Mantanku Apa Kabar

306 15 0
                                    

Tiga tahun kemudian

Gak terasa sudah tiga tahun aku di Inggris, banyak hal-hal menyenangkan yang aku alami disana. Dan kini aku sudah ada di taxi menuju rumahku di Cibubur dari Bandara. Ada beberapa perubahan di Jakarta, aku benar-benar gak pulang ke Indonesia selama 3 tahun di Inggris, walaupun ada kesempatan untuk pulang, dan baru kali ini aku pulang setelah masa tugasku selesai.

Ah Cibubur juga sudah berubah, makin rame aja, makin banyak ruko-ruko baru di pinggir jalan. Bahkan yang dulunya lapangan sepak bola ada yang berubah fungsi menjadi perumahan. Setelah sampai rumahku, aku sempatkan mampir ke rumah Pak Jamal untuk mengambil konci rumahku.

" Eh Sam, udah pulang, ayo masuk " ucap Pak Jamal ketika membuka pintu rumahnya. Akupun masuk ke dalam rumahnya lalu duduk dikursi.

" Gemukan ya kamu sekarang "

" Ya gitu deh, gimana kabarnya Pak ? " tanyaku

" Baik " jawabnya " kamu sendiri ? "

" Aku baik pak "

" Ah sebentar ya " ucap Pak Jamal seraya berdiri dan pergi sebentar.

" Ini kunci rumah dan kunci mobilnya. Waktu kamu bilang kamu mau pulang, aku dan istriku sudah beres-beres rumahmu " ucap Pak Jamal ketika kembali, seraya memberikan kunci.

" Ah repot-repot banget sih bapak " ucapku.

" Gak kok, kasian kalo kamu baru pulang jauh-jauh terus musti bersih-bersih rumah "

" Makasih banget pak, sepertinya aku musti ke rumah soalnya aku kena jet lag, harus istirahat " ucapku seraya berdiri lalu menyalami Pak Jamal.

" Oh iya " ucapnya tersenyum

" Ah, ada oleh-oleh buat bapak dan keluarga, tapi masih ada di koper. Nanti kalo udah aku bongkar aku kasih " ucapku saat sudah ada di depan pintu.

" Repot-repot segala "

" Gak kok pak, ya udah aku pamit dulu ya "

" Oh iya Sam " ucap Pak Jamal membuatku menghentikan langkahku.

" Iya " aku menoleh kearahnya

" waktu itu ada perempuan yang nyari kamu, terus aku kasih tahu kalo kamu lagi di luar negri, terus besoknya dia kembali lagi, titip pesan kalo dia naruh surat di kotak suratmu "

" Siapa pak ? "

" Sepertinya yang dulu suka main ke rumahmu, dia kesini bersama anaknya " ucap Pak Jamal, apa itu Via.

" Kapan dia kesininya ? " tanyaku lagi

" Sekitar 1 tahun yang lalu " jawabnya.

" Oh, makasih pak " ucapku lalu pergi kembali kerumahku

Sekembalinya di rumah aku langsung merebahkan diri di tempat tidur, koper-koper aku biarkan tergeletak di kamar, nanti saja aku bongkar kalo sudah beristirahat. Aku pejamkan mataku saat jam menunjukkan pukul 9.30 pagi.

Sore hari barulah aku terbangun, badanku sudah merasa lebih baik, tapi aku mesti kedokter untuk menghilangkan jet lagku ini. Aku jadi teringat perempuan yang diceritakan Pak Jamal, aku langsung bangkit dari tempat tidur dan menuju depan rumah untuk mengambil surat yang sudah 1 tahun berada di kotak surat.

Ya benar memang ada sepucuk surat disana, serta ada setangkai mawar merah yang terbuat dari plastik yang tertempel di surat itu. Aku masuk ke dalam rumah lalu duduk di sofa, setelah itu barulah aku buka isi surat itu.

Sam, apa kabar ? Terima kasih ya atas pertolongan kamu tempo lalu, ada banyak hal yang mau aku omongin, tapi rasanya surat ini gak bisa menampung kata-kataku. Jika kamu pulang nanti dan memiliki waktu lebih, aku harap kamu temui aku di danau cibubur. Aku akan menunggumu setiap hari minggu dari jam 9 pagi sampai jam 12 siang. Hingga kamu datang menemuiku, aku akan terus menunggumu disana. Oh iya, tolong kalo kamu nanti bisa menemuiku, kamu bawa ya mawar yang tertempel di surat ini.

Pria Suram & Gadis BayanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang