Janji

239 13 0
                                    

Mataku masih terasa berat saat aku terbangun karna panasnya kamar tidurku. AC di kamarku mati karna listrik masih mati, kulirik jam dinding menunjukkan pukul 12 siang. Aku berjalan terhuyung menuju kamar mandi untuk mengembalikan kesegaranku.

Selesai mandi aku bergegas ke counter yang tak jauh dari rumahku untuk mengisi pulsa token listrik. Setelah terisi, aku cari Shina tapi aku tak menemukan sosoknya disetiap sudut rumah. Apa dia sedang marah ya, pikiranku menjadi tak tenang, teringat tadi pagi dia terlihat sangat marah padaku. Apa dia sedang di rumah sakit ya, entahlah tapi coba deh aku mencarinya kesana.

Sebelum sempat kumencari, aku melihat Shina sedang berjalan di depan pagar rumahku, lalu memasuki rumah kembali. Tatapannya bengis saat melihatku berdiri di depan pintu rumah " Habis dari mana kamu ? " tanyaku.

" Ke rumah tetangga " jawabnya ketus.

" Ngapain kesana "

" Nonton tv lah,dari pada disini bete gak ada hiburan "

" Ohh, kamu udah mulai akrab sama tetangga sini ya "

" Abis segelnya kelepas gitu tuh, jadi oon " ledeknya, sepertinya dia tahu apa yang aku lakukan semalam. Aku hanya terdiam, sedikit terkejut dengan ocehannya kali ini.

" Kok diem, bener ya tebakanku " ucapnya kembali memandang tajam kedua mataku. Aku hanya bisa mengangguk membenarkan ucapannya.

" Mengenai artikel tentang roh, kita praktekin sekarang yuk " ucapku.

Kami duduk di teras rumah lalu aku tunjukan artikel yang aku print. Dia terlihat sangat serius saat membaca lembar demi lembar artikel yang tergeletak di atas meja.

" Gimana ? " tanyaku, Shina hanya bisa memandang langit berfikir sejenak.

" Udah jangan banyak mikir, sekarang aku akan buat lingkaran iblis, untuk mengundang lucifer. Dan dia bisa memberimu kekuatan untuk menampakan diri dan menyentuh objek sesukamu " ucapku.

" Heh. Tapi kan disini tertulis kalau aku musti dibawa dulu ke neraka sama lucifer untuk memberiku kekuatan. Nah kalau aku pergi jauh dari jasadku, jantungku bisa berhenti dan mati. Cara lain aja " ucapnya dengan sedikit gemetar.

" Cara yang lain, hmmm menyiram roh dengan darah ayam berbulu hitam, yang berumur 13 minggu saat tanggal 13 kliwon. Bulu ayam harus benar-benar hitam, tidak boleh ada yang yang berwarna selain hitam walau sehelai "

" Aku udah ketemu sama orang yang bisa nyediain ayam itu, tapi di artikel ini tertulis, hal ini hanya untuk arwah yang sudah dapat menyentuh objek " ucapku kembali.

" Lalu bagaimana caraku dapat menyentuh objek ? " tanya Shina.

" Entahlah " aku menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya seraya menaikkan pundakku. Terlihat wajah Shina menjadi murung, keceriaan yang baru saja tergambar kini hilang.

" Sugesti " ucapku bersemangat.

" maksudmu "

" Iya, coba deh kamu berfikir kalau kamu bisa menyentuh benda. Kamu yakinkan pada hati dan pikiranmu ketika kamu mau menyentuh sesuatu, itu namanya sugesti. Coba praktekin deh " ucapku seraya menyodorkan sebuah gelas yang ada di meja.

Shina hanya menatapku penuh kebingungan, coba meresapi apa yang aku katakan. Keningnya nampak berkerut tanda ia sedang berfikir keras " coba ya " ucap Shina lalu mulai mengulurkan tangannya mendekat ke arah gelas di hadapannya.

Perlahan tangannya mulai mendekat semakin dekat " ayo seishin kamu pasti bisa " ucapku memberi semangat. Aku perhatikan tangannya sedikit gemetar saat ujung jemarinya tinggal beberapa centi dari gelas.......

Pria Suram & Gadis BayanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang