ׂׂૢ pages six ; maaf?

1.3K 298 9
                                    

CW // KINDA NSFW(?) 13+

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

LOUISE membekap mulutnya, mendengar sebuah pernyataan maaf dari mulut sang ml. Apa maksud nya ini? Kenapa Cale meminta maaf?

Aneh, mencurigakan. Ini terlalu tidak masuk akal untuk pembaca sepertinya, orang yang sudah membaca semuanya dari awal sampai akhir. Anne yang berada di samping Louise juga sama pucatnya.

Walaupun dia tidak mengerti apa yang terjadi, tapi Anne merasa sesuatu yang buruk akan terjadi. "Tuan Putri..."

"Anne, kita pergi sekarang." Ucap Louise segera melangkahkan kakinya menjauh. Pikirannya kacau balau, kenapa? dia butuh jawaban.

Kecuali beberapa hal, angin berhembus, menerpa rambut pirang cantik milik Louise. Dia seorang transmigrasi, reinkarnasi, atau pemutar waktu.

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

(NAME) berjalan dalam keheningan, setelah adegan tadi, Cale dipanggil karena ada urusan. Membuat (Name) harus berjalan sendirian menyusuri lorong. Aku lapar.

"Haaah, aku membutuhkan sesuatu untuk dimakan.." ucap (Name) mengelus perutnya, "waktu makan malam masih lama.."

(Name) mendudukkan dirinya di bangku panjang yang tersedia di taman. (Name) mendongakkan kepalanya, dia merasa sangat bosan dan lapar~

"Seandainya aku mempunyai kekuatan seperti Gopal.." lirih (Name), kata Louise Gopal itu bisa mengubah barang apapun menjadi makanan. Irinya.

Seandainya dia juga memiliki kekuatan seperti orang yang bernama Gopal atau apalah itu.

"Pene~ ayolah!" suara wanita membuat (Name) kembali duduk tegak. Pandangannya tertuju ke dua wanita berbeda, yang salah satunya dapat (Name) kenali.

Penelope? ah! apa itu temannya? batin (Name) bingung, (Name) lantas bersembunyi di belakang pohon yang ada saat mereka berdua mendekat.

"Ah, ya. Dimana Cale?" tanya wanita bersurai putih itu, berjalan dengan anggunly di samping Penelope.

Seorang pelayan memegang payung untuk melindungi kulit mulus sang Tuan Putri, itu pelayan yang tadi. "Dia sedang menemani Tuan Putri Winterwalt."

Eh? mereka membicarakan ku? batin (Name) memicingkan matanya.

"Ah! tunangannya itu, ya?" seru wanita itu seolah baru ingat, "apakah dia cantik? bagaimana sikapnya?!" wanita itu kembali berseru, dia sangat bersemangat.

Penelope menghentikan langkahnya, "dia cantik."

"Wah, benarkah?! secantik apa?"

"... apa, ya." Penelope terdiam, (Name) sendiri udah jedag-jedug menunggu jawaban Penelope, "... matanya biru, seperti permata."

"Oh, ho~!"

"Warna rambutnya pirang, sangat menyentrik. Rambutnya tebal."

"Apakah rambutnya halus?"

Penelope menatap tangannya sendiri, seolah-olah memikirkan jawaban yang akan ia jawab, "... iya."

Bagaimana Penelope tau? dia kan belum pernah memegang rambutku.. (Name) terkejut, tentu saja, dari kecil yang bisa memegang rambutnya hanyalah Lily, Anne, Louise dan keluarganya yang lain.

Keluarga barunya ini belum pernah sekalipun memegang rambutnya.

"Sikapnya bagaimana?" tanya lagi wanita itu.

(Name) mendengus, kepo banget kau!

"Freya, hentikan. Aku harus segera pergi. Bukankah kau ada janji dengan Lorenzo? lebih baik kau segera menemuinya." Usir Penelope secara halus, dia melangkahkan kakinya menjauhi wanita bersurai putih tersebut───yang diketahui namanya Freya.

Setelah Penelope hilang, Freya menghela nafas dan membalikkan badannya. Berjalan menjauh, (Name) terdiam. ... Aku baru saja melakukan tindakan tidak terpuji..

"Bagaimana menurutmu?"

"... Sepertinya ada sesuatu yang terjadi dihubungan mereka." Balas (Name) berpikir keras.

"Oh, ya? sesuatu seperti apa?"

"Hmm, entahlah───EH?!" (Name) segera mendongakkan kepalanya saat baru sadar ada seseorang yang mengajaknya berbicara. Di atas, terdapat seorang wanita bersurai merah yang nampak berpikir. "SIAPA?!"

Wanita itu menoleh ke bawah, dia melambaikan tangannya dengan senyum lebarnya. "Halo, Tuan Putri~ senang bertemu dengan Anda!"

Hup!

Wanita itu turun dari atas pohon dan mendarat sempurna di depan (Name), (Name) memandang wanita itu shock. "Halo, Tuan Putri! Maaf karena sudah mengejutkan Anda, nama saya Rosalyn! Tangan kanan Yang Mulia Putra Mahkota!"

"Selama ini Anda ada di atas?!" seru (Name) ke arah Rosalyn. Rosalyn mengangguk. "Sejak kapan?!"

"Sejak 30 menit yang lalu, saya sedang melarikan diri dari tugas saya~" ucap Rosalyn mengusap pipinya dengan ekspresi menghindar.

"Duh, berarti dari tadi Anda mengetahui saya melakukan apa saja dong?!"

"Iya, Tuan Putri terlihat sangat manis ketika lapar!" balas Rosalyn dengan senyum lebarnya. Membuat (Name) ingin mengubur dirinya dalam-dalam.

"Hey-"

"Rosalyn?" suara itu mengagetkan kedua wanita itu, dengan buru-buru Rosalyn menarik (Name) untuk bersembunyi dengan cara memasukkannya ke dalam jas yang ia pakai───yang lumayan panjang───lalu menyumpal mulut wanita itu dengan kue.

"Walah, Tuan Putri Penelope rupanya! Apa kabar, Tuan Putri? apa yang membawa Anda ke sini?" tanya Rosalyn dengan senyum lebarnya dan tangan kanan yang diangkat.

Penelope menggelengkan kepalanya, "saya ke sini karena mendengar suara ribut-ribut," tatapan Penelope terarah ke sebuah benda besar yang dipegang oleh Rosalyn, "apa yang ada di sana, Rosalyn?"

"Oh, ini adalah barang yang sedang saya selidiki. Karena benda ini sensitif dengan cahaya, jadi saya menyembunyikannya!" alibi Rosalyn, wanita bersurai merah itu tidak ragu-ragu untuk mengemukakan kebohongannya itu.

(Name) merasa sesak, apalagi dia berada di bawah dada Rosalyn itu. NAFAS! OKSIGEN! HELP!

Bulir keringat imaginer mendarat di dahi Rosalyn ketika menyadari wanita ini kehabisan oksigen, saya tau, bersabarlah Tuan Putri!

Walaupun masih terbesit rasa penasaran di lubuk hatinya, Penelope pergi dari sana. Setelah Penelope tidak terlihat lagi, barulah di situ Rosalyn melepaskan (Name).

(Name) langsung meraup oksigen di sekitarnya dengan rakus, bahkan dia sempat terbatuk-batuk kecil. Rosalyn hanya tertawa dan menggaruk tengkuknya, "hehe, maafkan saya Tuan Putri!"

"Ugh, yah, apapun itu terserah lah!" Balas (Name), menetralkan nafasnya, "kejadian hari ini...! anggap saja tidak... pernah terjadi...!"

Rosalyn mengangguk, "siap, saya mengerti Tuan Putri!"

(Name) menghela nafas, dia berdiri dengan tegap. "Yasudah lah, saya akan pergi sekarang." Ujarnya, berjalan ke arah kiri.

"Tuan Putri, itu jalan menunju tempat latihan! tidak akan ada makanan di sana, jika ingin pergi ke ruang makan ada di sebelah kanan!" seru Rosalyn, mampu membuat wanita itu tertimpa batu besar dengan tulisan, 'malu.'

"A-ah, saya hanya berpikiran untuk mengunjungi tunangan saya!" Seru (Name), mencoba membela dirinya sendiri.

"Tapi, anda lapar kan───"

"Iya, iya!" (Name) langsung putar haluan. Berjalan ke kanan dengan langkah yang cepat, seolah berlari. "Selamat tinggal!"

...

"Pft-"

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

【 FAKE RELATIONSHIP 】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang