja Rift, dan dampaknya sudah terasa."
KAMU SEDANG MEMBACA
【 FAKE RELATIONSHIP 】
Fiksi Penggemar౿ ׂ ִ ⏳ 𝓕ake 𝓡elationship ⁀ ˳ ⊹⠀⏱ ㅤㅤㅤㅤ─── Sebuah tali merah terutas, ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ mengikat 2 orang dengan masa ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ lalu yang berbeda menjadi ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ satu. Sebuah tangan melukis ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ warna baru. Memberikan sebuah ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ kisah yang tidak...