SURAT baru saja datang, (Name) menerima surat itu dengan senang hati. Terutama ketika mengetahui siapa yang mengirimi surat tersebut.
(Name) duduk di sofa kamarnya dengan nyaman, dengan cangkir teh yang terletak di meja depannya. Dengan perlahan-lahan, wanita itu melepaskan segelnya.
*・゚゚・*:.。..。.:*゚:*:✼✿
Selamat siang, (Name).
Apa kabarmu? kamu baik-baik saja kan di sana?
Apa mereka memperlakukanmu dengan sangat baik? aku harap mereka melakukannya.
Bagaimana suasana Kekaisaran itu? apa kamu sudah menemukan tempat yang menjadi favoritmu? bagaimana Pangeran Cale?
Kami sungguh ingin bertemu langsung denganmu. Aku dan Keira sudah merencanakan untuk mengunjungimu musim panas ini, tapi kata Louise kamu memerlukan waktu untuk beradaptasi.
Jadi, tolong undang kami ketika kamu sudah beradaptasi sepenuhnya. kami benar-benar merindukanmu.
Salam hangat, Arabella Diach & Keira Parvis.
*・゚゚・*:.。..。.:*゚:*:✼✿
(Name) terkekeh pelan, hatinya menghangat ketika membaca pesan tersebut. Dia ingin langsung membalas pesan mereka berdua, namun itu semua gagal ketika seorang pelayan datang menghampirinya.
(Name) tidak memiliki pilihan lain, selain pergi berjalan-jalan bersama pelayan wanita itu. Pelayan wanita itu membawa (Name) mengelilingi istana, padahal (Name) sudah berkata bahwa dia sudah mengelilinginya bersama Cale.
Tapi pelayan wanita itu tetap kekeuh dan membawa (Name) jalan-jalan. Katanya, itu bagus untuknya. Mau tak mau, (Name) mengikuti langkah pelayan wanita itu.
"Lalu di sebelah sana, ada ruangan khusus pelayan." Jelasnya.
(Name) menarik alisnya, tertarik. "Apa di ruangan itu-"
"Dan setelah ruangan khusus pelayan, ada dapur." Pelayan wanita itu langsung memotong ucapan (Name). "Dapurnya tidak terlalu mewah, tapi itu dapur khusus pelayan."
"Bahan-bahannya.."
"Tentu saja bahan-bahannya higienis, dan sehat." Lagi, dia memotongnya. "Di luar dugaan, ternyata Anda peduli juga?"
Apa sih. (Name) tersenyum kesal, menahan tangannya agar tidak meninju wanita yang berstatus lebih rendah dibandingkan dirinya.
Tap.
"Loh? Mia?" seorang wanita menyapa pelayan di depan (Name). Suara itu terdengar asing, namun juga familiar di telinga (Name).
Anehnya, pelayan wanita itu langsung menjadi ceria ketika mendengar suara tersebut. "Nona Freya!"
(Name) dapat melihat dengan sangat jelas ketika Mia──pelayan wanita itu──menjadi sangat ceria ketika melihat wanita yang dipanggilnya Freya.
Oh, begitu rupanya. (Name) memandangi mereka yang berbincang, aku mengerti sekarang.
"Loh, Anda jangan-jangan Tuan Putri (Name), ya? salam kenal! Saya Freya Van Furianna!" wanita itu menghampiri (Name) dengan ceria, memegang kedua tangan wanita berambut pirang panjang itu. "Saya temannya Tuan Putri Penelope!"
"Ah, halo, selamat siang. Saya pernah mendengar Anda dari Penelope." (Name) tersenyum menyambut Freya.
"Sepertinya Anda sudah dekat ya, dengan Tuan Putri Penelope?" Freya terkekeh, "apa yang Beliau bicarakan tentang saya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
【 FAKE RELATIONSHIP 】
Fanfiction౿ ׂ ִ ⏳ 𝓕ake 𝓡elationship ⁀ ˳ ⊹⠀⏱ ㅤㅤㅤㅤ─── Sebuah tali merah terutas, ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ mengikat 2 orang dengan masa ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ lalu yang berbeda menjadi ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ satu. Sebuah tangan melukis ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ warna baru. Memberikan sebuah ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ kisah yang tidak...