014 ; Undangan Sepihak

504 124 9
                                    

[NAME] kalut dalam pikirannya, memikirkan tindakan yang semalam terjadi si kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[NAME] kalut dalam pikirannya, memikirkan tindakan yang semalam terjadi si kamarnya. Karena tindakan nekat pelayan itu, akhirnya diusir oleh Ksatria yang dipanggil oleh seorang pelayan.

[Name] lagi-lagi menghela napas berat, Lady Furianna itu tujuannya apa sih?

"Apa ada yang mengganggu pikiranmu, [Name]?" [Name] tersentak mendengar pertanyaan Hilise.

"Hilise," [Name] tersenyum canggung ke perempuan di depannya. Aku baru ingat sedang bersama Hilise..

"Apa yang [Name] pikirkan?"

"Pesta teh," jawab [Name], "Lady Furianna mengundang ku ke pesta tehnya."

Mendengar nama Furianna, Hilise mengerutkan keningnya tidak suka. Merasa kesal mendengar nama itu.

"[Name] akan datang ke pesta itu?" pertanyaan Hilise kembali mengudara.

[Name] agak ragu dalam menjawab pertanyaan Hilise, "aku bingung."

"Butuh saran?" [Name] mengangguk, toh, dia memang butuh saran. Dengan mantap Hilise berucap, "tidak usah datang."

Eh?! [Name] menatap syok ke arah Hilise. Tidak usah datang? maksudnya!?

"Tapi Lady Furianna mengundang ku.."

"Tidak usah datang." Hilise kembali menegaskan sarannya, ucapannya itu seolah-olah tidak bisa dibantah.

[Name] meneguk ludahnya paksa, dia lalu mengangguk mengerti dengan ucapan Hilise───yang lebih ke perintah───dan berterimakasih padanya.

[Name] akhirnya pamit undur diri dari pesta teh mereka berdua tadi, dia bergegas untuk kembali ke kamarnya. Dia ingin mengurus beberapa hal yang dia tunda.

Dan siapa tahu, mungkin saja, balasan itu sudah tiba.

***

Dugaan [Name] ternyata benar, balasan suratnya sudah tiba. Tapi bukan hanya surat itu saja, dia juga mendapatkan surat-surat lainnya.

[Name] tengah duduk sendirian di kamarnya. Dia tidak beranjak dari tempat duduknya dengan secangkir teh yang terpatri manis di meja.

Surat dari Lady Agriche memang penting, tapi.. [Name] memperhatikan surat yang berada di tangan kanannya, surat ini juga tidak kalah penting.

[Name] meletakkan surat dari sahabatnya itu dan berfokus pada surat dari Raja Rift. Wanita itu membaca suratnya dengan seksama, memperhatikan bait tiap baitnya.

Yang terhormat, Tuan Putri [Name] De L'amour.

Saya sangat berterima kasih dengan ide yang telah Anda berikan untuk mengatasi permasalahan di dua negara ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

【 FAKE RELATIONSHIP 】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang