Pukul 7 malam pergantian tahun
Malam menjelang pergantian tahun, aku dan Via sepakat untuk pergi bersama. Dan sesuai yang dia bilang, malam ini ada kejutan untukku. Berhubung masih ada sisa jet lag di kepalaku, jadi diputuskan Via yang menjemput dan menyetir mobil kali ini. Baru kali ini dia menjemputku lho, bener-bener spesial sepertinya nih.
Tepat pukul 7 malam, klakson mobil Via sudah bergema di depan rumahku. Ah dia sudah datang rupanya. Segera kubergegas menghampirinya lalu memasuki mobilnya, dan setelah masuk Via langsung menutup mataku dengan kain.
" Apa-apaan sih Vi " protesku
" Kan mau buat kejutan " ucapnya, lalu memasangkan headphone di telingaku, mana kenceng banget suaranya.
" Vi maksudnya apa sih ? " protesku kembali, entah dia jawab atau tidak karna aku sama sekali gak bisa dengar suara yang ada disekitarku, hanya suara musik yang sangat keras yang hampir merobek gendang telingaku. Aku hanya bisa pasrah saja menerima perlakuan yang gak biasa dari seorang Via.
Sekitar setengah jam aku berada dalam mobil, hingga Via menuntunku keluar dari mobil. Entah mau kemana ia membawaku, aku hanya bisa menunggu kejutan yang sedang dia siapkan. Tak lama dia mendudukkanku disebuah kursi, masih belum dibuka iketan pada mataku dan juga headphone yang menggema ditelingaku.
Hingga beberapa menit aku tunggu, akhirnya perlahan ia lepas headphone yang melingkar di kepala dan menutup telingaku. Terdengar suara-suara gemuruh orang-orang, sepertinya ini tempat ramai sekali. Dan ketika Via membuka ikatan yang menutup mataku, benar-benar membuatku terkejut hingga seluruh tubuhku bergetar hebat, tak mampu berbicara.
" Kamu masih inget gak kejutan pertamamu untukku, dihari ulang tahunku " ucap Via sangat gembira " Saat itu kamu mengajakku ke konser Shina lho, dan sekarang aku memberikan kejutan yang sama seperti yang dulu kamu berikan. Kejutan pertamaku untukmu " Via benar-benar riang, dan aku hanya bisa terpaku mematung menatap Shina mulai memainkan tuts piano oleh jemari lentiknya, sangat-sangat anggun dengan balutan gaun putih.
" Setelah dia sadar dari koma 3 tahun yang lalu, dia berlatih keras mengembalikan kemampuannya yang sudah 2 tahun gak digunakan. Hingga dia lupa dengan pertunangannya, hebat ya tunangannya bisa sabar nunggu Shina, dan kini setelah 3 tahun ia berlatih, ia mengadakan konser perdana setelah ia sadar, dan dikonsernya ini sekaligus sebagai launching album baru yang juga menandakan come backnya " ucap Via penuh semangat.
" Dan aku juga denger kabar, kalo di akhir konser akan ada pengumuman hari pernikahaan Shina dan tunangannya lho. Tapi sebelum pengumuman itu akan ada acara untuk penggemarnya yang memegang tiket patinum, Cuma 2 tiket lho " ucap Via kembali seraya menunjukkan 2 robekan tiket palatinum.
" Tadinya aku beli untuk aku tonton berdua dengan temanku, tapi berhubung kamu udah kembali, aku jadi berfikir bagaimana kalo tiket ini buat kamu aja sebagai kejutan. Tentunya setelah aku coba merayu temanku itu. He he he kejam ya aku " Via terus-terusan mengoceh, sedangkan aku masih sibuk dalam diamku menyaksikan pertunjukan Shina.
Rindu sekali rasanya melihat dia kini, perasaan hebat yang sudah terkubur selama 3 tahun ini muncul kembali, dan yang membuat aku terkejut adalah perasaan itu masih sama seperti dulu. Hingga sudah tak kupedulikan Via yang masih saja berbicara disampingku.
Sosok Via seperti meredup, kalah terang dengan sosok Shina yang asik dengan pianonya di atas panggung. Sesekali ia melemparkan pandangan kearah penonton yang mengelu-elukan namanya, dan sesekali pula ia melihatku tapi gak ada ekspresi seperti orang yang saling kenal. Sepertinya dia memang benar-benar gak mengenaliku.
Hah, tadi aku dengar mereka akan mengumumkan tanggal pernikahan. Ah tiba-tiba saja hatiku terasa sakit sekali, aku teringat kembali memori-memoriku bersama Shina dulu, walaupun memori itu diragukan oleh seorang psikiater. Tapi memori itu sangat jelas menari-nari di kepalaku kini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pria Suram & Gadis Bayangan
RomanceKesetiaan. Hhhmm jika kita berbicara kesetiaan, maka yang ada dibenak kita adalah tetap memberi seluruh cinta kita kepada pasangan kita sampai akhir hayat. Tanpa secuilpun perasaan kita tergadai kepada orang lain. Sedikit saja rasa cinta tercurah un...